Polisi selidiki rekening warga Pekanbaru bertambah hampir Rp 100 T
Dia pun tidak tahu dari mana asal uang itu masuk ke saldo rekeningnya.
Tomedy Marbun (32) warga Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan, Riau kaget melihat isi rekening Bank Mandiri miliknya mendadak hampir Rp 100 triliun. Rezeki nomplok yang didapatnya itu secara bertahap, awalnya Rp 999 juta, hingga sampai Rp 99 miliar lebih.
Padahal, Tomedy mengakui bahwa saldo rekening Bank Mandiri miliknya tidak sampai Rp 500 ribu. Dia pun tidak tahu dari mana asal uang itu masuk ke saldo rekeningnya.
Baik Tomedy, maupun pihak Bank Mandiri hingga saat ini belum mengetahui, apakah adanya permainan hacker atau karena kebobrokan sistem komputer Bank Mandiri kantor cabang Pangkalan Kerinci, hal itu belum terjawab.
Tak ingin ambil risiko wartawan salah satu media itu melaporkan 'rekening gendut' dadakan miliknya. Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo mengatakan, pihaknya sudah mengetahui kabar rekening gendut dadakan yang didapat Tomedy.
"Kita masih pelajari dulu kasusnya bagaimana, kenapa rekening dari ratusan ribu rupiah menjadi hampir Rp 100 triliun, itu bukan jumlah yang sedikit. Jika ada pihak-pihak yang merasa dirugikan, silakan membuat laporan polisi," ujar Guntur.
Guntur juga mengatakan, jika Tomedy tidak dapat menarik uang pribadinya yang di rekening, dipersilakan untuk melaporkan ke Ditreskrimsus Polda Riau jika merasa dirugikan sebagai konsumen.
"Kalau yang bersangkutan (Tomedy) tidak dapat menarik tunai uangnya dari rekening karena mengaku diblokir, kita persilakan untuk membuat laporan," kata Guntur.
Sebelumnya diberitakan, kasus pembengkakan rekening milik Tomedy terjadi berawal pada Selasa (8/3) siang. Saat itu Tomedy mau menyetorkan uang Rp 250 ribu ke rekening miliknya sendiri. Lalu Tomedy mendatangi kantor Bank Mandiri yang berada di Jalan Lintas Timur (Jalintim), tepat di samping Mapolsek Pangkalan Kerinci.
"Namun lantaran antrian panjang di depan kasir, saya tidak jadi setor di bank. Lalu saya datangi mesin ATM setoran tunai, di samping kantor bank itu," kata Tomedy.
Setelah di mesin ATM Setor tunai, Tomedy memasukkan 5 lembar uang pecahan Rp 50 ribu ke mesin. Setelah mesin berproses dan transaksi berhasil, kertas resi penyetoran pun keluar.
Kertas bukti setoran itu kemudian dilipat Tomedy jadi pembungkus kartu ATM dan dimasukan ke kantong kecil di dompetnya. Tanpa melihat kertas itu, pemuda lajang ini langsung tancap gas pulang ke rumahnya.
"Setelah di rumah, saya iseng-iseng melihat struk (kertas bukti setoran tunai). Saya kaget melihat saldo terakhirnya. Kalau boleh jujur, uang saya mungkin tak sampai Rp 500 ribu di dalamnya. Tapi kok saldo yang tertera hampir Rp 1 Miliar atau mencapai Rp 999.964.882," terang Tomedy.
Merasa ada keanehan, Tomedy pun tidak habis pikir. Dia mencoba kembali melakukan transaksi pengecekan saldo terakhir, melalui layanan SMS Banking. Rasa herannya semakin menjadi-jadi dan isinya meledak hingga Rp 99.999.999.648.821, atau Rp 99 triliun lebih.
Kecurigaan dalam hati dan pikiran Tomedy semakin semrawut. Dia tak tahu mau bercerita kepada siapa. Tak ingin menikmati uang yang bukan miliknya, Tomedy pun kembali mendatangi kantor Bank Mandiri meski jam pelayanan hampir ditutup.
Setelah di Bank Mandiri, Tomedy pun menceritakan kejadian yang dialaminya. Setelah menceritakan seluruh kejadian kepada costumer service (CS), pegawai bank itu heran dan penasaran. Petugas Bank Mandiri itu mengaku berkonsultasi dengan pimpinannya terkait membludaknya saldo rekening Tomedy itu.
"Mereka (Bank Mandiri) bilang baru kali ini terjadi seperti itu. Mereka juga tidak tahu bagaimana itu kok bisa terjadi dan dari mana asal uangnya. Sementara saya diminta menunggu, sampai sekarang belum ada kabarnya," terang Tomedy.
Namun, Tomedy masih menyimpan kertas bukti transaksi atau resi setor tunai mencapai Rp 999 juta lebih dan sms banking yang hampir Rp 100 T yang dikirim dari nomor 3355 yang merupakan nomor layanan sms banking Bank Mandiri.
Baca juga:
Warga Pekanbaru kaget saldo rekeningnya tiba-tiba hampir Rp 100 T
Rekening diblokir, Tomedy tak bisa ambil uang pribadinya
Cerita pria dapat uang 'nyasar' dari BNI Rp 5,1 M lalu dihamburkan
Hilang 2 hari, manajer Mandiri cabang Baturaja ditemukan tewas
Ditinggal rapat, Bank Mandiri di Denpasar terbakar
-
Di mana gedung Bank Indonesia Cirebon terletak? Jika melintasi Jalan Yos Sudarso nomor 5, Kota Cirebon, Anda akan mendapati sebuah gedung bergaya romawi kuno yang masih berdiri.
-
Di mana Perpustakaan Bank Indonesia di Surabaya berada? Perpustakaan ini terletak di tengah kota, tepatnya di Jalan Taman Mayangkara, Kelurahan Darmo, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya.
-
Apa yang ditukarkan warga Tambakreja dengan sembako di bank sampah Pandu Sirkaya? “Sampah yang dibawa ini seperti plastik, dus, terus kantong besar. Sampah itu bisa ditukarkan langsung. Kalau seharga Rp16 ribu bisa ditukarkan dengan minyak, sabun cuci, sabun mandi, dan sebagainya,” kata Yani Kabul dikutip dari Liputan6.com.
-
Di mana De Javasche Bank di Kota Medan terletak? Gedung ini berlokasi di Jalan Balai Kota No. 4, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan.
-
Kapan Gedung De Javasche Bank diresmikan? Gedung De Javasche Bank ini diresmikan pada 30 Juli 1907, disusul dua kantor cabang lainnya pada 15 Januari 1908 dan 3 Februari 1908.
-
Kenapa Bukti Transaksi penting? Salah satu fungsinya beserta peran penting bukti transaksi yaitu untuk mencegah munculnya permasalahan keuangan di waktu yang akan datang.