Polisi Enggan Beri Tahu Lokasi Test PCR Irjen Ferdy Sambo: Itu Materi Penyelidikan
“Sekali lagi, mohon maaf ya teman teman dengan adanya tim ini, sebelum adanya informasi dari tim saya tentu tidak elok untuk menyampaikan," kata dia.
Posisi Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo dikabarkan sedang melakukan test PCR Covid saat terjadi kasus dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J kepada Istrinya di rumah dinasnya di Perumahan Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7) lalu.
Alhasil, Ferdy yang saat itu datang ke rumah karena dikabarkan melalui telepon istrinya pun disebut tak ada di lokasi. Ketika insiden baku tembak berlangsung antara Brigadir J dengan Bharada E yang berujung tewasnya Brigadir J.
-
Bagaimana polisi berusaha menangkap para buronan? Polisi mendatangi rumah empat buronan penyekap dan pemerkosa secara bergilir siswi SMP selama tiga hari di Lampung Utara, Lampung, inisial NA.
-
Dimana pemuda itu bertemu polisi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @bgd.info memperlihatkan seorang Polisi sedang menolong pemuda yang berjalan kaki di jalan tol Cipularang KM 127.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Siapa yang ditangkap polisi? "Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran," ujar Kusworo.
-
Apa yang dilakukan polisi kepada pemuda itu? Saat mereka berdua keluar tol, pemuda tersebut langsung diajak makan oleh anggota Polri yang tidak diketahui namanya itu. Pasalnya, pemuda tersebut belum makan dan masih harus melakukan perjalanan yang cukup panjang.“Ayo nanti keluar tol kita makan dulu, ya. Kita sarapan dulu, ya,” kata Polisi. Sesampainya di tempat makan, pemuda tersebut pun manghabiskan makanannya dengan lahap. Ia mengaku sudah kehabisan energi untuk berjalan kaki. Setelah makan, Polisi tersebut memberikan sejumlah uang dan sembako kepada pemuda itu untuk ongkos naik kendaraan umum dan bekal selama di rumah.“Buat bekal, buat ongkos ini, ya, cukup ya. Ini sembako buat bawa balik. Hati-hati di jalan, ya
-
Bagaimana cara kerja polisi cepek? Pengguna jalan yang ingin diprioritaskan hendaknya untuk membuka jendela dan memberikan iming-iming uang. Dengan tindakan ini, mereka yang bertugas dengan sukarela akan ‘pasang badan’ untuk menghalangi kendaraan lain dan memberi jalan.
Namun demikian berkaitan dengan lokasi test PCR Ferdy Sambo, Polri masih enggan menyebutkan lokasi tersebut. Karena lokasi test PCR tersebut masuk dalam materi penyelidikan yang belum bisa disampaikan ke publik.
“Itu masih bagian dari (materi penyelidikan) itu, jadi yang terkait hal itu masih kita tunggu, kumpulkan saja pertanyaannya nanti saya kirim ke tim,” ujar Ramadhan kepada wartawan, Rabu (13/7).
Ramadhan pun meminta kepada para awak media untuk bersabar menunggu hasil penelusuran dari Tim Khusus yang dibentuk Kapolri. Dimana seluruh hasilnya akan disampaikan langsung oleh tim khusus yang dipimpin Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono.
“Sekali lagi, mohon maaf ya teman teman dengan adanya tim ini, sebelum adanya informasi dari tim saya tentu tidak elok untuk menyampaikan," kata dia.
"Nanti bisa di list pertanyaan teman-teman kami akan menyampaikan ke tim, tim ini masih bekerja, kalau kita sampaikan terkait ini tidak elok bagi saya,” lanjut dia
Kadiv Propam sedang Tes PCR
Sebelumnya, Karopenmas Divhumas Mabes Polri Brigjen Ahmad Ramadhan Mengatakan Brigadir J baku tembak dengan Bharada E di kediaman Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. Brigadir J melepaskan tembakan sebanyak 7 kali dan Bharada E membalas mengeluarkan tembakan sebanyak 5 kali. Berakhir dengan tewasnya Brigadir J.
Ramadhan mengungkapkan posisi Kadiv Propam tak berada di lokasi saat peristiwa ini terjadi. Saat kejadian, Irjen Ferdy Sambo sedang melakukan tes PCR Covid-19.
"Pada saat kejadian, Kadiv Propam tidak ada di rumah karena sedang PCR test," ungkap Ramadhan, Senin (11/7).
Ramadhan mengatakan bahwa Irjen Ferdy Sambo baru mengetahui insiden baku tembak ini setelah ditelepon oleh istrinya yang histeris akibat kasus ini.
"Kadiv Propam pulang ke rumah karena dihubungi istrinya yang histeris. Kadiv Propam sampai di rumah dan mendapati Brigadir J sudah meninggal dunia," tutur Ramadhan.
Atas kejadian tersebut, Irjen Ferdy Sambo langsung menghubungi Kapolres Jakarta Selatan. Hingga akhirnya dilakukan oleh TKP oleh Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan.
"Sehingga Kadiv Propam langsung menghubungi Kapolres dan selanjutnya dilaksanakan olah TKP," pungkasnya.
(mdk/ded)