Polisi usut 3 terduga teroris di Jateng akan beraksi di Mako Brimob
Polisi usut 3 terduga teroris di Jateng akan beraksi di Mako Brimob. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah, Kombes Djarod Padakova mengatakan, tiga orang terduga teroris tersebut ditangkap di tiga tempat di Jawa Tengah secara terpisah.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul menyebutkan, tiga orang terduga teroris yang ditangkap tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri tidak terlibat satu kelompok tertentu saat beraksi. Ketiganya merupakan bagian kecil kelompok teroris yang pergerakannya hanya disekitar wilayah Solo, Jawa Tengah.
"Ada tiga ya yang dilakukan penangkapan terhadap terduga teroris, satu itu di Grobogan atas nama S, kemudian di Karanganyar atas nama S, dan yang ketiga di Sragen atas nama J. Mereka sendiri adalah sel-sel atau katakanlah sub-sub dari sebuah sub yang memang bergerak dalam upaya-upaya untuk melalukan teror," jelas Martinus kepada wartawan di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (1/2).
"Iya, untuk yang ketiga orang ini memang ada di Solo pergerakannya," sambungnya.
Martinus menambahkan, ketiga orang tersebut juga terlibat dalam peristiwa ledakan bom yang terjadi di toko vulkanisir ban di Sragen, Solo, Jawa Tengah pada Desember tahun lalu.
"Ketiga orang ini terkait dengan peristiwa adanya bom yang meledak di satu toko vulkanisi ban di wilayah Sragen pada tanggal 18 Desember yang lalu. Kemudian ada beberapa orang yang juga terluka disitu salah satu yang cukup parah terduga teroris ini juga atas nama S," jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, Polisi saat ini masih terus mendalami apakah ketiga orang terduga teroris yang saat ini berada di Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Jawa Barat ini akan melakukan aksi menebar teror di Tanah Air dalam waktu dekat ini.
"Ini yang masih digali ya, kemana mereka akan melakukan dan apakah mereka juga berkomunikasi dengan yang lain dan apakah mereka yang membuat atau siapa ini yang masih kita lakukan pendalaman terhadap mereka," ujar mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini.
Masih menurut Martinus, saat ini polisi masih terus memantau pergerakan terduga teroris lain yang diduga masih terdapat di Indonesia khususnya wilayah pulau Jawa
"Ini akan terus dipantau dimonitoring supaya mendapatkan gambaran. Dan dengan mencegah mereka untuk melakukan tindakan-tindakan bom, melakukan peledakan-peledakan," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Densus menangkap tiga terduga teroris dari Senin (30/1) malam hingga Selasa (31/1) pagi. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah, Kombes Djarod Padakova mengatakan, tiga orang terduga teroris tersebut ditangkap di tiga tempat di Jawa Tengah secara terpisah.
"Ketiga tempat itu adalah di Kabupaten Grobogan, Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar. Pihak Polda Jateng, Polres Grobogan, Polres Karanganyar dan Polres Sragen. Dalam proses penangkapan kami hanya memberikan pengamanan rekan kita Densus 88. Tadi malam (Senin) sekitar pukul 22.00 Wib ditangkap S di Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan," kata Djarod saat konferensi pers di Ruang Humas Mapolda Jawa Tengah di Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Terduga teroris S merupakan Sugiyono (37), warga asli Kecamatan Karangjati, Ngawi, Jawa Timur. Saat ditangkap dan dilakukan interogasi awal, sang isteri dan kakak iparnya ikut mendampingi. Sugiyono ini diketahui sempat tinggal di kontrakan di wilayah Gemolong, Sragen, Jawa Tengah.
"Saat ditangkap dan diinterogasi sementara di tempat penangkapan ada istri dan kakak iparnya," terangnya.
Penangkapan bermula pada Minggu 11 Desember 2016 lalu, sempat terjadi ledakan bom di rumah kontrakannya. Sugiyono menderita luka di syaraf matanya sehingga mengalami gangguan penglihatan usai bom meledak.
Menurut Djarod, usai Sugiyono ditangkap, kemudian pada Selasa (31/1) pagi sekitar pukul 07.00 Wib ditangkap seseorang bernama Jumali (30) di daerah Gemolong, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Tim Densus 88, kemudian berlanjut berhasil meringkus satu orang lagi pada pukul 08.45 WIB, berinisial S di Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. S diketahui bernama Sugianto (38).
"Sekitar pukul 10.45 Wib, rumah S di Gondangrejo, Karangnyar dilakukan upaya penggeledahan oleh rekan kita Densus 88," ceritanya.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kenapa trem di Jakarta dihentikan? Pada 1962, trem benar-benar dipensiunkan di Jakarta. Gerbong-gerbongnya dibiarkan terbengkalai. Demi menghemat anggaran, dan mengalokasikannya untuk bus impor dari Autralia, rel-rel baja dibiarkan dan hanya diuruk menggunakan tanah lalu diaspal. 100 unit awal bus didatangkan pada tahun itu, dan terus ditambah unit-unitnya.
Baca juga:
Densus 88 tangkap terduga teroris di Karanganyar dan Sragen
Terduga teroris Karanganyar yang ditangkap terkait teror di 3 kota
Polda Jateng sebut Densus 88 tangkap tiga orang terduga teroris
Tangkap teroris di Sragen, polisi sita flashdisk dan kabel data
Australia gandeng PPATK tutup aliran dana teroris