Politisi Hanura sesalkan tak ada pembenahan usai ditemukan sel mewah
Politisi Hanura sesalkan tak ada pembenahan usai ditemukan sel mewah. Sudding menjelaskan, petugas Lapas memang kerap memberikan perlakuan deskriminatif bagi para narapidana yang memiliki kekuatan finansial.
Anggota Komisi III Fraksi Partai Hanura Syarifudin Sudding mengatakan langkah Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mencopot Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cipinang, Kunto Wiryanto tidak memberikan dampak signifikan. Sebab, kata Sudding, pencopotan itu tidak diimbangi dengan pembenahan lapas secara menyeluruh.
"Nah kalau pun misalnya Kemenkum HAM melakukan suatu tindakan katakan lah mencopot beberapa kepala lembaga permasyarakatannya dan sebagainya yang ada di situ tetapi tanpa ada pembenahan secara menyeluruh tentang perbaikan lembaga permasyarakatan ini, tata kelola yang baik saya kira tidak akan membawa dampak yang signifikan," kata Sudding di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (15/6).
Sudding menjelaskan, petugas Lapas memang kerap memberikan perlakuan deskriminatif bagi para narapidana yang memiliki kekuatan finansial. "Jadi saya kira persoalannya dari dulu jadi memang persoalan yang ada di Lapas ya. Adanya perlakuan deskriminatif terhadap orang-orang yang memiliki katakanlah finansial sehingga diberikan fasilitas yang berlebih," tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laloly resmi mencopot Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cipinang, Kunto Wiryanto. Pencopotan ini menyusul temuan BNN adanya sel mewah kepada narapidana narkoba Haryanto Chandra alias Gombak di Lapas Cipinang.
Tak hanya itu, Yasonna dan Sekjen Kemenkumham juga menandatangani surat pemberhentian Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (KPLP) Cipinang Sugeng Hardono.
"Hari ini Kalapasnya saya sudah tanda tangani untuk dinonjobkan," kata Yasonna usai buka puasa bersama Komisi III di Masjid Baiturrahman, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/6).
Pihaknya akan melakukan pemeriksaan kepada jajarannya atas masalah ini. Bagi petugas Lapas yang terlibat, Yasonna menegaskan akan memberikan sanksi berat seperti memutasi mereka ke tempat yang jauh.
"Nanti orang orang yang terlibat akan saya sanksi berat kemudian dipindah jauh-jauh," tandasnya.