Polda Metro Bongkar Peredaran 46 Kg Sabu dan 65 Ribu Ekstasi, 9 Pelaku Ditangkap
Pengungkapan kasus ini dilakukan dalam satu bulan selama April 2020.
Polda Metro Jaya bersama dengan Polres Metro Jakarta Pusat mengungkap tindak pidana narkotika jenis sabu seberat 46 kilogram dan 65.000 butir ekstasi. Pengungkapan kasus ini dilakukan dalam satu bulan selama April 2020.
"Total barang bukti berupa sabu seberat 46 kilogram dan ekstasi sebanyak 65.000 butir, melibatkan 9 orang tersangka," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana, Jakarta, Jumat (1/5).
-
Apa yang dilakukan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto terhadap jajarannya? Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto merombak jajarannya dengan memutasi sejumlah pejabat kepala satuan (Kasat) tingkat Polres hingga Kapolsek.
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
Nana menjelaskan, total barang bukti tersebut hasil ungkap anggotanya itu dengan lokasi dan kurun waktu yang berbeda-beda. Pertama, anggotanya itu mengungkap kasus tersebut pada Sabtu (18/4) pukul 22.00 WIB di Wirya Residence, Gang Gani, nomor 10, Jalan Harson RM, RT 02, RW 04, Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
"Berdasarkan informasi yang diterima tentang dugaan peredaran narkotika jenis sabu dan ekstasi di daerah Jakarta Selatan, selanjutnya Unit 2 Subdit 3 dipimpin oleh Kompol Awaludin Amin dan AKP Fandi Arisca melakukan penyelidikan terhadap target orang yang dicurigai. Setelah dilakukan penyelidikan secara intensif, diduga kuat bahwa target merupakan pengedar narkotika jenis sabu dan ekstasi di wilayah Jabodetabek," jelasnya.
Lalu, polisi menangkap tersangka atas nama inisial WH di kediamannya, pada Sabtu (18/4) lalu. Saat itu, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti sabu seberat 15,8 kilogram yang dikemas dalam 15 plastik teh China dan 4 plastik bening serta 35.000 butir ekstasi yang dikemas dalam 48 plastik bening.
"Berdasarkan keterangan tersangka WH, ia sudah 3 kali memperoleh narkotika jenis sabu dan ekstasi sejak bulan Desember 2019, yang dikendalikan oleh tersangka A (DPO). Sampai dengan saat ini, tersangka A (DPO) masih dalam proses pencarian untuk dilakukan penangkapan," ujarnya.
Selanjutnya, pada Senin (21/4) dan Kamis (23/4), anggotanya kembali mengamankan empat orang tersangka. Mereka ditangkap di lokasi yang berbeda dengan total barang bukti sabu seberat 11,2 kilogram dan 30.000 butir ekstasi.
"Penangkapan tersangka SS adanya informasi dari masyarakat sering terjadi transaksi jual beli narkotika di daerah Pasar Nangka Senen, Jakarta Pusat dan diamankan saudara LNH bahwa sabu yang ia dapat dari saudara SS. Kemudian SS ditangkap di daerah Kelapa Gading dengan barang bukti 5 kilogram sabu dan alat timbangan elektrik," sebutnya.
"Kemudian tersangka dan barang bukti di bawa ke Sat Resnarkoba Polres Metro Jakarta Pusat untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut," sambungnya.
Sedangkan, penangkapan tersangka R, AP dan FL merupakan hasil pengembangan kasus sebelumnya pada 10 Februari 2020 dengan tersangka atas nama inisial D. Lokasi penangkapan itu di Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat, dengan barang bukti 30 gram sabu.
"Kemudian dilakukan pemantauan atau survailance selama 2 Minggu, terakhir didapat ada peredaran narkoba di Apartemen Mediterania Royal di daerah Tanjung Duren, Jakarta Barat. Selanjutnya dilakukan penangkapan dan diamankan para tersangka dengan barang bukti sabu dan ekstasi," ucapnya.
Tak butuh waktu lama, polisi kembali melakukan penangkapan terhadap empat tersangka pada Jumat (24/4) di Kopi Sue, Jalan H. Lebar RT 2, RW 7, Kelurahan Meruya Selatan, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.
"Hasil penyelidikan, pada hari Jumat, 24 April 2020 sekitar pukul 15.00 Wib, petugas melihat dan mengamankan tersangka ZH yang meletakkan 1 kantong plastik kresek warna merah di depan kedai Kopi Sue. Tidak lama kemudian, sekitar pukul 15.15 Wib datang seseorang yang mencurigakan akan mengambil plastik tersebut," ungkapnya.
Kemudian, petugas coba mendekati orang tersebut yang ternyata seseorang itu langsung kabur tanpa sempat mengambil plastik tersebut.
"Petugas menginterograsi tersangka ZH, dan setelah dibuka kantong plastik kresek warna merah ternyata berisi sabu seberat 5 kilogram. Selanjutnya petugas menggeledah dalam kedai Kopi Sue dan ditemukan lagi 8 kilogram sabu. Total barang bukti yang disita dari tangan tersangka ZH berupa sabu seberat 13 kilogram," ujarnya.
Tak sampai disitu, petugas pun mengembangkan kasus tersebut. Karena, berdasarkan informasi yang muncul adanya permintaan sabu sebanyak 6 kilogram dari tersangka MY alias A (napi lapas) yang menghubungi tersangka ZH.
"Sabu kemudian disiapkan ZH dan dimasukkan di dalam tas ransel. Petugas selanjutnya melakukan Control Delivery. Selang berapa lama, datang LH menggunakan 1 unit mobil Honda Brio warna Silver yang dikendarai oleh JS. Lalu LH mengambil tas ransel tersebut," katanya.
Mengetahui aksinya itu dilihat polisi, tersangka berusaha kabur yang sayangnya dapat dilumpuhkan oleh petugas. "Mendengar suara tembakan, JS berusaha kabur dengan 1 unit mobil Honda Brio warna Silver. Lalu dikejar oleh petugas dengan menggunakan sepeda motor, lalu berhasil di amankan oleh petugas," ujarnya.
"Kemudian dilakukan penggeledahan di kamar kost tersangka ZH, dan berhasil di temukan 5 kilogram sabu. Semua tersangka dan barang bukti sabu seberat total 19 kilogram, di bawa ke Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya untuk dilakukan Penyidikan," pungkasnya.
Dalam kasus ungkap narkotika tersebut, para tersangka dikenakan Pasal 114 ayat (2) sub pasal 112 ayat (2) Jo 132 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman pidana penjara seumur hidup atau 20 tahun.
Baca juga:
Kapolda Metro Jaya: Kejahatan Narkoba Naik 120 persen Pada Bulan April
Seorang Petugas Perempuan Jadi Tersangka Penyelundupan Sabu ke Lapas Kerobokan
Napi Narkotika Bebas Asimilasi Covid-19 Dinilai Terbentur PP Nomor 99 Tahun 2012
Bisnis Narkoba Tetap Berjalan di Tengah Pandemi Corona
2 Warga Palembang Dituntut Hukuman Mati Karena Membawa 79 Kg Sabu