PPNI: Tidak Masuk Akal Jika Pemerintah Gegabah Memberikan Vaksin Covid-19
Keyakinan Harif ini berangkat dari pemetaan lima kelompok prioritas penerima vaksin Covid-19 oleh pemerintah.
Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Harif Fadhillah, mengatakan pemerintah pasti akan memperhatikan sisi keamanan dan efektivitas vaksin sebelum melakukan vaksinasi Covid-19. Terlebih, jika vaksin sudah melewati uji klinis tahap tiga maka dipastikan tidak terdampak buruk bagi kesehatan.
"Saya kira sangat tidak masuk di akal jikalau pemerintah Indonesia gegabah dalam rangka pemberian vaksin," katanya dalam diskusi virtual, Rabu (4/11).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana cara kerja virus? Cara kerja virus adalah sebagai berikut:Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus.Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.Materi genetik virus mengambil alih fungsi sel inang dan membuat sel inang menjadi pabrik virus. Sel inang akan menghasilkan ribuan salinan virus baru dengan menggunakan bahan-bahan dari sel inang itu sendiri.Virus baru keluar dari sel inang dengan cara lisis (membuat sel pecah) atau budding (membuat kantung-kantung kecil di permukaan sel). Virus baru kemudian siap untuk menginfeksi sel-sel lain.
-
Bagaimana cara virus menginfeksi sel inang? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus. Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.
Keyakinan Harif ini berangkat dari pemetaan lima kelompok prioritas penerima vaksin Covid-19 oleh pemerintah. Lima kelompok tersebut yakni pertama tenaga medis, paramedis contact tracing dan pelayan publik termasuk TNI/Polri.
Kedua, masyarakat yang terdiri atas tokoh agama, perangkat daerah (kecamatan, desa, RT/RW) dan sebagian pelaku ekonomi. Ketiga, seluruh tenaga pendidik mulai dari PAUD/TK, SD, SMP, SMA dan sederajat perguruan tinggi.
Keempat, aparatur pemerintah yakni pusat, daerah dan legislatif. Kelima, peserta BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI). Harif meyakini, pemerintah tidak akan sembarangan menjadikan lima kelompok tersebut sebagai prioritas penerima vaksin tanpa mempertimbangkan aspek keamanan.
"Jadi kelompok ini kan luar biasa dalam sebuah negara. Bagaimana kalau pemerintah gegabah memberikan vaksin pada TNI/Polri yang memberikan dampak pada keamanan negara ini, bagaimana ketertiban masyarakat akan bisa terjamin. Begitu juga tenaga kesehatan. Kalau pemberian vaksin ke tenaga kesehatan gegabah mengakibatkan banyak tenaga kesehatan tumbang dan tidak bisa melaksanakan aktivitas ini makin membuat beban pelayanan," ujarnya.
"Jadi saya kira ini menjadi perhatian kita semua agar kita tidak banyak komen tapi menunggu hasil dari BPOM. Kalau BPOM bilang aman dan efikasi, bagus. Kalau tidak aman saya yakin tidak diberikan. Saya punya keyakinan itu," tutupnya.
Baca juga:
Wagub Yakin Vaksinasi Covid-19 di Banten Bisa Dimulai Desember 2020
Survei Lapor Covid19: 60 Persen Masyarakat Tidak Bersedia Menerima Vaksin Sinovac
Sri Mulyani: Vaksin Tidak akan Terjadi Serentak, Masih Ada Pandemi di 2021
Luhut Panjaitan: Pemberian Vaksin Covid-19 Dimulai Minggu Ketiga Desember
Ketua Tim Peneliti: Bahan Dasar Vaksin Sinovac Sulit Didapat dan Jadi Rebutan Dunia