Polisi tangkap penebar tulisan 'Polri akan lebih dipercaya daripada ulama'
Polisi tangkap penebar tulisan 'Polri akan lebih dipercaya daripada ulama'. "Yang bersangkutan ini menulis di Facebook-nya dan share ke grup yang pengikutnya ada sekitar 50 ribu follower
Tim Direktorat Tindak Pidana Cyber Bareskrim Polri menangkap seorang tersangka, pemilik akun Facebook, Iwan Laut, yang diduga menyebarkan kebencian melalui media sosial. Dalam akun itu, polisi menemukan kata-kata hoax yang memfitnah Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
"Yang bersangkutan ini menulis di Facebook-nya dan share ke grup yang pengikutnya ada sekitar 50 ribu follower dengan tulisan Kapolri seolah-olah di sana menyampaikan bahwa kalimatnya itu insyaAllah ke depan Polri akan lebih dipercaya oleh masyarakat daripada ulama," kata Kanit II subdit II Cyber Mabes Polri AKBP Irwansyah di Gedung Cyber Bareskrim Polri, Cideng, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (10/1).
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa yang Soeharto katakan tentang berita hoaks yang mengarah ke Tapos? Memberitakan dengan tujuan negatif, karena mereka tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya dari Tapos ini," jelas Soeharto dikutip dari akun Instagram @jejaksoeharto. Karena memikirkan ini peternakan dari Presiden, padahal bukan peternakan Presiden, ini sebenarnya punya anak-anak saya yang saya mbonceng untuk mengadakan riset dan penelitian," kata Soeharto menambahkan.
-
Bagaimana cara mengetahui bahwa berita tersebut tidak benar? Melansir dari reuters, The Economist tidak menerbitkan sampul yang menggambarkan Presiden AS Joe Biden bermain catur dengan Vladimir Putin, dengan judul yang memperingatkan tentang perang nuklir yang “tak terelakkan” antara keduanya.
-
Siapa yang diklaim sebagai tersangka yang dilepaskan dalam berita hoaks? Berita yang beredar mengenai kepolisian yang membebaskan tersangka pembunuhan Vina Cirebon bernama Pegi karena salah tangkap adalah berita bohong.
-
Apa yang dilakukan Polda Bali untuk menindaklanjuti berita hoaks tersebut? Penelusuran "Kami juga sudah berkoordinasi dengan Sibercrim Ditreskrimsus Polda Bali, untuk melacak akun tersebut," katanya.
-
Siapa yang membantah berita tentang dugaan korupsi Prabowo Subianto? Yusril Ihza Mahendra yang membantah seluruh isi terkait laporan tersebut.
Menurut Irwansyah, kalimat yang diposting itu dapat mengadu domba antara institusi Polri dengan umat Islam.
"Makanya kami segera melakukan tindakan, melakukan koordinasi dengan ahli, ternyata mengandung unsur dan segera melakukan penangkapan. Karena kami lihat juga dari postingan tersebut sautan-sautan dari grup ini sangat jelek sekali tanggapannya terhadap Polri," ujarnya.
"Jadi itu dia semacam ada gambar bapak kapolri seolah-olah dia sedang menyampaikan pidato dan di situ dibuatkan tulisan," tambahnya.
Lanjut Irwansyah, tersangka merupakan sebuah alumni dari aksi massa. Yang mana, tersangka membuat hal itu karena menganggap Tito telah memusuhi umat Islam dengan adanya kriminalisasi ulama.
"Di dalam pikiran dia Kapolri ini memang mengkriminalisasi ulama. Karena ada pemberitaan seperti itu yang langsung diusut. Ada unsur seolah-olah balas dendam kepada kepolisian," ujarnya.
Meskipun telah dijerat Pasal 207, 156 atau 157, namun tersangka tidak ditahan. Namun dikenakan wajib lapor.
"Karena ancaman hukum dibawah 5 tahun," pungkasnya.
Baca juga:
Pelaku mengaku bahan berita fitnah tentang Akbar Faizal dari Twitter & menyadur media
Polisi kembali tangkap penyebar berita bohong tentang politisi NasDem Akbar Faizal
'Silakan berdebat di media sosial selama informasinya benar'
Polisi tangkap penyebar hoaks anggota DPR Mulyadi
Sebar berita hoaks, Pemred merangkap admin media abal-abal diciduk polisi