Presiden Jokowi minta santri berjihad untuk negara
Sejarah mencatat, santri telah mewakafkan hidupnya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Presiden Joko Widodo menjelaskan, penetapan Hari Santri dimaksudkan untuk meneladani semangat jihad ke-Indonesia-an dari pendahulu yang memperjuangkan kemerdekaan negara dari para penjajah.
"Semangat kebangsaan, cinta tanah air, rela berkorban untuk bangsa dan negara," kata Presiden saat Deklarasi Hari Santri di Masjid Istiqlal Jakarta, seperti dilansir Antara, Kamis (22/10).
-
Kapan Hari Bela Negara diperingati? Setiap 19 Desember, bangsa Indonesia memperingati Hari Bela Negara.
-
Apa yang dimaksud dengan Hari Bela Negara? Peringatan ini menjadi momentum penting untuk mengingat kembali semangat patriotisme dan cinta Tanah Air. Melalui peringatan ini, mari kita tingkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kedaulatan, keamanan, dan persatuan bangsa.
-
Apa tujuan dirayakannya Hari Santri Nasional? Peringatan ini bertujuan untuk meneladani perjuangan santri zaman dulu dan mengaplikasikan perjuangannya dalam kehidupan sehari-hari.
-
Apa tujuan utama di peringatinya Hari Santri Nasional? Hari Santri Nasional digelar dalam rangka memperingati andil para santri dalam memperjuangkan serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Presiden Jokowi pada hari Jumat, 8 Desember? Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima surat kepercayaan dari 10 duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) negara-negara sahabat.
-
Kapan Hari Jamu Nasional diperingati? Hari Jamu Nasional, yang diperingati setiap tanggal 27 Mei, merupakan momen penting untuk merayakan dan mengapresiasi kekayaan warisan budaya Indonesia dalam bentuk jamu.
Presiden berharap para santri baik di pesantren maupun di luar pesantren dan seluruh anak bangsa, selalu memperkuat jiwa religius keislaman dan sekaligus juga nasionalisme kebangsaan.
"Para santri selalu ingat berjihad untuk bangsa, untuk tanah air dan tumpah darah Indonesia, kita tercinta," kata Presiden.
Mantan Gubernur DKI ini menuturkan, sejarah mencatat, santri telah mewakafkan hidupnya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan. Dengan caranya masing-masing, santri bergabung dengan seluruh elemen bangsa melawan penjajah, menyusun kekuatan di daerah-daerah terpencil, mengatur strategi, mengajarkan kesadaran tentang arti kemerdekaan.
Peran santri dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia didengungkan K.H. Hasyim Asyari (Nahdlatul Ulama), K.H. Ahmmad Dahlan (Muhammadiyah), A. Hassan (Persis), Ahmad Soorhati (Al-Irsyad) dan Mas Abdul Rahman (Matlaul Anwar).
Berangkat dari akar sejarah, Presiden mengingatkan jiwa religius keislaman dan semangat nasionalisme-kebangsaan tidak untuk dipertentangkan. Melainkan menyatu menjadi semangat merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
Presiden juga berharap para santri untuk selalu ingat memperjuangkan kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Serta selalu meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi demi kemajuan bangsa dan Negara. Dengan semangat itu Kepala Negara semakin optimis menghadapi segala hambatan dan tantangan bangsa.
"Saya percaya bahwa dalam keragaman kita sebagai bangsa, baik keragaman suku, keragaman agama, maupun keragaman budaya, melekat nilai-nilai untuk saling menghargai, menjaga toleransi dan saling menguatkan tali persaudaraan antar anak bangsa," ujar Presiden.
Penetapan Hari Santri ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015. Turut hadir dalam Deklarasi Hari Santri, para menteri anggota Kabinet Kerja, beberapa duta besar negara sahabat dan tokoh-tokoh dari organisasi massa Islam.
Baca juga:
Jokowi deklarasikan Hari Santri Nasional
PKS sarankan Jokowi hati-hati soal reshuffle agar tak gaduh
UGM desak Jokowi tindak tegas pengusaha pelaku pembakaran hutan
Keputusan impor beras Jokowi cuma solusi jangka pendek
Di Amerika, Presiden Jokowi incar kerja sama bidang kelistrikan