Polisi Kejar Provokator Bentrok Anggota Dan Warga di Empat Lawang
Polisi masih mendalami kerusuhan yang terjadi di Empat Lawang, Sumatera Selatan. Petugas memburu provokator yang memicu terjadinya bentrok antara pihak kepolisian dengan warga.
Polisi masih mendalami kerusuhan yang terjadi di Empat Lawang, Sumatera Selatan. Petugas memburu provokator yang memicu terjadinya bentrok antara pihak kepolisian dengan warga.
"Polisi masih mengejar provokator peristiwa tersebut," tutur Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (1/8).
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Siapa yang ditangkap polisi? "Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran," ujar Kusworo.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Bagaimana polisi berusaha menangkap para buronan? Polisi mendatangi rumah empat buronan penyekap dan pemerkosa secara bergilir siswi SMP selama tiga hari di Lampung Utara, Lampung, inisial NA.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Bagaimana polisi membantu pemuda tersebut? Saat mereka berdua keluar tol, pemuda tersebut langsung diajak makan oleh anggota Polri yang tidak diketahui namanya itu. Pasalnya, pemuda tersebut belum makan dan masih harus melakukan perjalanan yang cukup panjang.“Ayo nanti keluar tol kita makan dulu, ya. Kita sarapan dulu, ya,” kata Polisi. Sesampainya di tempat makan, pemuda tersebut pun manghabiskan makanannya dengan lahap. Ia mengaku sudah kehabisan energi untuk berjalan kaki. Setelah makan, Polisi tersebut memberikan sejumlah uang dan sembako kepada pemuda itu untuk ongkos naik kendaraan umum dan bekal selama di rumah.“Buat bekal, buat ongkos ini, ya, cukup ya. Ini sembako buat bawa balik. Hati-hati di jalan, ya
Sejauh ini, polisi berupaya menenangkan masyarakat agar tidak terhasut dengan informasi yang menyesatkan.
"Polda Sumatera Selatan bersama bupati memberikan penjelasan ke masyarakat agar tidak terprovokasi. Aparat tetap persuasif ke masyarakat agar tidak ada bias informasi yang bisa membangkitkan tindak anarkis yang lainnya," jelas Dedi.
Polisi telah menetapkan 16 orang sebagai tersangka kerusuhan dan penyerangan empat anggota Polri di Empat Lawang, Sumatera Selatan. Sejumlah anggota dari Polsek Ulu Musi menjadi korban penusukan dan penembakan.
"Tiga tersangka melakukan penganiayaan, penembakan, penyerangan ke kepolisian. 13 lainnya terkait penyerangan, pengerusakan, penembakan di rumah sakit," kata Dedi.
Keempat polisi yang terluka adalah Kanit Reskrim Polsek Ulu Musi Ipda Arsan Fajri, Bripka Darmawan, Bripda Teja Apriaga, dan Briptu Agus.
Bentrokan sendiri terjadi di dua tempat. Pertama di Desa Tanjung Raman, Kecamatan Pendopo, Empat Lawang, Sumatera Selatan, pada Rabu 31 Juli 2019 malam. Kemudian disusul serangan massa di RSUD Tebing Tinggi, Empat Lawang.
Peristiwa itu bermula saat seorang warga melaporkan dirinya menjadi korban pengancaman oleh warga setempat. Ipda Arsan bersama tiga anak buahnya mendatangi rumah pelaku atas nama Erwin. Namun polisi tidak menemukan pelaku.
Petugas kemudian bertemu Erwin sedang bersama tujuh rekannya di lokasi lain. Ketika anggota bermaksud mendamaikan pelapor dan terlapor, Erwin justru menyerang dengan pisau. Ipda Arsan dan Bripka Darmawan terkena luka tusuk.
Tidak ingin situasi semakin membahayakan, dua petugas yang lain melepaskan tembakan peringatan. Tembakan itu membuat enam pelaku kabur dan dua lainnya yakni Erwin dan Irwan, diamankan dengan luka tembak di kaki.
Setelahnya, empat polisi dan pelaku yang terluka langsung dibawa ke RSUD Tebing Tinggi untuk menjalani perawatan.
Namun, malah muncul informasi di masyarakat bahwa polisi secara tidak bertanggung jawab telah menembak warga. Massa kemudian mendatangi rumah sakit untuk menyerang aparat dan bermaksud mengambil korban.
Ada sekitar 50 orang lebih menggeruduk RSUD Tebing Tinggi. Mereka membawa senjata api dan senjata tajam berbagai jenis. Polisi kemudian mengeluarkan tembakan peringatan agar massa membubarkan diri.
Bukannya mundur, tembakan itu malah dibalas oleh massa menggunakan senjata api rakitan. Dua polisi yang berjaga, Bripda Teja Apriaga dan Briptu Agus pun jadi korban timah panas.
Tidak ada korban tewas dalam insiden itu. Sementara petugas mengamankan dua pucuk senjata api rakitan dan 15 bilah senjata tajam. Anggota yang terluka pun kini telah dirujuk ke RS di Lubuklinggau.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
16 Orang Ditetapkan Tersangka Penusuk dan Penembak 4 Polisi di Empat Lawang
Polda Sumsel Buru Provokator Penyerangan Polisi di Empat Lawang
Diserang Massa, 4 Polisi Empat Lawang Alami Luka Tusuk & Tembak
Seorang Polisi di Denpasar Dikeroyok saat Rayakan Ulang Tahun
Tersangka Akui Aniaya Kasatreskrim Wonogiri dengan Senjata Tajam dan Kayu
Tersangka Kerusuhan dan Pengeroyokan Kasatreskrim Wonogiri Jadi 25 Orang, 15 Ditahan