Polisi sebut akan ada kejutan di kasus penyiraman Novel Baswedan
Pihak kepolisian hingga kini belum mengetahui siapa pelaku penyiraman terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Meski sudah ada beberapa orang yang diamankan, nyatanya mereka kembali dilepaskan karena disebut bukan pelaku.
Pihak kepolisian hingga kini belum mengetahui siapa pelaku penyiraman terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Meski sudah ada beberapa orang yang diamankan, nyatanya mereka kembali dilepaskan karena disebut bukan pelaku.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan akan ada kejutan besar dalam kasus ini. Menurutnya, aktor di balik penyerangan itu akan terungkap.
"Akan ada kejutan lagi (di kasus Novel) seperti di kasus Daan Mogot. Semua kan bisa terjadi seperti itu. Kami belum dapatkan (aktor intelektual), nanti kalau sudah ketangkap pelakunya baru kita tahu (aktor intelektualnya)," ujar Argo, Selasa (4/7).
Kejutan yang dimaksud Argo yakni seperti di kasus perampokan disertai penembakan Davidson di SPBU Daan Mogot beberapa waktu lalu. Saat itu, disebut pelaku cuma berjumlah dua orang. Nyatanya setelah terungkap pelaku berjumlah 11 orang.
"Di Daan Mogot (Davidson) kan awalnya cuma dua yang melakukan perampokan. Ternyata banyak kan. Bisa juga terjadi seperti itu (di kasus Novel)," kata Argo.
Menurutnya, di kasus penyiraman Novel ini pelaku diduga sudah menganalisa semuanya, termasuk mensurvei lokasi dan lain-lain.
"Kan ada yang mensurvei dan lainnya," tandasnya.
Seperti diketahui, Novel diserang dua pria tidak dikenal pada 11 April lalu. Saat itu Novel usai menunaikan ibadah salat subuh di Masjid Jami Ah-Ihsan, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Saat ini Novel masih menjalankan perawatan medis di Singapura.
Baca juga:
Polisi segera periksa Novel Baswedan
Polisi tak keberatan pimpinan KPK dampingi pemeriksaan Novel
KPK kantongi sketsa wajah terduga pelaku penyiram Novel Baswedan
Polda Metro Jaya sebut ada aktor intelektual di kasus Novel Baswedan
Polisi sebut pelaku penyiraman Novel sudah ahli
-
Bagaimana Novel Baswedan mendapatkan informasi tentang keinginan Agus Rahardjo untuk mundur dari KPK? “Tetapi detailnya saya gak tahu, jadi saya waktu itu sedang sakit di Singapura sedang berobat. Ceritanya, tentunya saya tidak langsung ya. Jadi cerita itu saya denger-denger, dari Pegawai KPK lain yang bercerita. Jadi mestinya yang lebih tahu, pegawai yang ada di KPK,” ucapnya.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Apa yang dikatakan oleh Novel Baswedan tentang cerita yang ia dengar mengenai kasus e-KTP? “Iya saya memang pernah dengar cerita itu, saya saat itu ada di Singapura, sedang berobat,” kata Novel saat ditemui, Jumat (1/12).
-
Apa yang dilakukan KPK terkait kasus suap di Basarnas? KPK resmi menahan Komisaris Utama PT Multi Grafika Cipta Sejati Mulsunadi Gunawan (MG). Mulsunadi merupakan tersangka pemberi suap terhadap Kepala Basarnas Henri Alfiandi terkait pengadaan barang dan jasa di Basarnas.
-
Mengapa Novel Baswedan percaya bahwa revisi Undang-undang KPK tahun 2019 bertujuan untuk melemahkan KPK? “Sekarang kan semakin jelas kan. Apa yang banyak dikatakan orang termasuk saya, bahwa Undang-undang KPK revisi UU KPK yang no 19 itu adalah untuk melemahkan KPK. Jadi terjawab,” katanya.
-
Kapan air liur anjing dianggap najis? Air liur anjing tergolong sebagai najis berat atau mughaladhah, yang artinya harus dibersihkan dengan cara yang khusus agar suci kembali.