Petugas Kebersihan SMPN 2 Galesong Takalar Dikeroyok Wali Murid & 4 Siswa
Pengeroyokan ini terjadi pada Sabtu, (9/2) siang, saat jam pulang sekolah. Saat itu Faisal yang sedang membersihkan halaman sekolah tiba-tiba diteriaki dengan ucapan yang tidak pantas oleh sekelompok siswa.
Peristiwa memilukan menimpa Faisal Daeng Pole (38) seorang petugas kebersihan sekaligus SMP Negeri 2 Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Ia dikeroyok satu orangtua siswa dan empat siswa lainnya.
Orangtua siswa itu adalah Muhammad Rasul Daeng Sarrang (48), sementara empat orang siswa yang ikut mengeroyok adalah NRD (12), MRA (12), MI (12) dan MAK (12).
-
Apa saja bentuk kenakalan remaja yang bisa dilakukan? Kenakalan remaja bisa berbentuk kenakalan biasa, seperti berkelahi, keluyuran, membolos sekolah atau pergi dari rumah tanpa pamit.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Kapan Pondok Tegalsari mencapai masa keemasannya? Mengutip laman resmi Ponpes Modern Gontor, Pondok Tegalsari pernah mengalami zaman keemasan berkat kealiman, karisma, dan kepiawaian para kiai yang mengasuhnya.
-
Dimana saja kenakalan remaja sering terjadi? Kenakalan remaja adalah sebuah fenomena sosial yang kerap menjadi perhatian publik. Remaja seringkali mencoba berbagai macam perilaku menyimpang yang melanggar norma-norma sosial baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam lingkungan sekolah.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Pondok Pesantren Langitan didirikan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
Pengeroyokan ini terjadi pada Sabtu, (9/2) siang, saat jam pulang sekolah. Saat itu Faisal yang sedang membersihkan halaman sekolah tiba-tiba diteriaki dengan ucapan yang tidak pantas oleh sekelompok siswa.
"Jadi pada saat itu korban sedang memungut sampah di luar kelas, kemudian ada siswa sebanyak lima orang teriak kepada dia dengan ucapan pegawai (nama binatang), pegawai najis," kata Aiptu Mustakim, Kasubag Humas Polres Takalar saat dikonfirmasi Liputan6.com, Senin (11/2).
Karena tidak terima, Faisal pun langsung memukul salah seorang siswa dengan menggunakan tangannya. Siswa yang dipukul itupun pulang dan melapor kepada ayahnya.
"Karena diteriaki dengan ucapan yang tidak pantas seperti itu, Faisal pun spontan memukul MI (12). MI ini menangis dan pulang melapor kepada bapaknya kalau dia dipukul oleh Faisal," jelas Mustakim.
Mustakim menjelaskan, Ayah MI yang tahu anaknya dipukul pun langsung naik pitam. Tanpa berpikir panjang ia bergegas menemui Faisal untuk membuat perhitungan.
"Setibanya di sekolah, Ayah MI ini kemudian memerintahkan anaknya bersama tiga orang temannya untuk mengeroyok Faisal," imbuhnya
Empat orang siswa itu kemudian benar-benar mengeroyok Faisal, bahkan salah seorang diantaranya menggunakan gagang sapu yang terbuat dari besi untuk memukul kepada Faisal. Setelah itu Muhammad Rasul juga ikut memberikan bogem mentah kepada Faisal sebanyak lima kali.
"Kepada korban ini berdarah karena dipukul oleh siswa menggunakan gagang sapu dari besi. Orangtua siswa juga ikut memukul," jelas Mustakim.
Hingga saat ini kasus penganiayaan ini masih ditangani oleh pihak Polsek Galesong Selatan. Mustakim menyebutkan bahwa kedua belah pihak akan menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan.
"Ada upaya damai antara kedua belah pihak sehingga kami belum melakukan penahanan kepada para pelaku pengeroyokan," katanya.
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Tangkap Empat Pengeroyok Anggota IPK Medan, Polisi Buru Otak Penyerangan
Gara-Gara Saling Tatap di Arena Kuda Lumping, 4 Pesilat Keroyok 1 Orang
Usai Acara Pelantikan, Anggota Ormas di Medan Tewas Dikeroyok
Cekcok Adu Mulut, Seorang Pemuda Tewas Dikeroyok di Cilacap
Adik Dibacok Geng Motor, Vicky Prasetyo Datangi Polres Bekasi
Sepak Terjang Geng Motor Wardu, Penyerang Adik Vicky Prasetyo