Program 'Bandung Masagi', dekatkan siswa lewat pendidikan karakter
Bandung Masagi merupakan model pendidikan karakter sesuai pandangan hidup budaya Sunda.
Kota Bandung memamerkan program baru guna menghindari dunia pendidikan dari kekerasan. Program itu bernama Bandung Masagi, dengan metode lebih mendekatkan siswa siswi kepada pendidikan karakter.
Masagi berasal dari bahasa Sunda, berarti, seimbang, ajeg, kokoh menuju kesempurnaan. Program ini diresmikan di SMA Negeri 8, Jalan Selontongan, Kota Bandung, Selasa (19/7) siang. Hadir dalam acara itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil serta beberapa dinas terkait, para guru dan para siswa SMAN 8 Bandung.
Ridwan Kamil mengatakan, Bandung Masagi merupakan model pendidikan karakter sesuai pandangan hidup budaya Sunda. Ada empat nilai perlu diterapkan dalam budaya Sunda, yakni kearifan lokal, silih asih, asah, asuh dan wawangi.
"Masagi itu bisa dikatakan artinya paripurna, kita simbolkan ini sebagai sebuah pohon di mana (Masagi) itu karakter. Kalau (karakter) itu adalah akarnya, dan akarnya sehat baik, itu akan menjadi luar biasa. Seperti halnya hasil tidak akan membohongi proses," ungkap pria akrab disapa Emil ini.
Indonesia, kata Emil, kondisinya tengah menatap sebuah era baru. Ini sesuai dengan kondisi Bandung yang terus berkembang dan diiringi dengan sumber daya manusia (SDM) berkompetensi.
"Kota Bandung adalah kota metropolitan. penduduknya 2,5 juta. Kalau siang ditambah satu juta dari warga sekelilingnya. Tapi warga itu dimulai dari sekolah sehingga karakter itu harus dibentuk di sekolah," ujarnya.
Menurut Emil, adapun tujuan Bandung Masagi nantinya untuk membentuk karakter seseorang menjadi kuat fisik dengan asupan makan bergizi, cerdas karena diberi makan ilmu dan akhlak melalui asupan spiritual.
"Saya enggak mau anak-anak kami hanya sehat dan pintar. Tapi spiritualnya tidak melengkapi, itu harapan generasi baru ini. Hari ini kita akan memulai sebuah konsep baru. Sesuai arahan Pak Menteri (Anies Baswedan) tidak boleh ada lagi perpeloncoan dan anak-anak dipaksa melakukan hal konyol dan tidak ada manfaatnya kita sudah terapkan," terangnya.
Sementara itu, Anies Baswedan menyatakan, Indonesia kini memulai sejarah baru di mana konsep pendidikan dimulai dari Kota Bandung. "Di Kota ini Indonesia menggugat dimulai, di kota ini juga, hari ini Bandung Masagi diresmikan. Ini jadi sumber belajar kita. Ini adalah sebuah terobosan di Kota Bandung," ujar Anies.
Bandung, kata Anies, telah menerapkan misi pemerintah membangun revolusi mental. Pihaknya mengapresiasi apa yang dilakukan pemerintah Kota Bandung selama ini.
"Konsepnya diturunkan dengan jelas dan konkret dengan baik. Sehingga ini bisa saja diterapkan di pelbagai tempat di Indonesia," katanya.
Implementasi Bandung Masagi lewat pendidikan karakter telah dilatihkan pada 50 fasilitator guru, kepala sekolah dan pengawas di setiap jenjang pendidikan dengan kegiatan pelatihan pada Juni lalu. Kemudian hasil pelatihan sudah disosialisasikan pada 700 guru dengan sasaran PAUD, TK, SD, SMP, SMA/SMK di Bandung.