Pria Resahkan Wisatawan Pantai Kuta Baru Keluar dari RS Jiwa Bangli
"Keterangan dari Frans bahwa sekitar bulan Mei 2019 adiknya (Haposan) tersebut baru keluar dari RS Jiwa Bangli," ujarnya.
Pria meresahkan pengunjung Pantai Kuta, Bali diketahui baru keluar dari RS Jiwa Bangli. Pria tersebut bernama Haposan Sinaga (30) asal Sumatera Utara. Ia meresahkan lantaran menenteng pisau di depan Beach Walk.
"Karena membawa senjata tajam berupa pisau dapur dan membuat resah para pengunjung pantai. Yang bersangkutan tersebut dibawa ke Pos Polisi QR 3 untuk dilakukan interogasi," kata Kanit Reskrim Polsek Kuta Iptu Putu Ika Prabawa, Selasa (17/9) dini hari.
-
Apa saja gejala khas depresi pasca melahirkan? Depresi pasca melahirkan memiliki gejala khas, seperti hilangnya minat pada aktivitas rutin, gangguan tidur, perubahan gerakan, perasaan lesu yang berkelanjutan, hingga pikiran untuk mengakhiri hidup yang berulang kali muncul.
-
Apa saja tanda dari depresi terselubung? Berikut sejumlah tanda depresi terselubung yang penting untuk segera dikenali: Perubahan Kepribadian Orang dengan depresi terselubung mungkin menjadi lebih pendiam, pasif, atau tidak peduli pada hal-hal yang penting bagi mereka. Mereka juga bisa menjadi lebih mudah tersinggung atau marah. Perubahan Pola Makan dan Tidur Depresi terselubung bisa memengaruhi pola makan dan tidur seseorang. Mereka bisa kehilangan nafsu makan atau justru makan berlebihan. Gangguan tidur seperti insomnia atau hipersomnia juga sering terjadi. Perubahan Interaksi Sosial dan Produktivitas Kehilangan Minat pada Hobi dan Kegiatan Orang dengan depresi terselubung sering kali kehilangan minat pada hobi atau kegiatan yang mereka nikmati. Mereka bisa berhenti melakukan aktivitas yang biasanya membuat mereka bahagia. Bercanda tentang Hal-hal Negatif Mereka mungkin sering bercanda tentang topik yang berkaitan dengan depresi, seperti kematian atau bunuh diri. Ini bisa menjadi cara mereka untuk mengungkapkan perasaan mereka atau mencari perhatian.
-
Bagaimana mengatasi depresi terselubung? Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menunjukkan tanda-tanda depresi terselubung, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Depresi terselubung bisa diobati dengan terapi, obat-obatan, atau perubahan gaya hidup. Dengan bantuan yang tepat, Anda atau orang yang Anda kenal bisa pulih dan menikmati hidup yang lebih bahagia.
-
Bagaimana depresi situasional terjadi? Depresi situasional adalah contoh depresi yang tidak menentu. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan munculnya gejala murung, perubahan pola tidur dan makan, ketika ada kejadian yang memberi tekanan mental yang cukup tinggi. Gejala depresi situasional muncul akibat respons otak terhadap stres.
-
Bagaimana cara mengatasi depresi terselubung? Jika Anda merasa mengalami gejala-gejala depresi terselubung, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Selain itu, Anda juga bisa melakukan beberapa hal untuk mengatasi depresi terselubung, seperti: • Berolahraga. Olahraga bisa membantu meningkatkan mood Anda dengan melepaskan hormon endorfin yang bisa membuat Anda merasa lebih bahagia. Olahraga juga bisa meningkatkan kesehatan fisik Anda dan membuat Anda lebih percaya diri. • Berpikir positif. Coba cegah setiap pikiran negatif yang datang dengan menggunakan logika. Jangan biarkan pikiran-pikiran seperti “saya tidak berharga”, “saya tidak berdaya”, “saya tidak berbakat”, atau “saya tidak dicintai” menguasai diri Anda. Gantilah pikiran-pikiran tersebut dengan pikiran-pikiran yang lebih realistis, optimis, dan konstruktif. • Mencari teman curhat. Berbagi perasaan Anda dengan orang-orang yang Anda percayai dan peduli bisa membantu Anda merasa lebih lega dan didukung. Teman curhat bisa menjadi keluarga, teman, komunitas, atau profesional yang bisa memberikan Anda saran, masukan, atau sekadar mendengarkan. • Perlahan menyelesaikan masalah. Jika ada masalah yang menjadi penyebab depresi Anda, jangan menghindarinya atau menundanya. Hadapi masalah tersebut dengan cara yang bijak dan bertanggung jawab. Tentukan prioritas masalah yang harus diselesaikan terlebih dahulu, kemudian cari solusi yang paling efektif dan efisien. • Atur asupan makan. Makanlah makanan yang sehat dan bergizi untuk menjaga keseimbangan tubuh dan pikiran Anda. Hindari makanan yang mengandung gula, kafein, alkohol, atau zat aditif lainnya yang bisa memperburuk depresi Anda. • Membuat buku harian atau diary. Menulis perasaan Anda di buku harian atau diary bisa menjadi cara untuk mengekspresikan emosi Anda secara sehat. Anda juga bisa menulis hal-hal positif yang terjadi dalam hidup Anda sebagai pengingat bahwa hidup tidak selalu buruk. • Tidur cukup. Tidur cukup bisa membantu tubuh dan pikiran Anda untuk beristirahat dan meregenerasi diri. Tidur juga bisa mempengaruhi mood, konsentrasi, daya ingat, dan kesehatan secara keseluruhan. • Melakukan hal baru. Cobalah untuk melakukan hal-hal baru yang bisa memberikan Anda rasa puas dan percaya diri. Misalnya, belajar sesuatu yang baru, mengembangkan hobi atau minat Anda, melakukan perjalanan ke tempat baru, atau bergabung dengan organisasi atau komunitas yang positif.
