Polisi sambangi markas Gafatar di Banyumas, tetapi tak ada kegiatan
Padahal sebelumnya, tempat itu selalu ramai oleh anggota Gafatar. Namun sebulan lalu mendadak sepi.
Setelah gempar soal sepak terjang organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dan maraknya orang hilang diduga terkait perkumpulan itu, mereka kini menjadi sorotan banyak pihak. Hari ini, Rabu (13/1), anggota Polsek Sokaraja, Banyumas, menyambangi markas Gafatar di wilayah Sokaraja Tengah.
Petugas didampingi Ketua RT 02/RW 07, Desa Sokaraja Tengah, Sumadi, memeriksa bangunan berlantai dua berkelir oranye itu. Namun, ternyata tempat itu sudah ditinggalkan penghuninya.
Polisi periksa markas Gafatar ©2016 Merdeka.com/Chandra Iswinarno
-
Mengapa para petani di Banyumas khawatir akan gagal panen? Adanya El Nino membuat para petani terancam gagal panen. Terkait hal tersebut, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan KP) Kabupaten Banyumas optimistis sebagian besar tanaman padi di wilayahnya selamat dari kekeringan.
-
Di mana situs Banten Girang berada? Lalu, ada juga situs Banten Girang yang berbentuk gua dan merupakan peninggalan Kerajaan Sunda saat masih menguasai Banten, sebelum berdirinya Kesultanan Surosowan tahun 932 dan 1030 masehi.
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Banyumas? Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo menghadiri silaturahmi bersama Asosiasi Pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (9/1/2024).
-
Apa yang dimaksud dengan santet Banyuwangi? Santet Banyuwangi punya sejarah panjang sejak zaman kerajaan. Banyuwangi dikenal dengan julukan kota santet. Kini santet sering hanya dipahami sebagai sesuatu yang buruk, padahal tidak demikian.
-
Apa yang terjadi pada jembatan kaca di Banyumas? Pecahnya wahana jembatan kaca di kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus pada Rabu (25/10) mengundang perhatian banyak pihak.
-
Apa yang ditekankan Ganjar Pranowo kepada pelaku UMKM di Banyumas? Di depan para pelaku usaha, Ganjar menekankan pentingnya pelatihan-pelatihan secara rutin bagi UMKM agar dapat lebih maju.
Menurut Sumadi, di tempat itu sudah tidak ada aktivitas sejak sebulan terakhir. "Sebelum tahun baru sudah tidak ada lagi aktivitas di tempat tersebut. Padahal kalau sedang ada aktivitas, pasti ramai dan banyak orang yang datang. Mungkin anggotanya," kata Sumadi.
Sumadi mengemukakan, selama ini tidak ada aktivitas menonjol di bangunan menyerupai rumah toko itu. Dia mengaku sebelumnya tidak mengetahui tentang Gafatar.
Polisi periksa markas Gafatar ©2016 Merdeka.com/Chandra Iswinarno
"Yang jelas saat masuk ke sini, mereka melaporkan kepada kami. Saat itu, yang pertama kali datang bernama Azis, katanya warga (Desa) Pekaja (Sokaraja)," ujar Sumadi.
Seorang perawat bekerja di Klinik Pratama Yos Sudarso, Murtini mengatakan, aktivitas di rumah itu sebelumnya memang ramai. Posisi tempat kerjanya yang berhadapan dengan markas Gafatar membuatnya kerap mengamati walau sekilas.
"Kalau berkumpul, kendaraan yang parkir di jalan samping klinik sangat banyak. Biasanya, pintunya itu ditutup atau hanya satu bagian saja yang dibuka. Kami sendiri tidak tahu aktivitas pastinya di dalam ruangan," kata Murtini.
Sementara itu, Kepala Polsek Sokaraja, Ajun Komisaris Polisi Pujiono, mengemukakan pihaknya mendapat laporan adanya aktivitas Gafatar di wilayahnya dari warga.
"Dulu di bagian depan rumah ada plang Gafatar, sekarang sudah dicabut. Bahkan, penghuninya sudah kosong. Sebelumnya diketahui, orang yang tinggal di sini berinisial W," kata Pujiono.
Saat diperiksa, pagar rumah itu dalam keadaan terkunci. Petugas yang memeriksa hanya dengan mengintip jendela rumah di lantai dua tidak menemukan kegiatan apapun.
"Hanya ada whiteboard, keyboard, komputer, speaker yang ada," tutup Pujiono.
Polisi periksa markas Gafatar ©2016 Merdeka.com/Chandra Iswinarno