Polisi: 16 Tersangka Terorisme yang Ditangkap di Sumbar dari Kelompok NII
Aswin belum dapat menjelaskan lebih lanjut mengenai keterlibatan 16 orang tersebut dalam jaringan terorisme tersebut.
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri hingga kini masih melakukan pemeriksaan terhadap 16 tersangka terorisme yang ditangkap di wilayah Sumatera Barat (Sumbar) pada titik yang berbeda. Penangkapan dilakukan serentak pada Jumat (25/3).
Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan, bahwa 16 tersangka terorisme yang ditangkap itu berasal dari kelompok Negara Islam Indonesia (NII).
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? "Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya," kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Dimana Densus 88 menemukan bukti ancaman terhadap Paus Fransiskus? Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata.
-
Mengapa Densus 88 menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? Dijelaskan, Densus 88 Antiteror diberikan mandat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin setiap ancaman, setiap serangan teror yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok.
-
Bagaimana Densus 88 menemukan ancaman terhadap Paus Fransiskus? Hasil pemantauan, ditemukan postingan-postingan bermuatan ancaman dan provokasi yang ditujukan kepada Paus Fransiskus saat melakukan kunjungan ke Indonesia.
-
Di mana kejadian teror suara ketuk pintu ini terjadi? Belum lama ini, sebuah kejadian yang tak biasa terjadi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
"(16 Tersangka) Dari kelompok NII," katanya saat dikonfirmasi, Minggu (27/3).
Kendati demikian, Aswin belum dapat menjelaskan lebih lanjut mengenai keterlibatan 16 orang tersebut dalam jaringan terorisme tersebut. Termasuk polisi juga belum membeberkan kasus yang membuat 16 orang itu ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugana tindak pidana terorisme.
Sebagai informasi, NII merupakan gerakan pemberontakan bersenjata. Kelompok ini dipimpin oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo. Ia ditangkap dan dieksekusi pada 1962.
Gerakan yang kini tak diakui itu kemudian terpecah menjadi kelompok teroris di Indonesia, yakni Jamaah Islamiyah (JI).
"Densus 88 melakukan penangkapan terhadap 16 tersangka teroris di wilayah Sumbar terdiri dari 12 tersangka di wilayah Dhamasraya dan 4 tersangka di wilayah Tanah Datar," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigadir Jendral Ahmad Ramadhan menambahkan.
Baca juga:
Densus 88 Tangkap 16 Terduga Teroris di Sumatera Barat
Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris Terlibat ISIS, Panah hingga Buku Jihad Disita
Memahami Pola-Pola Rekrutmen Teroris di Media Sosial yang Perlu Diwaspadai
Densus 88: Jaringan ISIS di Indonesia Masih Hidup, Sebar Propaganda Lewat Medsos
Tangkap 658 Teroris Sejak Tahun 2020, Densus 88 Klaim Aksi Terorisme Terus Menurun
Komisi III Tegaskan Langkah Densus 88 Tembak dr Sunardi Sudah Sesuai Prosedur
Densus 88 Tangkap Tiga Orang Terduga Teroris Terlibat ISIS