-
Kenapa depresi pasca melahirkan bisa muncul? Penyebab pasti dari depresi pasca melahirkan masih belum diketahui. Namun, kemungkinan penyebabnya meliputi:1. GenGen adalah bagian sel tubuh yang menyimpan instruksi tentang cara tubuh Anda tumbuh dan bekerja. Gen diturunkan dari orang tua ke anak. Depresi lebih sering terjadi pada orang yang anggota keluarganya mengalami depresi. Ini disebut riwayat depresi keluarga. 2. Berubahnya kadar hormon setelah kehamilanHormon adalah bahan kimia dalam tubuh. Beberapa membantu mengendalikan emosi dan suasana hati. Selama kehamilan, tubuh memiliki kadar hormon estrogen dan progesteron yang lebih tinggi. Namun dalam 24 jam pertama setelah melahirkan, hormon-hormon tersebut dengan cepat kembali ke tingkat normal. Penurunan kadar hormon yang cepat ini dapat menyebabkan depresi. 3. Rendahnya kadar hormon tiroidTiroid adalah kelenjar di leher yang membantu tubuh menggunakan dan menyimpan energi dari makanan.Selain perubahan kimiawi, perubahan sosial dan psikologis yang terkait dengan kelahiran bayi juga meningkatkan risiko depresi pasca melahirkan. Contoh perubahan ini termasuk perubahan fisik pada tubuh, kurang tidur, kekhawatiran tentang pengasuhan anak, atau perubahan dalam hubungan.
Saat digeledah tidak ditemukan identitas yang dibawa Haposan. "Kemudian diinterogasi dari mana mengaku dari Medan (Sumatera Utara). (Saat) ditanya, namanya dijawab tidak tahu, ditanya dari mana dapat pisau dijawab tidak tahu. Selanjutnya yang bersangkutan dibawa ke Mapolsek Kuta oleh 2 anggota Sabhara QR 3 Beach Walk," katanya.
Kemudian sesampainya di Mapolsek Kuta, sekitar pukul 18.30 Wita. Kemudian datang seorang laki-laki bernama Frasn Alexander Parulian Sinaga yang mengaku sebagai kakaknya dan sebagai penjamin yang akan menjaga laki-laki yang diduga depresi tersebut.
"Keterangan dari Frans bahwa sekitar bulan Mei 2019 adiknya (Haposan) tersebut baru keluar dari RS Jiwa Bangli," ujarnya.
Selain itu, saat ditanya apakah Haposan melakukan pengancaman menggunakan pisau kepada para pengunjung di Pantai Kuta. Prabawa menjelaskan bahwa Haposan tidak melakukan pengancaman hanya membawa pisau saja.
"Nihil ancaman cuma bawa saja (pisau). Oleh (petugas) SPKT selanjutnya di serahkan ke kakaknya untuk diajak pulang, disarankan untuk berobat dan sebagai barang bukti satu buah pisau dapur diamankan di Mapolsek Kuta," tuturnya.
Baca juga:
Pria Diduga Stres Acungkan Pisau ke Wisatawan Asing di Pantai Kuta
Pertanyaan Kapan Nikah Terus Menerus Tidak Membantu untuk Memecahkan Masalah
Pamer Alat Kelamin, Suryadika Diduga Depresi Dicerai Istri
Stres yang Dialami oleh Ibu Hamil Bisa Timbulkan Masalah Kepribadian pada Buah Hati
4 Cara Terhindar dari Stress Eating yang Mungkin Membuat Berat Badanmu Meningkat
Miliki Jerawat Bisa Buat Seseorang Mengalami Depresi