Pimpinan DPR minta MKD segera proses kasus Arzetti
Tapi, kata Agus, lebih baik ditunggu dulu hasil pemeriksaan pihak Denpom TNI.
Wakil Ketua DPR Agus Hermanto meminta agar Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) segera memproses permasalahan yang menimpa Arzetti Bilbina. Akan tetapi jika permasalahan tersebut menyangkut pidana, maka Agus menyerahkan ke pihak berwenang.
Sebelumnya dikabarkan anggota Komisi VIII Fraksi PKB itu kemarin diduga telah digerebek saat bersama Dandim Sidoarjo Letkol Kav Rizeki Indra Wijaya di Hotel Arjuno, Malang, Jawa Timur.
"Yang jelas ini kan wilayah hukum, sebaiknya kita serahkan saja kepada wilayah hukum. Bisa juga masalah moral, yang berati nanti pasti MKD akan menanganinya," kata Agus di Kompleks Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (27/10).
Sejauh ini, menurut Agus, lebih baik ditunggu dulu hasil pemeriksaan pihak Denpom TNI. Sebab dari sana bisa dimunculkan bukti-bukti permulaan.
"Biarlah ini berlanjut terus, sampai betul-betul terbukti. Kalau secara hukum ditangani aparat yang berwajib, tapi secara moral, akan ditangani MKD," tuturnya.
Seperti diketahui sebelumnya, Arzetti dikabarkan tepergok sedang berduaan di kamar Hotel Arjuna di Lawang, Kabupaten Malang, bersama seorang lelaki diduga anggota TNI. Penggerebekan dilakukan oleh anggota Denpom Divisi Infantri 2 Kostrad.
"Ada (penggerebekan) tapi saya tidak tahu. Saya sendiri tidak paham siapa dan dari mana. Kejadiannya kemarin siang, sangat cepat," kata Manajer Hotel Arjuna Sri Oli I, Jalan Dokter Wahidin Lawang, Kabupaten Malang kepadamerdeka.com.
Hotel kelas melati ini berlokasi di jalur Surabaya-Malang, Lawang, Malang. Sri mengaku tidak tahu tentang siapa orang-orang yang datang ke hotelnya, karena mereka tidak mengenakan atribut aparat keamanan. Hanya saja menurut dia, ada beberapa orang yang mengenakan celana pendek.
Saat diminta menunjukkan buku tamu, Sri menolak memberikan. Dia mengaku data pengunjung sempat diminta oleh petugas melakukan penggerebekan.
Merdeka.com sempat mendatangi Markas Komando Denpom V/3 Brawijaya Kota Malang untuk mengonfirmasi kabar itu. Namun tidak ada yang dapat memberikan keterangan resmi. Petugas jaga mengatakan kalau sedang ada rapat penting yang tidak bisa ditinggalkan.
Sebelumnya juga beredar kabar anggota TNI menggerebek dugaan perselingkuhan, dilakukan oleh anggota TNI berinisial Letkol R, dengan wanita yang disebut-sebut anggota DPR dari Partai Kebangkitan Bangsa Arzetti Bilbina. Keduanya tertangkap basah sedang berduaan di Hotel Arjuna kamar 18, Minggu (25/10), sekitar 13.30 WIB. Kemudian, Letkol R bersama wanita itu dibawa ke markas Denpom Divif 2. Tidak lama kemudian, suami Arzetti, Didit datang. Kemudian Arzetti bersama suami dibawa ke markas Denpom V/3 Malang untuk dilakukan proses lebih lanjut.
Baca juga:
Denpom Brawijaya masih dalami kasus penggerebekan Arzetti dan Dandim
Meski tanpa aduan, MKD bisa proses kasus Arzetti & Dandim digerebek
Pembelaan PKB atas penggerebekan Arzetti dengan anggota TNI di hotel
Cerita penggerebekan Arzetti dan Dandim Sidoarjo di Hotel Arjuna
Arzetti & Dandim Sidoarjo digerebek, Panglima ancam pecat TNI zinah
Kasus penggerebekan Dandim & Arzetti dilimpahkan ke Denpom Brawijaya
Arzetti bantah digerebek saat bersama Dandim Sidoarjo di hotel
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Kapan HUT Korps Marinir TNI AL diperingati? Setiap tanggal 15 November diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Korps Marinir TNI AL.
-
Bagaimana anggota TNI dikeroyok oleh warga? Personel dari Koramil yang dikeroyok menerima banyak sekali pukulan dan tendangan dari warga.
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Bagaimana anggota TNI itu ditemukan? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.