Presiden Mahasiswa IPB: Ini September Berdarah
Dia menyoroti tewasnya dua mahasiswa di Kendari saat melakukan aksi di Gedung DPRD Sultra. Nurdiansyah mendesak aparat penegak hukum segera menindaklanjuti kematian Randi dan Yusuf.
Presiden Mahasiswa IPB, Muhammad Nurdiansyah mengatakan, berbagai kasus mewarnai September 2019. Dia memberikan julukan bulan tersebut dengan September berdarah.
"Kami memaknai September ini menjadi September berdarah," katanya, Selasa (1/10).
-
Siapa Mbak Dewi? Atha Dewi Prihantini (38) jadi salah satu pelestari adrem yang belakangan mulai terangkat ke permukaan.
-
Siapa Dewi Rengganis? Legenda Dewi Rengganis penjaga Gunung Argopuro Diceritakan bahwa Dewi Rengganis, putri dari Kerajaan Majapahit, diasingkan ke puncak gunung bersama enam dayangnya.
-
Siapa Kadek Devi? Kadek Devi menunjukkan pesona yang memikat saat mendampingi Dewa Yoga yang baru saja menyelesaikan Sespimmen 63 Polri di Lembang, Bandung.
-
Siapa Naja Dewi? Berikut adalah gambar Naja Dewi Maulana, anak tunggal Armand Maulana dan Dewi Gita.
-
Siapa Sanggramawijaya Tunggadewi? Sosok Sanggramawijaya Tunggadewi, Putri Mahkota Kerajaan Medang Kahuripan yang Memilih Jadi Pertapa dan Tak Menikah Ia meninggalkan kemewahan duniawi demi tujuan besar. Putri Sulung Raja Sanggramawijaya Tunggadewi merupakan putri sulung Raja Airlangga. Ia punya dua adik laki-laki yang kelak terlibat perang saudara.
-
Siapa yang memuja Dewa Bes? Pada 2.000 tahun lalu koktail kuno ini diproduksi oleh sekte penyembah Dewa Bes atau manusia setengah kucing pada zaman dinasti Ptolemeus sebagai pemujaan kepada sang Dewa.
Dia membeberkan, berbagai kasus yang terjadi selama September 2019. Diantaranya pengesahan Revisi Undang-Undang KPK, kematian mahasiswa, kebakaran hutan dan lahan, serta kasus diskriminasi di Papua.
Nurdiansyah menyampaikan hal tersebut di hadapan ribuan mahasiswa yang sedang berunjuk rasa di ruas jalan di dekat Restoran Pulau Dua di samping Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat.
Dia menyoroti tewasnya dua mahasiswa di Kendari saat melakukan aksi di Gedung DPRD Sultra. Nurdiansyah mendesak aparat penegak hukum segera menindaklanjuti kematian Randi dan Yusuf.
"Hal ini menjadi bukti bahwa mahasiswa menjunjung tinggi solidaritas yang sama kita bergerak atas dasar nama kemanusiaan," ujarnya.
Nurdiansyah juga mendesak kepada aparat lebih mengedepankan sikap humanis ketimbang represif. Menurutnya, mahasiswa yang berdemonstrasi tidak membawa alat apapun kecuali almamater.
"Kami tidak membawa senjata apapun. Kita juga bukan hewan yang bisa ditembaki. Kita ini manusia. Mahasiswa juga menyuarakan berdasarkan keresahan masyarakat," tutupnya.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Demo HUT Banten, Mahasiswa Lempari Sekda dengan Botol Minuman
Potret Akrab Mahasiswa dan Polisi Salaman Seusai Demo DPR
Terhalang Menuju DPR, Massa HMI Robohkan Beton Pembatasan Jalan
Aksi Teatrikal Mahasiswa Bawa Nisan ke Depan Gedung DPR
VIDEO: Diadang Polisi, Massa Demonstrasi Tidak Boleh Dekati Kawasan DPR
Kapolda Kaltim Sebut Ada Kelompok Tertentu Berusaha Menyusupi Demo Mahasiswa