Polisi Tangkap Ayah dan Anak Usai Begal di 14 Lokasi
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dir Reskrimum) Polda Bengkulu, Kombes Tedy Suhendyawan Syarif mengatakan, dari beberapa orang yang ditangkap tersebut ternyata merupakan ayah dan anak kandung.
Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Bengkulu menangkap lima orang pelaku begal dengan nama inisial FA, FB, HR, GN dan LS serta dua orang penadah RD dan STQ. Mereka ditangkap di lokasi dan waktu yang berbeda.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dir Reskrimum) Polda Bengkulu, Kombes Tedy Suhendyawan Syarif mengatakan, dari beberapa orang yang ditangkap tersebut ternyata merupakan ayah dan anak kandung.
-
Di mana showroom "Kerajaan Mobil" berada? Di Desa Glonggong, Kecamatan Dolopo, Madiun, terdapat sebuah showroom jual beli mobil yang cukup besar.
-
Kapan jalur kereta api Jogja-Bantul ditutup? Karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur tersebut pada tahun 1973.
-
Apa yang dijual di Showroom Kerajaan Mobil Prabu Motor Ponorogo? Showroom jual beli mobil itu diyakini merupakan yang terbesar se-Pulau Jawa. Tak heran pengunjung showroom datang dari berbagai kota di Pulau Jawa, bahkan ada juga yang datang jauh-jauh dari luar pulau.
-
Kenapa motor injeksi sering kehabisan bensin berdampak buruk? Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh pengendara motor injeksi adalah kehabisan bensin. Meskipun mungkin terdengar seperti hal yang sederhana, kehabisan bensin pada motor injeksi dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada komponen-komponen penting seperti pompa bahan bakar (fuel pump) dan injektor.
-
Di mana sekte pemuja sepeda motor berada? Gerakan spiritual ini bermula di Desa Chotila, Rajasthan, India, di mana para penduduk bikin kuil untuk sepeda motor dan pemiliknya yang tewas bernama Om Banna.
-
Kapan lelang motor Omesh berakhir? Setelah nungguin sekitar 4 hari, akhirnya ada yang menang lelang dengan harga Rp 300 juta.
"Mengungkap tindak pidana dilakukan oleh 5 orang yang tiga diantaranya merupakan ayah dan anak kandung," katanya dalam keterangannya, Rabu (14/10).
Dia menjelaskan, dalam melakukan aksi begal tersebut. Mereka mengaku sebagai anggota polisi terhadap para korbannya.
"Pengungkapan kasus begal dengan motif menjadi anggota Polisi ini berawal dari tertangkapnya tersangka berinisial RD yang diduga sebagai penadah saat akan menjual HP jenis Samsung M20 kepada temannya di STQ," jelasnya.
Berdasarkan pengakuan RD, barang curian yang ia terima tersebut didapatkan dari dua orang pelaku lainnya yakni FA dan FB. Setelah itu, petugas pun langsung melakukan pengejaran terhadap keduanya itu.
Alhasil, keduanya dapat ditangkap petugas di depan ATM Jalan Jelambar Utama, Kelurahan Jelambar, Kecamatan Jakarta Barat, pada 3 Oktober 2020 lalu.
"Setibanya di Bengkulu anggota kita langsung mencari alat bukti yakni senpi yang digunakan oleh tersangka dalam melakukan aksinya," ujarnya.
Menurut pengakuan keduanya itu, senjata api yang digunakan dalam melancarkan aksinya itu disimpan di rumah dua pelaku lainnya yakni GN dan LS yang merupakan seorang warga Kabupaten Seluma.
"Setelah berhasil mendapatkan senpi, anggota kita melakukan pengembangan dan diketahui bahwa barang hasil kejahatan yang didapatkan oleh tersangka dijual kepada HR. Sehingga anggota langsung melakukan penangkapan," ungkapnya.
Kini, polisi masih melakukan pengejaran terhadap dua orang pelaku begal lainnya yang telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Bengkulu.
Dalam penangkapan ini, sejumlah barang bukti telah diamankan seperti handphone Samsung Galaxy M20, Redmi 5 Pro warna hijau, Redmi Note 9 warna biru, Samsung Galaxy J6 Plus warna biru, 1 unit mobil merk Cayla dengan plat nomor B 1458 NRT warna putih, 1 unit sepeda motor merk Yamaha Vixion tanpa nomor polisi warna putih.
1 pucuk senpi rakitan dengan 6 silinder, 16 butir amunisi tajam beserta dudukan peluru, 1 pucuk air sofgun, 1 kaleng amunisi air softgun, 1 bilah pisau bergagang kayu dengan sarung kayu, 1 bilah senjata jenis rencong dengan mata kuningan, 1 buah tas ransel warna merah hitam dan 1 kantong plastik warna hitam.
"Adapun 14 TKP aksi kejahatan yang dilakukan oleh tersangka diantaranya Muara Bangkahulu, Medan Baru, Pasar Pedati, Gedung STQ, Gerbang STQ, Padang Jati S Parman, Kantor Camat Muara Bangkahulu, Pasar Bengkulu SMP 7, belakang Pondok Gedung DPRD baru, Unib, Pondok Kelapa, Pasar Kaget Pematang Gubernur, Tapak Paderi dan Pasir Putih Pantai Panjang," tutupnya.
(mdk/fik)