Polisi Berhazmat Kawal Demo Ojek Online Tuntut Payung Hukum
Demo sendiri sudah berlangsung sejak pukul 13.00 WIB. Jumlah massa aksi terpantau sedikit dan tidak sampai membuat jalanan macet atau pengalihan arus oleh kepolisian.
Pengendara ojek online (ojol) menggelar aksi demonstrasi di kawasan Patung Kuda Jakarta. Aksi tersebut dikawal sejumlah anggota polisi berhazmat. Selain itu, pantauan di lokasi pukul 14.20 WIB, polisi juga memperingati dengan ancaman Covid-19 yang masih menghantui.
"Saat ini Jakarta menerapkan PPKM Level 2, dilarang melakukan kegiatan berpotensi berkerumun," wanti peringatan yang dibentangkan di tengah aksi, Rabu (5/1/2022).
-
Kenapa pelaku membunuh driver taksi online? "Saya tulang punggung keluarga, setelah bapak dipenjara tersangkut kasus pidana ganjal ATM di Yogya. Ibu juga bingung minta saya untuk biayai kuliah adik yang di Bandung," kata Baaghastian.
-
Di mana kejadian driver ojol mendapat orderan fiktif terjadi? Kisah tersebut belum lama ini dibagikan langsung pada akun Instagram @depok24jam. Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian itu bermula saat sang ojol menerima orderan atas nama Santi dengan alamat Jalan Haji Icang Cimanggis RT 04 RW 01.
-
Siapa yang mengalami tindakan kasar dari driver taksi online? Sang driver enggan diberi masukan mengenai jalan yang bakal dilewati. Bahkan sang penumpang menuturkan, ada gestur hingga tindakan kasar dari sang driver saat mengemudi.
-
Siapa yang menggunakan layanan transportasi online di Indonesia? Berdasarkan riset Google, Temasek, dan Bain & Company pada 2022, layanan transportasi online digunakan oleh 80 persen populasi Indonesia.
-
Apa yang dialami oleh driver ojol di Cimanggis, Depok? Nasib kurang beruntung dialami seorang pengemudi ojek online (ojol) di Cimanggis, Depok. Driver Ojol Dapat Order Fiktif Ratusan Ribu Rupiah di Depok, Reaksi Warga Luar Biasa Langsung Patungan Bayar Pesanan Dia mendapat orderan fiktif sejumlah lebih dari Rp250 ribu.
-
Bagaimana driver taksi online tersebut menunjukkan emosinya? Dia lantas meminta ke penumpang wanita yang telah turun dari kendaraan miliknya kala itu agar dapat bersikap sopan. "Yang sopan dong, ini mobil bukan mobil lu," ujarnya.
Demo sendiri sudah berlangsung sejak pukul 13.00 WIB. Jumlah massa aksi terpantau sedikit dan tidak sampai membuat jalanan macet atau pengalihan arus oleh kepolisian.
Baca juga:
Polisi Benarkan Edaran Unjuk Rasa Ojek Online se-Jabodetabek 5 Januari Mendatang
Belajar Toleransi dari Pengemudi Ojek Online di Gereja Katedral
Danny Stephanus, perwakilan aksi massa ojek online (ojol), mengatakan demonstrasi hari ini adalah buntut dari ketidakjelasan aturan yang disuarakan pengendara ojol sejak 2018. Menurut dia, pengendara ojol saat ini sebab ketidakjelasan payung hukum terhadap mereka saat berkerja.
"Kami kepastian status ojek online sejak 2018, karena profesi kami sama dengan profesi lainnya. Punya hak, harus diakui, kalau enggak ada payung hukum, akhirnya jadi kami seperti anak haram," kata Danny di tengah aksi.
Danny merasa, tenaga dan hasil jerih payah mereka terus dikeruk pengusaha. Hak yang seharusnya mereka terima semakin dirampas dengan kebijakan sepihak.
"Tenaga kami keluar tapi hasilnya diambil pengusaha, karena payung hukum. Kita butuh payung hukum itu yang isinya ada penyesuaian tarif, ada status, kalau enggak ada payung hukum status kita enggak jelas gini," keluhnya.
Danny menuntut payung hukum dapat dikeluarkan hari ini juga. Danny mengancam, tidak akan meninggalkan lokasi aksi jika suaranya tidak didengar.
"Keluarkan payung hukumnya, kalau tidak menterinya diganti saja," tutupnya.
Reporter: M Radityo/Liputan6.com
Baca juga:
Menghitung Pengeluaran Pengemudi Ojek Online Jika BBM Pertalite Dihapus
Pengemudi Ojek Online Tak Setuju BBM Pertalite Dihapus, Ini Alasannya
Polisi Tangkap Pembunuh Pengemudi Ojek Online di Kemayoran, Ini Motifnya
Wanted! Sopir Truk Ini Bawa Kabur Kunci Motor Ojol, Arogan & Ugal-ugalan di Jalan
Lihat Aksi Bang Jago Palak Sopir Ojol Sampai Didorong, Ujungnya Menunduk Malu