PGI: Natal 2021 Masih Bertumpu Pada Ibadah Virtual
Mayoritas panitia ibadah Natal 2021 mengonfirmasi aktivitas jemaat masih dilakukan secara hybrid demi menjaga protokol kesehatan.
Ketua Umum Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Pdt Gomar Gultom mengatakan, pelaksanaan perayaan Natal 2021 secara nasional masih bertumpu pada ibadah virtual.
"Sampai saat ini panitia gereja belum memutuskan mekanisme lain. Masih tetap bertumpu pada ibadah virtual," kata Gomar Gultom dalam konferensi pers yang digelar di Gereja Immanuel, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (24/12).
-
Kapan Natal dirayakan? Natal merupakan hari raya umat Kristiani yang diperingati setiap 25 Desember.
-
Apa arti warna hijau di Hari Natal? Hijau melambangkan kehidupan baru, pertumbuhan, keabadian, dan harapan.
-
Kapan tepatnya Natal dirayakan? Hari Natal pada 25 Desember pertama kali diperingati pada 221 Masehi.
-
Kapan Hari Jamu Nasional diperingati? Hari Jamu Nasional, yang diperingati setiap tanggal 27 Mei, merupakan momen penting untuk merayakan dan mengapresiasi kekayaan warisan budaya Indonesia dalam bentuk jamu.
-
Apa yang dirayakan di Hari Kartini? Puisi Hari Kartini mencerminkan penghormatan dan apresiasi terhadap dedikasi sosok Kartini.
-
Apa sebenarnya makna Natal yang sesungguhnya? The true heart of Christmas is one of wonder and warmth. May any festive stress you feel fade away and be replaced with this. Merry Christmas!
Gomar mengatakan, mayoritas panitia ibadah Natal 2021 mengonfirmasi aktivitas jemaat masih dilakukan secara hybrid demi menjaga protokol kesehatan. "Prokes harus dipatuhi, kita minta seluruh warga tetap waspada, cuci tangan dan pakai masker sebab sudah menjadi ketentuan," kata Gomar.
PGI juga mendorong seluruh panitia penyelenggara ibadah dan perayaan Natal 2021 di setiap gereja untuk menyelenggarakan kegiatan secara hybrid dengan pembatasan sosial yang ketat.
"Penyelenggaraan virtual bagus karena orang bisa rayakan Natal bersama keluarga. Pasti sangat indah," ujar dia.
Pada acara yang sama, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Kardinal Ignatius Suharyo mengatakan seluruh gereja telah membentuk Tim Gugus Kendali Paroki (TGKP) sebagai panitia Natal sekaligus merangkap tanggung jawab acara.
"Ada TGKP, masing-masing tim mendampingi satu kali ibadah. Mereka mengatur pelaksanaan ibadah," katanya.
Dia menjelaskan, satgas Covid-19 dibentuk dari kepolisian dan TNI sekaligus bertanggung jawab pada sektor keamanan beribadah jemaat.
"Pemerintah membolehkan jemaat hadir di gereja 50 persen dari kapasitas. Kita ambil lebih sedikit, biasanya 40 persen," kata dia.
Ignatius menambahkan masyarakat lintas agama pun mengambil bagian dalam keamanan membantu tim polisi. "Tahun lalu banyak inisiatif lokal bahu membahu. Itu semua di bawah koordinasi kepolisian tidak ada organisasi bertindak sendiri," kata Ignatius. Dikutip Antara.
Pihaknya juga meminta panitia gereja bekerja sama penuh dengan tim keamanan untuk mengedukasi jemaat agar tidak membawa tas, bungkusan, berpakaian biasanya dan sederhana saat ibadah demi menghindari situasi yang tidak diinginkan.
Baca juga:
Ibadah Natal di Depok Khidmat, Gereja Batasi Kehadiran Jemaat
PGI: Natal 2021 Masih Bertumpu Pada Ibadah Virtual
Kapolda Jateng Perintahkan Personel All Out Amankan Natal dan Tahun Baru
Suasana Ibadah Malam Natal di GPIB Effatha
Tinjau Misa Natal di Katedral, Kapolri dan Panglima Pastikan Prokes Berjalan Baik