Presiden Jokowi panggil Kompolnas bahas pergantian Kapolri
Sembilan anggota Komisi Kepolisian Nasional dipanggil ke Istana Negara, pukul 11.00 WIB.
Presiden Joko Widodo memanggil sembilan anggota Komisi Kepolisian Nasional ke Istana Negara hari ini. Pemanggilan itu membahas masalah pelik di tubuh Polri termasuk pergantian Kapolri Jenderal Sutarman.
"Kami akan bahas berbagai soal Kepolisian Indonesia termasuk soal pergantian Kapolri," kata Anggota Kompolnas Edi Saputra Hasibuan saat dihubungi merdeka.com, Selasa (13/1).
Disinggung mengapa pergantian nama Kapolri baru dibahas, namun sudah beredar Edi menjawab datar. Menurut dia, mengenai calon tunggal Kapolri itu memang sudah fiks dan tinggal menunggu keputusan Dewan Perwakilan Rakyat.
"Ya enggaklah, soal calon itu kan tinggal nunggu keputusan DPR," kata Edi.
Sementara obrolan yang direncanakan sekitar Pukul 11.00 WIB ini, lebih pada permasalahan Polri yang hingga kini belum selesai salah satunya membahas peningkatan kinerja Korps Bayangkara. Namun ketika disinggung masalah rekening gendut yang diduga dimiliki sejumlah petinggi Polri salah satunya Kepala Lemdikpol Komjen Pol Budi Gunawan, Edi kembali menjawab santai.
"Tentunya diskusi soal kepolisian, soal peningkatan kepolisian. Memberi masukan arah kebijakan kepolisian. Isu-isu kepolisian dan lain-lain," kata wartawan Pos Kota itu.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi telah resmi menunjuk Kepala Lemdikpol Komjen Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Sutarman. Penunjukan mantan Komjen Budi menuai kecaman sejumlah pihak, lantaran dipilihnya mantan Kapolda Bali itu disinyalir karena faktor kedekatannya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Padahal jenderal bintang tiga itu masuk dalam radar Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan terkait para Jenderal berekening jumbo. Dalam kajian terakhir PPATK, Komjen Budi memiliki rekening sekitar Rp 22,5 miliar, belum termasuk harta bergerak seperti rumah, kendaraan, dan sejumlah bidang tanah.