Pihak sekolah beberkan bukti tabungan siswi Rosita Rp 135 ribu
Persoalan tabungan siswi di MTS Negeri Tumpang, Kabupaten Malang, masih belum ada titik temu. Orangtua murid, Wijiyati bersikeras total tabungan anaknya bernama Rosita mencapai Rp 42 juta.
Persoalan tabungan siswi di MTS Negeri Tumpang, Kabupaten Malang, masih belum ada titik temu. Orangtua murid, Wijiyati bersikeras total tabungan anaknya bernama Rosita mencapai Rp 42 juta.
Sementara pihak sekolah mengatakan bahwa tabungan Rosita hanya berjumlah Rp 135 ribu. Jumlah tersebut berdasarkan catatan yang ada di dalam buku tabungan.
"Kalau menabung di wali kelasnya itu benar, tetapi jumlahnya hanya Rp 135 ribu. Tidak sampai puluhan juta, kalau itu tidak benar dan fitnah," kata Kepala Sekolah MTS Negeri Tumpang, Kabupaten Malang, Pono, Kamis (22/6).
Pono juga menunjukkan sejumlah catatan buku tabungan yang menunjukkan angka akhir tabungan tersebut. Setoran terakhir pada 8 November 2016 sejumlah Rp 50 ribu, sehingga saldo yang sebelumnya Rp 85 ribu menjadi Rp 135 ribu.
"Kita memiliki bukti dan catatannya. Sudah kita kumpulkan semua saat pertama masalah ini muncul," ujarnya.
Saat ini pihak sekolah terus mengumpulkan bukti-bukti yang dimiliki, termasuk uang tabungan beberapa tahun terakhir. Pihak sekolah tidak menemukan adanya setoran besar dalam buku tersebut.
Sementara itu, Wijiyati merasa tidak puas dengan sikap sekolah dan wali kelas, selaku pencatat tabungan. Padahal uang puluhan juta itu berniat untuk persiapan Lebaran sekaligus untuk rencana anaknya melanjutkan sekolah.
"Uang itu rencananya untuk lebaran dan daftar anak saya sekolah nanti. Dia katanya ingin jadi perawat," kata Wijiati.
Wijiati sendiri sempat menantang dilakukan sumpah pocong, terhadap wali kelas yang dianggap membawa uang tabungan. Ia tetap berkeyakinan bahwa uang tabungan putrinya disimpan di sekolahnya, MTS Negeri Tumpang.
Usulan sumpah pocong oleh Wijiati disampaikan saat mediasi kedua belah pihak. Mediasi difasilitasi oleh polisi dan pihak desa setempat.
Suami Wijiati sendiri sehari-hari bekerja jual beli hewan ternak. Mereka pun bingung dengan biaya kelanjutan sekolah anaknya.
Baca juga:
Geger tabungan siswi SMP Rp 42 juta, sekolah hanya akui Rp 135 ribu
Mediasi tabungan Rp 42 juta, keluarga siswi tantang sumpah pocong
-
Kenapa tabebuya ditanam di Magelang? Saat itu bunga tabebuya ditanam sebagai pohon perindang di kawasan Jalan Pahlawan, Jalan Pierre Tendean, kawasan Jurangombo, dan Jalan Sudirman.
-
Di mana Jaran Kepang di Malang biasanya dipertontonkan? Daerah seperti Kecamatan Tumpang, yang berjarak sekitar 20 kilometer dari pusat Kota Malang, dikenal punya banyak kelompok Jaran Kepang.
-
Apa yang terjadi dengan keluarga di Malang? Polisi menduga tiga orang dalam satu keluarga yang meninggal dunia di Kabupaten Malang bunuh diri bersama-sama.
-
Apa yang ditemukan oleh pekerja bangunan di Malang? Kerangka mayat terbungkus karung goni ditemukan oleh para pekerja bangunan di Kawasan Jalan Simpang Galunggung Kota Malang.
-
Siapa yang membangun kandang kambing dan domba terluas di Malang? Pemiliknya tak berasal dari keluarga kaya. Alexander merambah dunia bisnis peternakan dari bawah. Ia dulunya seorang blantik kambing yang setiap hari harus pergi ke pasar.
-
Kenapa penonton konser di Tangerang marah dan membakar panggung? Kesal sudah membeli tiket namun tidak bisa menonton band idola, sejumlah penonton konser mengamuk. Mereka hilang kendali, menumpahkan kekesalan dengan membakar sound system dan panggung. Harga tiket yang dibanderol Rp115.000 makin menambah kekesalan mereka.