Polisi sebut ada dua dalang kerusuhan dan penjarahan di Penjaringan
Polda Metro Jaya terus mencari otak di balik aksi demo berujung kericuhan hingga penjarahan di salah satu gerai minimarket daerah Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (4/11) malam lalu. Sejauh ini, diketahui ada dua otak pelaku dalam peristiwa tersebut.
Polda Metro Jaya terus mencari otak di balik aksi demo berujung kericuhan hingga penjarahan di salah satu gerai minimarket daerah Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (4/11) malam lalu. Sejauh ini, diketahui ada dua otak pelaku dalam peristiwa tersebut.
"Sedang kami dalami. Pengakuan mereka ada. Dari pengakuan mereka menyebutkan ada dua (otaknya)," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Yuldi Yusman, di Mapolda Metro Jaya, Senin (7/11).
Atas peristiwa itu, Yuldi menyebut, ada 11 tersangka telah diamankan. Dari keseluruhan diketahui ada beberapa tersangka diketahui masih di bawah umur.
"Sebelas itu yang dapat kami tingkatkan menjadi tersangka, dari 16 yang diamankan. Ada yang di bawah umur, (usia) 16 tahun," ungkapnya.
Terkait kerugian, kepolisian masih mengumpulkan pelbagai data. Pihak minimarket juga masih menghitung berapa kerugian atas penjarahan Jumat pekan lalu tersebut. "Sampai saat ini, masih dihitung oleh mereka (minimarket), karena banyak sekali. Alasan (pelaku) ikut-ikutan karena melihat situasi chaos (rusuh)," ujarnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono menuturkan, pihaknya masih terus mengumpulkan data penunjang, seperti bukti hingga para saksi terkait aksi damai berujung ricuh itu. "Kami akan memeriksa saksi-saksi sebanyak-banyaknya. Kemudian yang kedua pemeriksaan digital forensik yang ada. Mulai dari cctv kemudian video anggota kami di lapangan," terang Awi.