Polres Yogyakarta Tetap Proses Hukum Bocah Penimpuk Bus Arema FC
Polresta Yogyakarta melanjutkan proses hukum terhadap YS (15) terduga pelaku perusakan bus milik klub sepak bola asal Malang, Arema FC, saat sedang diparkir di halaman Hotel New Saphir, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Rabu (20/10) malam.
Polresta Yogyakarta melanjutkan proses hukum terhadap YS (15) terduga pelaku perusakan bus milik klub sepak bola asal Malang, Arema FC, saat sedang diparkir di halaman Hotel New Saphir, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Rabu (20/10) malam.
Kasatreskrim Polresta Yogyakarta Kompol Andhyka Donny Hendrawan di Yogyakarta, Jumat (22/10), menyatakan bahwa pihaknya telah mengambil alih kasus yang semula ditangani Kepolisian Sektor Gondokusuman itu.
-
Apa yang Widodo janjikan untuk Arema FC? Pelatih baru Arema FC, Widodo Cahyono Putro berjanji akan membawa tim berjuluk Singo Edan lolos dari jeratan degradasi BRI Liga 1 2023/2024.
-
Apa nama klub sepakbola yang dibentuk di Yogyakarta dan kini menjadi calon tim IKN? Nusantara United adalah salah satu klub yang kini berkompetisi di ajang Pegadaian Liga 2 2023/2024. Untuk sementara klub tersebut bermarkas di Stadion Kebo Giro, Boyolali.
-
Siapa pendiri dari klub sepak bola Persebaya Surabaya? Persebaya Surabaya dibentuk pada 18 Juni 1927. Klub ini pada awal pembentukannya dinamai dengan SIVB.
-
Siapa yang mengalahkan Arsenal di Surabaya? Namun, siang itu 16 Juni 1983, Arsenal dijadwalkan bertanding dengan NIAC Mitra di Surabaya pukul 14.00 WIB. Sampai pluit panjang ditiup, Arsenal tidak menembus gol sama sekali hingga dikalahkan NIAC Mitra 2-0.
-
Kenapa Stadion Teladan Medan ambruk? Meski stadion tersebut hanya memiliki kapasitas resmi 30.000 penonton, tingginya antusiasme masyarakat, terutama anak-anak, menyebabkan kepadatan yang luar biasa. Pengunjung datang dari berbagai daerah, secara berombongan.
-
Siapa yang menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh oknum suporter di Stadion Gelora Bung Tomo? Ratna (bukan nama sebenarnya) adalah jurnalis perempuan yang paling sering mengalami kekerasan di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya. Di sana, ia pernah dicaci maki hingga digoda oknum suporter. Namun, pengalaman terburuknya yakni menjadi saksi Tragedi Kanjuruhan.
"Kemarin dari perkaranya di Polsek Gondokusuman kami tarik ke polresta," ujar Andhyka seperti dikutip dari Antara.
Polresta Yogyakarta, kata dia, telah memanggil orang tua YS karena dalam kasus itu terduga pelaku masih di bawah umur atau anak yang berhadapan dengan hukum (ABH).
"Tadi pagi kami lakukan pemeriksaan dengan didampingi LPA (Lembaga Perlindungan Anak) sama orang tuanya juga sudah kami panggil," katanya.
Kendati pihak Arema FC sepakat mengakhiri kasus itu, menurut Andhyka, proses hukum yang telah bergulir di Polresta Yogyakarta itu tetap berlanjut.
"Namanya proses hukum tetap kami laksanakan," katanya.
Hingga saat ini, penyidik Polresta Yogyakarta masih terus melakukan pengembangan untuk memburu pelaku lainnya.
"Pemeriksaan masih belum selesai. Kami kembangkan dahulu pemeriksaanya. Pengakuannya 'kan mereka datang pakai truk, lebih dari lima oranglah," katanya.
Sebelumnya, bus milik klub sepak bola asal Malang, Arema FC, yang sedang diparkir di halaman Hotel New Saphir, Gondokusuman, Kota Yogyakarta dirusak sekelompok orang pada hari Rabu (20/10) pukul 22.45 WIB.
Akibatnya, bus mengalami kerusakan pada kaca depan, samping atas, dan kaca spion. Bus dalam keadaan kosong karena pemain tengah beristirahat di dalam hotel.
Polisi kemudian menangkap salah satu terduga pelaku beserta sejumlah benda yang diduga dipakai dalam aksi perusakan, antara lain jumper warna, batako, tongkat besi, pecahan kaca bus, dan bendera Persebaya Xtreme.
(mdk/bal)