Polres Kupang Autopsi Jenazah Ibu dan Bayi yang Dibuang di Lokasi Proyek
Polsek Alak dan Polres Kupang Kota terus berupaya mengungkap identitas jenazah ibu dan bayi yang ditemukan di lokasi proyek spam kali dendeng Kupang, Sabtu (31/10) lalu.
Polsek Alak dan Polres Kupang Kota terus berupaya mengungkap identitas jenazah ibu dan bayi yang ditemukan di lokasi proyek spam kali dendeng Kupang, Sabtu (31/10) lalu.
Dokter kepolisian (Dokpol) pun turun tangan melakukan autopsi, untuk mencari tahu identitas kedua jenazah. "Kita masih proses untuk mencari identitas dan motifnya," ujar Kapolres Kupang Kota, AKBP Satrya Perdana P Tarung Binti, Senin (1/10).
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
-
Kapan puncak kemarau di Jawa Tengah? “Jadi kalau kita lihat di data saya, rata-rata dari ketersediaan kabupaten/kota baru sepertiga atau 45 persen yang baru digunakan. Sedangkan kita masa puncaknya pada Agustus dan September. Diharapkan pada November sudah mulai ada hujan. Artinya kalau kita petakan dengan permintaan masyarakat nantinya Insya Allah masih mencukupi. Itu baru sumber yang disiapkan oleh pemda setempat melalui BPBD,” kata Kalakhar BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengutip YouTube Liputan6 pada Kamis (24/8).
-
Kapan patung-patung perunggu itu ditemukan? Namun, baru bulan lalu, muncul pecahan kecil yang tidak teridentifikasi dari genangan lumpur dan air.
-
Kenapa kucing muntah cacing? Penyebab kucing muntah cacing, biasanya terjadi karena infeksi jenis cacing parasit di dalam tubuhnya. Seperti cacing gelang, cacing, tambang, cacing pita, atau cacing hati. Dari beberapa jenis ini, yang paling umum menyebabkan infeksi adalah cacing gelang.
-
Di mana lokasi penemuan kuburan Bangsa Maya ini? Kuburan ini tertutup batu besar di dalam kota tersembunyi Tulum di Meksiko.
-
Kapan Bukit Sulap sering kali menghilang? Uniknya, sering kali bukit ini menghilang dan bisa muncul kembali. Tentu bukan semata-mata hilang, melainkan bukit itu tertutup oleh kabut yang menyelimuti saat pagi hari.
Autopsi terhadap kedua jenazah mulai dilakukan pada Sabtu malam di ruang jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang. Autopsi dipimpin AKBP dr Edy Hasibuan.
Polsek Alak dibantu anggota Polres Kupang Kota juga masih mencari keterangan, serta saksi-saksi terkait keberadaan dan identitas mayat tersebut. Polisi juga menyebarkan informasi jika ada warga masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya.
Diperoleh pula keterangan kalau jenazah ini diduga sengaja dibuang dalam lokasi galian dan sudah terbungkus plastik sampah. Kedua jenazah diperkirakan meninggal lebih dari dua hari sebelum ditemukan.
Polisi baru memeriksa tiga saksi yakni operator ekskavator, kondektur ekskavator dan penanggung jawab proyek.
Hingga Senin (1/11), ini belum ada warga yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya.
Sebelumnya, jenazah perempuan dewasa dan bayi berjenis kelamin laki-laki, ditemukan di lokasi penggalian pipa proyek spam kali dendeng, Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (30/10).
Dua jenazah tanpa identitas ini ditemukan oleh seorang operator ekskavator bernama Obetnego, saat sedang melakukan penggalian tanah di lokasi proyek.
Obet menggali tanah untuk saluran pipa air. Saat itu Semi Leonard Toto (21), kondektur ekskavator menginformasikan pada Obet kalau ada bangkai binatang yang terbungkus plastik warna hitam, serta mengeluarkan bau dan banyak dihinggapi lalat.
Obet kemudian mengangkat bungkusan plastik menggunakan ekskavator, lalu memindahkannya. Kemudian Obet berusaha membuka bungkusan tersebut menggunakan ekskavator.
Ia kaget karena saat bungkusan terbuka, terlihat sepasang kaki manusia. Obet langsung menghentikan pekerjaan dan menghubungi penanggung jawab proyek bernama Feri, dan langsung melaporkan ke Polsek Alak.
Keterangan lain dari Nur Hidayat selaku pelaksana proyek PT Nindya Karya, bahwa proyek penggalian pipa air di lokasi tersebut sudah dikerjakan sejak tanggal 19 Oktober 2021.
"Namun pada tanggal 24 Oktober 2021 pekerjaan dihentikan karena ekskavator yang digunakan berukuran kecil, sehingga tidak dapat menggali lubang saluran air sesuai kedalaman yang ditentukan," jelasnya, Minggu (31/10).
Pada tanggal 25 Oktober hingga 28 Oktober 2021 tidak ada kegiatan pekerjaan di lokasi tersebut. Pekerjaan baru dilanjutkan kembali pada tanggal Jumat 29 Oktober 2021, menggunakan ekskavator yang lebih besar oleh operator Obet Nego Benu.
Sedangkan ekskavator sebelumnya dengan operator ekskavator Paul bergeser ke wilayah Desa Pariti, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang untuk pekerjaan lain.
Dari hasil pemeriksaan sementara terhadap mayat yang terbungkus dengan kantong plastik warna hitam (kantong sampah) diketahui terdapat dua mayat berjenis kelamin perempuan dewasa dan dalam kantong plastik yang lain berisi mayat bayi laki-laki.
Dua Jenazah kemudian dievakuasi ke RSB Drs. Titus Ully Kupang untuk Identifikasi mayat dan mencari identitas jenazah tersebut.
Baca juga:
Gali Saluran Pipa, Pekerja Proyek Kaget Temukan Mayat Ibu-Bayi Terbungkus Plastik
Gara-Gara Tak Beri Restu, Lansia di Riau Digorok Pemuda
Duduk Perkara Pembunuhan Bos Parkir di Bogor, Ada Perputaran Uang Miliaran
Dituduh Punya Ilmu Hitam, Warga Rote Ndao Dibacok Hingga Tewas
Duel dengan Sopir Rental, Pecatan TNI AU Tewas Ditikam di TMP Panakkukang Makassar