Polri Sebut DNA Bomber Gereja Filipina Diduga WNI Masih Belum Dikenali
Selain itu, penyidik juga mendalami keterangan dari pemeriksaan lima tersangka yang menyerahkan diri pada 2 Februari 2019. Para anggota Abu Sayyaf itu diduga memiliki keterkaitan dengan teror bom ganda yang menghantam gereja di Jolo, Provinsi Sulu, Filipina, 27 Januari 2019.
Polri bersama kepolisian Filipina bekerjasama dalam upaya pemeriksaan DNA pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Our Lady of Mount Carmel, Jolo.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Syahar Diantono menyampaikan, hingga saat ini tim masih belum mengenali identitas pelaku yang diduga Warga Negara Indonesia (WNI).
-
Kapan wisuda anggota Polri di Turki? Acara tersebut diselenggarakan pada 26 Juli 2023 waktu setempat.
-
Siapa saja anggota Polri yang diwisuda di Turki? Tiga personel Polri menjalani wisuda di Turkish National Police Academy (TNPA) yang dipimpin langsung oleh Presiden Recep Tayyip Erdoğan. Tiga Polri itu ada, Ipda Regina Setiawan dari Polda Kepri, Bripka Hilman Lasmana dari Polda Jawa Barat, dan Briptu Tiara Nissa Zulbida dari Polda Jawa Timur.
-
Siapa yang dianggap sebagai Bapak Brimob Polri? Atas perjuangannya, Komisaris Jenderal Polisi (Purn.) Dr. H. Moehammad Jasin dikenal sebagai Bapak Brimob Polri.
-
Siapa yang memberikan apresiasi kepada Polri? Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini.
-
Apa tugas utama Brimob Polri saat ini? Korps Brimob Polri bertugas menanggulangi gangguan Kamtibmas berkadar tinggi, utamanya kerusuhan massa, kejahatan terorganisasi bersenjata api, bom, bahan kimia, biologi dan radioaktif.
-
Mengapa anggota Polri ini diwisuda di Turki? Dia bersama 86 peserta didik internasional menjalani wisuda usai mengikuti kegiatan Capacity Building “The First Level Police Chief Training and The Non Thesis Master Degree” selama dua tahun.
"Kami sudah konfirmasi tadi, jadi masih tetap yang pertama proses riksa labfor di Filipina untuk tes DNA. Dan tim Indonesia yang di sana terus mendalami, bekerjasama, berkoordinasi dengan penyidik yang di sana. Untuk mendalami semua informasi dari pemeriksaan saksi," tutur Syahar di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Rabu (13/2).
Menurut Syahar, hal yang menjadi kendala utama adalah tubuh pelaku yang saat ditemukan sudah tidak utuh. Pecahan bagian tubuh akibat ledakan itu pun tergolong kecil.
"Bagian tubuhnya hanya cuma jari, hanya cuma kaki sepotong-sepotong, itu kan perlu proses waktu," jelas dia.
Selain itu, penyidik juga mendalami keterangan dari pemeriksaan lima tersangka yang menyerahkan diri pada 2 Februari 2019. Para anggota Abu Sayyaf itu diduga memiliki keterkaitan dengan teror bom ganda yang menghantam gereja di Jolo, Provinsi Sulu, Filipina, 27 Januari 2019.
"Inilah salah satu materi juga yang sedang dilakukan tim dari Indonesia untuk koordinasi dengan penyidik sana. Salah satunya itu," kata Syahar.
Reporter: Nanda Perdana
Baca juga:
Polri Tegaskan Belum Ada Bukti WNI Terlibat Pengeboman Gereja di Filipina
Dubes RI Tunggu Data Resmi Kepolisian Filipina Soal Keterlibatan WNI Pengebom Gereja
Polisi Filipina Ungkap 4 Pelaku & Dalang Pelaku Bom Gereja Sudah Menyerahkan Diri
BNPT dan Kemlu Dikirim Pastikan WNI jadi Bomber di Gereja Jolo
Filipina Sebut Indonesia Siap Bantu Penyelidikan Teror Bom Gereja di Jolo
Serangan Tentara Filipina Tewaskan 8 Teroris di Mindanao, 2 Diduga WNI