Polda Metro tangkap penyelundup mobil bodong ke Timor Leste
Pelaku menyelundupkan melalui Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak.
Subdit Pencurian Kendaraan Bermotor (Ranmor) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Metro Jaya membekuk Maryanto (34), pelaku penyelundupan kendaraan bermotor lintas negara. Total sudah 71 kendaraan yang dikirim Maryanto ke Timor Leste.
"Pelaku kami bekuk pada Selasa (8/3) lalu di daerah Sragen, Jawa Tengah," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Moechgiyarto di Polda Metro Jaya, Senin (28/3).
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kenapa kata penutup pidato penting? Sangat penting untuk pembicara memperhatikan kata-kata penutup yang dituangkan dalam setiap pidatonya.
-
Mengapa Stupa Sumberawan penting? Stupa melambangkan nirbana (kebebasan) yang merupakan dasar utama dari seluruh rasa dharma yang diajarkan Guru Agung Buddha Gautama. Nirbana juga menjadi tujuan setiap umat Buddha.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan Benteng Pendem di Cilacap dibangun? Benteng pendem ini merupakan benteng peninggalan Belanda yang sudah ada sejak tahun 1861. Ini merupakan salah satu tempat bersejarah yang bisa mengedukasi tentang sejarah terutama ketika penjajahan Belanda.
Kapolda menuturkan, pelaku diketahui bekerja sama dengan pria berinisial RS yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). RS disebut-sebut berada di Timor Leste. Menurut pengakuan, mereka menyelundupkan kendaraan bermotor ke Timor Leste sebanyak lima kali dengan total 71 unit kendaraan roda empat dalam jangka waktu Oktober 2015 hingga Maret 2016.
"Mereka melakukan penyelundupan melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Dan pada pengiriman terakhir melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, baru digagalkan oleh anggota kami yang juga bekerja sama dengan Polres Pelabuhan Tanjung Priok dan Bea Cukai Tanjung Priok," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Subdit Pencurian Kendaraan Bermotor (Ranmor) Dit Reskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Budi Hermanto memaparkan modus penyelundupan kendaraan 'bodong' ke Timor Leste.
"Dalam aksinya ini mereka melalui jalur laut yakni melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dan Tanjung Perak, Surabaya," ujar Budi.
Awalnya pelaku yang juga berasal dari Timor Leste ini mencari kendaraan roda dua dan empat yang harganya di bawah harga pasar. Usai mendapatkannya, salah satu pelaku yakni Maryanto lantas menyimpan kendaraan tersebut di PT. Avindo Portink yang rencananya akan dimasukan ke dalam kontainer dan langsung dikirim ke Timor Leste.
"Dalam aksinya ini, Maryanto mengelabui petugas pelabuhan dengan mengatakan bahwa kontainer tersebut berisi mesin-mesin bukan kendaraan," sambungnya.
Setelah lolos dari pemeriksaan di pelabuhan, pelaku lain sudah siap di Timor Leste untuk mengambil barang selundupan tersebut.
"Kini kendaraan tersebut sudah kita amankan di Polda Metro Jaya dan sebagian sudah ditebus oleh pemiliknya. Sedangkan untuk para pelaku kami kenakan pasal 481 KUHP Junto Pasal 3, 4, 5 UU RI Nomor 8 tahun 2010," tutupnya.
(mdk/noe)