Polri selidiki Pasukan Perdamaian selundupkan senjata di Sudan
Mabes TNI menegaskan tak ada personel TNI yang terlibat kasus penyelundupan senjata dan amunisi. Menurut Kapuspen TNI Mayjen Wuryanto, ada dua pasukan Indonesia berada di Sudan, TNI dan Polri.
Mabes TNI menegaskan tak ada personel TNI yang terlibat kasus penyelundupan senjata dan amunisi. Menurut Kapuspen TNI Mayjen Wuryanto, ada dua pasukan Indonesia berada di Sudan, TNI dan Polri.
Karopenmas Mabes Polri Brigjen Rikwanto mengaku sudah mendengar kabar tersebut. Namun dia tak bisa memastikan soal aparat yang terlibat dalam kasus tersebut.
"Itu kan informasi ada di Medsos, kita sedang dalami, kita sedang telaah informasinya karena di luar negeri," katanya di Mabes Polri, Senin (23/1).
Jika terbukti anggota polisi terlibat apa sanksinya? "Ya jangan kalau-kalau. Kita dalami dulu saja. Itu kan beredar dari Medsos di sana juga, atau informasi dari media di sana," tuturnya.
Sebelumnya, Mayjen Wuryanto menjelaskan Badan Intelijen Strategis TNI langsung mengecek begitu kabar tersebut kepada para komandan pasukan di sana. Mereka memastikan tak ada personel TNI terlibat.
"Semuanya menyatakan berita ini tidak benar. Satgas Unamid masih berada di Sudan hingga Maret 2017," kata Wuryanto.
Jenderal bintang dua ini menjelaskan dua pasukan Indonesia yang berada di Sudan, dari TNI itu Unamid atau United Nations African Mission In Darfur (Unamid) dan dari Kepolisian RI Satgas FPU atau Formed Police Unit.
Setelah memastikan tak ada personel TNI yang terlibat, Mabes TNI menyerahkan kasus ini pada Kementerian Luar Negeri.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir mengatakan informasi yang didapat belum dapat dipastikan kebenarannya. "Informasi awal yang kita terima dari pasukan polisi Indonesia bahwa barang tersebut bukan miliki Pasukan Polisi Indonesia," kata pria akrab disapa Tata tersebut.
Tata menuturkan, saat ini Duta Besar RI di Khartoum sudah berada di tempat penahanan untuk memberikan pendampingan. Selain itu, tim Polri juga akan segera berangkat untuk memberikan bantuan hukum.
"Dubes RI di Khartoum sudah berada di lokasi untuk memberikan pendampingan kepada pasukan polisi Indonesia.
Tim Polri juga akan segera berangkat untuk memberikan bantuan hukum dan mencari kejelasan dari permasalahan," papar Tata.
Sebelumnya, pasukan penjaga perdamaian Indonesia yang tergabung dalam Misi Penjaga Perdamaian di Darfur (UNAMID) telah ditangkap di Bandara Al Fashir, Sudan Jumat (20/1) lalu.
UNAMID sendiri merupakan merupakan pasukan yang dikerahkan untuk menghentikan kekerasan terhadap warga sipil di wilayah barat Sudan sejak Desember 2007 lalu.
Mereka diduga menyelundupkan 29 senapan Kalashnikov, empat senjata tembak, enam senjata GM3, 61 pistol berbagai jenis, serta amunisi dalam jumlah besar.
Saat ini pihak UNAMID bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tengah melakukan investigasi lebih lanjut mengenai hal ini.