PPP minta Jokowi hidupkan PMP ketimbang buat unit kerja Pancasila
Reni beranggapan PMP dan PSPB memang diterapkan saat zaman Orde Baru. Namun, dia menilai program pendidikan tersebut cukup baik sehingga tidak ada salahnya untuk dihidupkan kembali ketimbang membentuk unit kerja yang belum tentu efektif.
Ketua Fraksi PPP di DPR Reni Marlinawati menyambut baik dibentuknya Unit Kerja Presiden Pemantapan Ideologi Pancasila (UKPPIP) yang digagas pemerintah. Menurutnya, pembentukan unit kerja itu harus diiringi dengan sosialisasi yang masif dan terencana agar target kegiatan dapat tercapai.
"Bagus-bagus tapi kan bukan hanya sekadar membuat satu institusi saja tapi juga sosialisasinya harus masif terstruktur, harus terencana harus juga dilaksanakan dengan masif," kata Reni di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/12).
Meski mendukung, Reni menyarankan sebaiknya pemerintah menghidupkan kembali program dan pelajaran tentang pemahaman pancasila seperti Pendidikan Moral Pancasila, (PMP) atau Pelajaran Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB) di sekolah-sekolah.
"Kalau menurut saya tanpa ada institusi tersendiri dioptimalkan melalui sekolah-sekolah itu seperti kita dulu. Ada pelajaran PMP, Pendidikan Moral Pancasila, ada juga pelajaran PSPB, Pelajaran Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa itu saja dihidupkan kembali," jelasnya.
Reni beranggapan PMP dan PSPB memang diterapkan saat zaman Orde Baru. Namun, dia menilai program pendidikan tersebut cukup baik sehingga tidak ada salahnya untuk dihidupkan kembali ketimbang membentuk unit kerja yang belum tentu efektif.
"Kenapa harus tabu dengan hal-hal masa lalu kemudian bagus? Itu saja. Pola lama kalau baik kenapa tidak dihidupkan lagi. Artinya begini pola PMP memang dari orba tapi kalau baik kenapa harus dinafikan. Daripada membuat sesuatu yang belum tentu efektif kan," tegasnya.
Anggota Komisi X ini tidak melihat unit kerja pemantapan Pancasila sebagai celah bagi-bagi kekuasaan oleh pemerintah. Menurutnya, pemerintah memandang pemahaman masyarakat soal Pancasila sudah tergerus dan hanya dijadikan slogan saja.
"Oh enggak, saya enggak melihat itu. Saya melihat pada substansi bagaimana hari ini kita sangat mendesak kepentingan masyarakat agar lebih paham landasan negara kita Pancasila tentang NKRI. Rakyat saat ini cukup gersang lah," tandas Reni.
Hal itu terbukti saat Reni melakukan sosialisasi di sejumlah universitas. Dia menemukan ada mahasiswa yang tidak hafal tiap butir pancasila.
"Saya temukan ketika saya sosialisasi itu banyak mahasiswa yang Pancasila itu enggak hafal," pungkas dia.