Polisi datangkan ahli selidiki atap sekolah ambruk di Bekasi
Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi mendatangkan ahli kontruksi untuk melakukan penyelidikan ambruknya atap di dua ruang kelas di SMA Negeri 1 Muara Gembong, Kabupaten Bekasi.
Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi mendatangkan ahli kontruksi untuk melakukan penyelidikan ambruknya atap di dua ruang kelas di SMA Negeri 1 Muara Gembong, Kabupaten Bekasi.
"Ahli kontruksi untuk menjabarkan penyebab runtuhnya atap di dua ruang kelas itu," kata Kapolres Metro Bekasi, Kombes Asep Adi Saputra, Rabu (1/3).
Menurut dia, lokasi kondisi ambruknya dua ruang kelas tersebut sudah disterilkan, dan dipasang garis polisi. Sehingga, tidak berkepentingan selain penyidik tak diperkenankan masuk ke lokasi sampai penyelidikan selesai.
"Dipasang garis polisi untuk memudahkan proses olah tempat kejadian perkara," ujarnya.
Kepolisian juga meminta pihak sekolah SMA Negeri 1 Muara Gembong, tak menggunakan gedung atap ambruk. Sebab, dikhawatirkan ambruknya atap tersebut akan merembet ke lokal lainnya di sebelahnya.
"Ini menyangkut nyawa manusia, dikhawatirkan ambruknya malah merembet," kata dia.
Sementara itu, Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, enggan berkomentar banyak terkait ambruknya atap di SMA Negeri 1 Muara Gembong. Sebab, kewenangan SMA dan SMK kini berada di Provinsi Jawa Barat.
"Kami tidak berwenang lagi mencampurinya, karena kewenangan sudah ada di tingkat provinsi," kata Kepala Dinas Pendidikan, Kabupaten Bekasi, Aspuri.
Dua ruang kelas X di SMAN 1 Muara Gembong ambruk saat para siswa belajar di kelas, Selasa (28/2). Akibatnya, dua dari 27 siswa yang ada di kelas mengalami luka bocor di bagian kepala.
Sedangkan 25 orang lagi mengalami syok dan beberapa ada terkilir akibat tertimpa material yang ambruk. Semua korban tak ada yang dirawat di rumah sakit.