Pilkada 2020, Batam Butuh Pemimpin yang Punya Komitmen Antikorupsi
Pilkada Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau akan digelar tahun depan, 2020. Sejumlah pihak mendaftar sebagai bakal calon melalui partai politik maupun jalur perseorangan.
Pilkada Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau akan digelar tahun depan, 2020. Sejumlah pihak mendaftar sebagai bakal calon melalui partai politik maupun jalur perseorangan. Pengamat politik ekonomi dari Institute of Southeast Asian Studies (ISEAS) Siwage Dharma Negara menilai, Batam membutuhkan pemimpin bersih dan komitmen antikorupsi.
"Melihat kondisi Batam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi jadi sektor yang perlu mendapat perhatian. Pertumbuhan ekonomi ini juga harus didukung dengan sosok pemimpin yang bersih dan punya komitmen anti korupsi," kata Siwage kepada wartawan, Minggu (22/12).
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Siapa yang berpartisipasi dalam Pilkada Serentak 2015? Pilkada serentak 2015 digelar untuk daerah-daerah dengan masa jabatan kepala daerah yang habis pada periode 2015 sampai Juni 2016.
Pertumbuhan ekonomi di Batam banyak mendapat sorotan. Ada beberapa faktor yang melandasinya, salah satunya lesunya industri manufaktur dan ketidakpastian prospek ekonomi juga membuat para investor ragu.
Hal ini dinilai Siwage berimbas pada terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia di Batam. Padahal, kota ini banyak dihuni oleh masyarakat usia muda produktif dan masyarakat pendatang yang punya harapan mendapatkan peluang ekonomi.
"Jadi harus ada terobosan baru di bidang ekonomi. Apalagi, Batam juga menjadi daerah yang punya kepentingan langsung dengan pemerintah pusat," ujar dia.
Program-program harus ditopang dengan regulasi yang jelas. Kepastian ekonomi bisa muncul jika pemimpin di Kota Batam punya komitmen antikorupsi dengan rekam jejak bersih. "Investor juga pasti akan berpikir ulang, kalau regulasi penanaman modal tidak jelas," katanya.
Melihat tokoh-tokoh yang saat ini mewarnai bursa Calon Wali Kota Batam, Siwage melihat masyarakat Batam punya pilihan yang cukup menarik. Salah satunya sosok baru dan muda, seperti Rian Ernest yang merupakan mantan staf Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat menjabat Gubernur DKI Jakarta.Rian mencalonkan diri bersama Yusiani Gurusinga melalui jalur independen.
"Rian adalah tokoh muda yang juga punya peluang besar menarik hati masyarakat, terutama anak muda yang progresif dan ingin ada perubahan di Batam," sebut Siwage.
Agar bisa maju di Pemilihan Wali Kota Batam 2020, Rian yang pernah menjadi juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf ini minimal harus mengantongi 49 ribu lembar dukungan beserta KTP.
Baca juga:
Calon Independen Dinilai Bawa Efek Positif & Bebas Utang Budi ke Parpol
Rian Ernest Deklarasi Maju Pilkada Kota Batam Lewat Jalur Independen
Ria Saptarika: Pesta kembang api mubazir, diganti pesta rakyat
Usung Batam modern, Ria Saptarika dorong industri kreatif