Polri belum minta PPATK telusuri aliran dana The Family MCA
Kiagus menyebut pihaknya bisa menelusuri aliran keuangan yang mencurigakan. Seperti kasus Saracen lalu, pihaknya juga diikutsertakan. Namun pihaknya tak serta merta langsung menelusuri tanpa ada permintaan.
Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin mengaku belum mendapatkan permintaan dari kepolisian untuk menelusuri aliran dana kelompok penyebar hoaks The Family MCA. Dia mengatakan Kapolri belum memberikan secara formil.
"Bahwa secara pastinya belum, tetapi barangkali di tingkat bawah sudah ada koordinasi," katanya di Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Rabu (7/3).
-
Siapa yang melaporkan Dewan Pengawas KPK ke Mabes Polri? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) buka suara perihal Nurul Ghufron yang melaporkan Dewan Pengawas (Dewas) KPK ke Bareskrim Mabes Polri dengan dugaan pencemaran nama baik.
-
Siapa yang memberikan apresiasi kepada Polri? Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini.
-
Siapa yang memimpin upacara kenaikan pangkat 31 pati Polri? Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin upacara kenaikan pangkat 31 perwira tinggi Polri di gedung Rupattama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Sabtu (29/6).
-
Siapa yang mengapresiasi kolaborasi KPK dan Polri? Terkait kegiatan ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni turut mengapresiasi upaya meningkatkan sinergitas KPK dan Polri.
-
Apa yang disampaikan oleh PKS terkait putusan MK ? "Putusan tersebut harus kita hormati sekaligus menjadi penanda dari ujung perjuangan konstitusional kita di Pilpres tahun 2024,”
-
Kapan seleksi tingkat Mabes Polri untuk calon taruna Akpol yang lulus di Polda NTT? Mereka yang lulus masih akan mengikuti seleksi di tingkat Mabes Polri pada 7 Juli hingga 1 Agustus 2024.
Meski begitu, dia belum mengetahui apakah di tingkat penyidik sudah melakukan kerjasama. Kiagus menduga bawahannya sudah melakukan penelusuran. "Mungkin di tingkat bawah, Polri dan penyidik, analis itu bisa saja kita sudah saling tukar informasi. Tapi sejauh ini formilnya belum," ucapnya.
Kiagus menyebut pihaknya bisa menelusuri aliran keuangan yang mencurigakan. Seperti kasus Saracen lalu, pihaknya juga diikutsertakan. Namun pihaknya tak serta merta langsung menelusuri tanpa ada permintaan.
Tapi tak menutup kemungkinan bawahannya sudah memiliki data. Kiagus enggan mengungkap apakah data itu sudah mereka miliki.
"Tapi kalau kami sudah punya sendiri, kami enggak perlu nunggu permintaan kami kirimkan juga. Kita tidak terikat pada birokrasi lah," tutupnya.
Baca juga:
Kelompok MCA dianggap bikin elektabilitas Jokowi turun
Polri pastikan proses pidana siapapun penyebar berita hoaks
Dalam sebulan, Tim Patroli Siber Polri deteksi 300 akun sebar berita hoaks
Kedok Muslim Cyber Army beraroma politik?
Ini kata JK soal MCA Family ingin buat opini pemerintah gagal kelola negara
PKS kritisi polisi tak memproses pelaporan pada pembully partai oposisi