Polisi: Pria Penyerang Rumah Dinas Kapolri Tidak Masuk Jaringan Teroris
Polisi menyatakan pria yang menyerang polisi jaga di rumah dinas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bukan termasuk jaringan terorisme.
Polisi masih melakukan observasi psikologis terhadap pria tersebut.
Polisi: Pria Penyerang Rumah Dinas Kapolri Tidak Masuk Jaringan Teroris
Polisi menyatakan pria yang menyerang polisi jaga di rumah dinas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bukan termasuk jaringan terorisme.
- 11 Jenderal Polisi Naik Pangkat, Irjen Kementan Setyo Budiyanto Sandang Bintang Tiga
- Kronologi Pria Mantan ASN Serang Polisi Jaga di Rumah Kapolri Jenderal Sigit
- Penyerang Pengawal Rumah Dinas Kapolri Sempat ke Kediaman Prabowo Namun Diusir Penjaga
- Penjaga Rumah Dinas Kapolri Diserang, Bibir Luka-Luka
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengungkapkan, pria berinisial JPP (40) merupakan mantan ASN dan lulusan S2 di Yogyakarta.
"Yang bersangkutan tidak masuk dalam jaringan teror," kata Hengki kepada wartawan, Jumat (15/12).
Hengki menuturkan, polisi masih melakukan observasi psikologi terhadap pria tersebut. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan pelaku bisa dikenakan tindak pidana atau tidak.
"Tentunya masih terus kita telusuri, kita masih menunggu observasi dari rumah sakit, dan juga kita sudah berkoordinasi dengan Densus 88,"
ujar dia.
Kronologi Kejadian
Kejadian terjadi sekitar pukul 10.30 Wib. Pria tersebut berperilaku tidak wajar dan langsung ditegur oleh penjaga rumah dinas.
"Petugas jaga yang ada seputar kediaman Bapak Kapolri, tapi di sisi sebelah kanan ya jauh. Itu secara preventif dari seseorang ini yang mendekati dengan perilaku yang tidak wajar," kata Hengki.
Setelah diamankan, orang itu dipastikan tak membawa senjata tajam apapun. Kini, dia dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
"Akhirnya bisa diamankan dua petugas. Pada saat itu yang bersangkutan tidak membawa senjata apapun, apakah senjata tajam, senjata lain, benda tumpul tidak ada. Jadi langsung diamankan dan saat ini sedang dalam observasi psikologis di RS Polri Kramat Jati,"
tambah Hengki.
merdeka.com
Lebih lanjut, pria tersebut ternyata pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang. Maka dari itu, motif penyerangan belum diketahui sampai pemeriksaan jiwa selesai.