Polisi Tangkap Pembuat Grup WhatsApp Anak STM
Grup WhatsApp mengatasnamakan anak STM seliweran di media sosial. Dalam beberapa grup para anggota membahas bayaran terkait demo yang dilakukan di Gedung DPR. Mereka bersungut karena duit tidak cair. Koordinator lapangan (Korlap) menghilang tanpa jejak.
Polisi menangkap pembuat grup WhatsApp Anak STM saat demo di DPR beberapa hari lalu. Diketahui, keberadaan screenshot grup tersebut viral dan tersebar luas di media sosial.
"Sudah ditangkap. Jam 1 (13.00) nanti kita rilis," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen M Iqbal dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (2/10).
-
Bagaimana tanggapan Polri terkait kasus Aiman Witjaksono? "Nanti kita konfirmasi dengan Polda Metro, yang jelas bahwa setiap perbuatan harus dipertanggungjawabkan, sehingga prosedur hukum juga berjalan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho di Bareskrim Polri, Selasa (5/12).
-
Kapan survei Litbang Kompas tentang citra Polri dilakukan? Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini.
-
Bagaimana Polri meningkatkan kepercayaan publik? Sebelumya Kadiv Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho mengatakan, bahwa kepercayaan publik terhadap Polri meningkat karena transformasi Polri melalui program Presisi (prediktif, responsibilitas dan transparansi berkeadilan) yang digagas oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa yang dilakukan Polda Bali untuk menindaklanjuti berita hoaks tersebut? Penelusuran "Kami juga sudah berkoordinasi dengan Sibercrim Ditreskrimsus Polda Bali, untuk melacak akun tersebut," katanya.
-
Apa yang dikawal ketat oleh Polresta Pekanbaru? Personel Polresta Pekanbaru mengawal ketat pendistribusian logistik berupa surat suara Pemilu 2024.
Grup WhatsApp mengatasnamakan anak STM seliweran di media sosial. Dalam beberapa grup para anggota membahas bayaran terkait demo yang dilakukan di Gedung DPR. Mereka bersungut karena duit tidak cair. Koordinator lapangan (Korlap) menghilang tanpa jejak.
Para pelajar memang ikut turun ke jalan pada aksi 24 September. Makin masif sehari kemudian. Banyak datang dari luar Jakarta. Lalu aksi dilanjutkan kemarin. Lagi-lagi berujung kerusuhan. Sejumlah pelajar diamankan.
Mungkinkah dalam hitungan hari mereka bertemu langsung berinisiatif membuat grup? Seperti *G30S STM ALLBASE, ANAK STM Kxxxx BACOT, STM SEJABODETABEK, STM/K BERSATU, STM Sejabodetabek, dan ORIGINAL Bxxxx COLLECTION.
Dalam screenshot grup-grup itu, ada nomor telepon 0813xxxxx dengan nama A berada di dua grup. Lalu nomor telepon +1 (479)xxxxx dan +1 (606)xxxxxx. Setelah ditelusuri nomor pertama ternyata kode untuk wilayah Arkansas dan kedua Kentucky, Amerika Serikat.
Melalui aplikasi pelacak nomor telepon Truecaller, kami juga melakukan penelusuran. Misal nomor 0813xxxx di grup *G30S STM ALLBASE. Setelah dicek muncul nama, pangkat dan tempat bertugasnya. Sedangkan nomor 0812xxxxx mencantumkan kata 'polisi' di belakang namanya.
Untuk memastikan sistem pelacakan nomor di Truecaller, kami juga mencoba memasukan tiga nomor awak redaksi. Identitas keluar semuanya sesuai.
Tak hanya itu, tim merdeka.com coba menghubungi nomor-nomor di *G30S STM ALLBASE dan ANAK STM Kxxxx BACOT, semalam. Hanya ada tiga nomor yang aktif. Satu nomor 0852xxxx tersambung. Di ujung telepon terdengar suara seorang pria.
Ketika disebut namanya, dia langsung menjawab, 'siap'. Kami coba menanyakan situasi di DPR, karena sejak sore demonstran berkumpul. Kemudian menjelang tengah malam terjadi bentrok.
Disebut apakah berdinas di salah satu kantor polisi Jakarta, pria itu membenarkan. Lantas, dia bertanya balik, 'izin, ini dengan siapa?'. Setelah tahu dihubungi jurnalis, dia menjawab. "Saya tidak bisa kasih keterangan, silakan dengan yang lain." Telepon pun selesai.
Menanggapi itu, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyatakan, ada upaya propaganda di media sosial menggunakan cara tersebut. Dia berharap masyarakat bisa lebih bijak menerima informasi seperti ini di media sosial.
Baca juga:
Beredar Chat Grup WA Anak STM Disebut Milik Polisi, Ini Respons Polri
Polri Tetapkan 4 Tersangka Terkait Viral Grup Whatsapp STM Diduga Buatan Polisi
2 Pelajar Diamankan saat Demo di Tanjung Balai Positif Gunakan Narkoba
Imbas Demo di DPR, KCI Alami Kerugian
Rangkaian Aksi Demo Rusak Fasilitas Umum, Anies Belum Pastikan Total Kerugian
Polisi Mengaku Tak Bermaksud Tembakkan Gas Air Mata ke Universitas Atma Jaya