Polisi Besok Umumkan Status Ipda OS, Penembak Warga hingga Tewas di Exit Tol Bintaro
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan mengatakan, status Ipda OS hingga saat ini masih sebagai saksi.
Penyidik Polda Metro Jaya hari ini menggelar perkara penembakan warga dilakukan anggota Satuan Patroli Jalan Raya Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Ipda OS pada Senin, 6 Desember 2021. Penembakan itu dilakukan Ipda OS di Exit Tol Bintaro, Jakarta Selatan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan mengatakan, status Ipda OS hingga saat ini masih sebagai saksi. "Besok akan diumumkan status Ipda OS," ujar Zulfan di Mapolda Metro Jaya, Senin (6/12).
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Siapa yang menjadi polisi cepek? Mereka menjalankan peran serupa dengan meminta imbalan finansial dari pengendara sebagai bentuk pengaturan lalu lintas alternatif.
-
Bagaimana cara kerja polisi cepek? Pengguna jalan yang ingin diprioritaskan hendaknya untuk membuka jendela dan memberikan iming-iming uang. Dengan tindakan ini, mereka yang bertugas dengan sukarela akan ‘pasang badan’ untuk menghalangi kendaraan lain dan memberi jalan.
Zulfan mengatakan, penyidik terlebih dahulu memeriksa OS serta saksi berinisial O, sebelum melakukan gelar perkara. Pria berinisial O adalah warga yang melapor ke Ipda OS, dibuntuti pengendara mobil usai dari hotel di kawasan Sentul Bogor.
Pelaporan O itu berujung penembakan terhadap penumpang mobil. Sejumlah saksi lain mengetahui peristiwa ini telah diperiksa. Namun Zulfan tidak merinci jumlah dan identitas para saksi itu.
"Kami sampaikan hari ini sudah gelar perkara. Artinya semua orang sudah diperiksa. Hari ini gelar perkara untuk penentuan status," kata dia.
Kronologi Penembakan di Exit Tol Bintaro
Polda Metro Jaya sebelumnya menangkap Ipda OS, pelaku penembakan dua orang di depan Exit Tol Bintaro pada Jumat (26/11). Satu orang tewas dan satu lainnya luka dalam peristiwa tersebut.
Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengatakan, saat itu ada laporan kepada Ipda OS. Pelapor mengaku dikuntit sebuah mobil.
"Peristiwa dilatarbelakangi laporan warga masyarakat yang merasa dirinya terancam karena orang tersebut, si pelapor diikuti dari mulai satu hotel di Sentul. Kemudian diikuti oleh beberapa unit mobil," kata Tubagus dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (30/11).
Tubagus melanjutkan, karena merasa terancam orang tersebut melapor ke anggota Polri yang berdinas. Kemudian, pelapor arahkan ke arah TKP bersama anggota Polri.
"Dan setelah terjadi, berdasarkan keterangan sementara terjadi peristiwa ribut di situ dan dengar satu tembakan, mengakui polisi," jelas Tubagus.
Ipda OS mengaku terpaksa menembak karena ingin ditabrak oleh penguntit dari pelapor. “Dan keterangan saksi mau ditabrak dan terkena tembakan dua kali yang mengenai korban,” jelas Tubagus.
Dia menegaskan, saat ini masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut tentang peristiwa tersebut. Terlebih, pelaku penembakan merupakan anggota Polri. Apakah dilakukan sesuai SOP atau tidak.
Penyelidikan ini juga melibatkan bidang Propam Polda Metro Jaya. "Mohon sabar karena ini masih didalami,” katanya.
Reporter: Yopi Makdori
(mdk/gil)