Polisi selidiki kaitan penyerang Mapolda Riau dan penangkapan teroris di Sumsel
Setyo belum bisa memastikan dari jaringan mana lima terduga teroris yang menyerang Mapolda Riau pagi tadi. Namun ia menyatakan, dua orang yang lebih dulu ditangkap di Sumsel merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Empat terduga teroris ditembak mati saat melakukan penyerangan Mapolda Riau, pagi tadi. Sementara satu terduga lainnya ditangkap dalam kondisi hidup sesaat setelah sempat melarikan diri.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menduga, lima terduga teroris itu ada kaitannya dengan dua orang yang ditangkap di Sumatera Selatan, Senin 14 Mei 2018 lalu. Saat itu, polisi masih memburu sekitar enam orang yang berhasil kabur.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Apa yang terjadi di perlintasan Madukoro, Semarang? Peristiwa itu mengakibatkan ledakan hebat disusul kobaran api.
-
Apa yang terjadi di Kota Padang? Hujan deras melanda sebagian besar kawasan Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari.
-
Apa yang terjadi pada Raden Ario Soerjo saat menuju Madiun? Saat hendak menuju Madiun, tanda-tanda buruk sudah mulai terlihat. Soerjo pun tidak percaya akan hal itu meskipun ban mobilnya pecah dan kehabisan bahan bakar saat perjalanan.
-
Apa yang terjadi di Peristiwa Tanjung Morawa? Peristiwa Tanjung Morawa menjadi salah satu tragedi paling berdarah di Indonesia dan runtuhnya Kabinet Wilopo pada saat itu.
"Saya rilis kan ada 2 orang yang ditangkap di Sumatera Selatan. Ini mau kami pastikan dulu nama-namanya siapa, karena waktu itu ada yang lolos. Bukan lolos, memang ada yang dari Pekanbaru beberapa orang," ujar Setyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (16/5/2018).
Setyo belum bisa memastikan dari jaringan mana lima terduga teroris yang menyerang Mapolda Riau pagi tadi. Namun ia menyatakan, dua orang yang lebih dulu ditangkap di Sumsel merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
"Yang Sumsel iya (JAD). Yang ini identitasnya belum ketahuan, saya belum dapat infonya," tuturnya.
Polisi, lanjut dia, tengah mengidentifikasi para terduga teroris yang menyerang Mapolda Riau. Pascakeributan Rutan Cabang Salemba di Mako Brimob, Depok dan bom bunuh diri di Surabaya, belum ada penangkapan terduga teroris di wilayah Riau.
"Di Riau belum. (Soal identitas) kami pastikan dulu, nanti kalau ada kami konfirmasi," kata Setyo.
Sebelumnya, dua terduga anggota teroris bernama Heri Hartanto alias Abdul Rahman (39) dan Hengki Satria alias Abu Anshor (38) ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di Palembang, Sumatera Selatan. Dalam penangkapan itu, enam orang lainnya melarikan diri.
"Ada delapan orang. Enam kabur, dua ditangkap. Mereka akan menyerang Mako Brimob di Sumsel," ucap Setyo di kantornya, Selasa 15 Mei 2018 kemarin.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Terobos pintu masuk Polda Riau, terduga teroris tabrak polisi & wartawan
4 Korban penyerangan terduga teroris dirawat di RS Bhayangkara Pekanbaru
Teroris serang Polda Riau, keamanan di Polda Sumbar diperketat
Data lengkap jumlah polisi dan jurnalis jadi korban teroris di Polda Riau
Kronologi 5 terduga teroris serang Mapolda Riau
Ini barang-barang disita polisi dari terduga teroris di Polda Riau
Satu penyerang Polda Riau yang sempat kabur berhasil ditangkap