Polisi Turunkan 5 Exavator dan 5 Loader Bersihkan Puing Akibat Tsunami Banten
Polisi Turunkan 5 Exavator dan 5 Loader Bersihkan Puing Akibat Tsunami Banten. Selain menurunkan alat berat, pihaknya juga menerjunkan sejumlah tim dari beberapa satuan yakni satuan Brimob 1 kompi dan satuan Sabhara 1 kompi. Saat ini, mereka sedang berada di lokasi karena jalan putus.
Karopenmas Divhumas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, Polda Banten telah menurunkan beberapa alat berat untuk membersihkan puing-puing akibat tsunami di Banten. Tsunami terjadi pada Sabtu (22/12), sekitar pukul 21.27 WIB.
"Upaya yang dilakukan oleh Polda Banten dalam situasi tanggap segera mengerahkan alat berat yang sudah di lokasi labuan terdekat dengan lokasi musibah 5 exavator dan 5 loader," kata Dedi melalui keterangan tertulis, Minggu (23/12).
-
Kapan tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Kapan tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Di mana tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Bagaimana cara BPBD Bantul mengatasi kekurangan EWS Tsunami? “Ke depan akan kita anggarkan lebih banyak lagi. Pengadaan EWS tsunami juga akan kita ajukan ke APBD maupun pusat. Kapan terealisasi tidak tahu yang penting kami mengusulkan dulu,” kata Agus.
-
Apa penyebab tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Apa yang membuat Bantul kekurangan EWS Tsunami? “Karena EWS itu diadakan sudah setahun lalu. Seiring perkembangan zaman ada pertumbuhan komunitas penduduk di pinggir pantai sehingga setelah kita analisis kebutuhan EWS masih kurang,” kata Agus dikutip dari ANTARA pada Kamis (2/11).
Selain menurunkan alat berat, pihaknya juga menerjunkan sejumlah tim dari beberapa satuan yakni satuan Brimob 1 kompi dan satuan Sabhara 1 kompi. Saat ini, mereka sedang berada di lokasi karena jalan putus.
"Dipenuhi kotoran dan kayu, serta hujan dan ada info BMKG gelombang yang akan naik kembali. Menghubungi gubernur, Danrem dan Kopassus untuk minta tenaga," ujarnya.
"Pagi ini alat berat dan anggota mulai menyisir jalan yang putus untuk pembersihan dan pertolongan yang luka. Sambil monitor berita BMKG," sambungnya.
Sebelumnya, Dampak tsunami yang menerjang pantai di Selat Sunda, khususnya di daerah Pandeglang, Lampung Selatan dan Serang terus bertambah. Hingga Pukul 07.00 WIB, data sementara jumlah korban dari bencana tsunami di Selat Sunda tercatat 40 orang meninggal dunia, 584 orang luka-luka dan 2 orang hilang.
Kerugian fisik meliputi 430 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, 10 kapal rusak berat dan puluhan rusak. Jumlah pengungsi masih dalam pendataan. Pandeglang adalah daerah yang paling parah terdampak tsunami.
Di Kabupaten Pandeglang tercatat 33 orang meninggal dunia, 491 orang luka-luka, 400 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, dan 10 kapal rusak berat. Daerah yang terdampak adalah permukiman dan kawasan wisata di sepanjang Pantai seperti Pantai Tanjung Lesung, Sumur, Teluk Lada, Penimbang dan Carita. Saat kejadian banyak wisatawan berkunjung di pantai sepanjang Pandeglang.
Di Lampung Selatan, 7 orang meninggal dunia, 89 orang luka-luka dan 30 unit rumah rusak berat. Sedangkan di Serang tercatat 3 orang meninggal dunia, 4 orang luka-luka dan 2 orang hilang.
Baca juga:
Biduan Dangdut Terseret Tsunami saat Manggung di Tanjung Lesung
Kemensos Kirim Tagana ke Daerah Terdampak Tsunami di Banten dan Lampung
Baru Bawakan Lagu Kedua, Band Seventeen Diterjang Tsunami di Tanjung Lesung
Pasca Tsunami, Layanan Penyeberangan Merak-Bakauheni Beroperasi Normal
Puluhan Ambulans Mulai Evakuasi Jenazah Korban Tsunami di Tanjung Lesung