Polisi & TNI sita buku berbau komunis, Seskab sebut sudah overdosis
Dalam sistem demokrasi, konstitusi menghormati kebebasan berekspresi, kebebasan membaca, kebebasan berpikir.
Presiden Joko Widodo menginstruksikan Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Jaksa Agung HM Prasetyo untuk menindak pelaku yang menyebarkan paham komunis dengan pendekatan hukum.
Sejak itu polisi dan TNI semakin gencar melakukan penyitaan barang-barang yang dikaitkan dengan komunisme. Sebelum muncul instruksi itu, aparat keamanan sudah berulang kali membubarkan diskusi, peluncuran buku hingga melarang pemutaran film.
-
Siapa Rizki Natakusumah? Rizki Natakusumah, yang juga dikenal sebagai suami Beby Tsabina, adalah anggota DPR-RI periode 2019-2024.
-
Mengapa komunisme muncul? Komunisme lahir sebagai tanggapan terhadap ketidaksetaraan sosial dan ekonomi pada abad ke-19.
-
Siapa Rizma? Seorang guru SD Negeri 2 Karangmangu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah bernama Rizma Uldiandari sempat viral pada 2016 lalu.
-
Apa tujuan utama dari komunisme? Tujuan utamanya adalah terciptanya masyarakat komunis dengan aturan sosial ekonomi berdasarkan kepemilikan bersama alat produksi dan tidak adanya kelas sosial, uang, dan negara.
-
Siapa Rizky Irmansyah? Rizky Irmansyah, sekretaris pribadi atau ajudan Prabowo, menjadi sorotan karena memiliki postur tubuhnya yang tinggi tegap serta kehadirannya yang sering mendampingi kegiatan Prabowo selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
-
Bagaimana Rizki Natakusumah memulai karir politiknya? Pada tahun 2019, Rizki Natakusumah memulai karirnya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) pada usia yang relatif muda, yaitu 25 tahun.
Institusi kepolisian dan TNI dihujani kritikan pedas seiring aksi razia dan penyitaan sejumlah buku yang dianggap mengandung paham komunisme di berbagai daerah. Polisi dan tentara dianggap kebablasan mengartikan instruksi Presiden Joko Widodo. Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyatakan aparat keamanan yang menyita sampai memusnahkan buku-buku yang dianggap menyebarkan paham komunisme dinilainya terlalu berlebihan.
"Ya kalau saya lihat termasuk overdosis," kata Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (17/5).
Pramono mengatakan, tindakan aparat yang berlebihan dapat mencederai semangat demokrasi di tanah air. Sebab, membaca buku merupakan hak berekspresi yang dimiliki warga negara dan diatur dalam konstitusi. Presiden Jokowi sudah mengingatkan Panglima TNI agar tidak berlebihan. Sistem demokrasi menghormati kebebasan berekspresi, kebebasan membaca, kebebasan berpikir. Itu semua dijamin konstitusi.
"Saya sudah konsultasi dengan beliau dan sudah menyampaikan kepada berbagai pihak bahwa tindakan ini tidak boleh overdosis, berlebihan, kita harus hormati apa yang sudah diatur dalam konstitusi kita."
Terkait polemik buku yang dianggap berbau komunisme, Pramono menjelaskan hal itu menjadi tanggung jawab dari Menteri Pendidikan dasar dan Menengah dan Kebudayaan Anies Baswedan. "Ya nanti Menteri Pendidikan yang bertanggung jawab," ucapnya.
Baca juga:
Kapolri berdalih sita buku berbau komunis untuk sampel & dianalisis
Usai sita buku The Missing Link G30S, polisi perketat penjualan buku
2 Aktivis di Ternate memakai kaus palu arit dibebaskan
Kerasnya Menhan tak mau kompromi soal palu arit
Ini penampakan stiker palu arit yang gegerkan warga Palembang
Ketua MPR: Di Eropa 'palu arit' sudah jadi suvenir