Proyek jaringan listrik bawah tanah Solo berdampak ke perjalanan KA
Proyek jaringan listrik bawah tanah Solo berdampak ke perjalanan KA. Pembangunan jaringan listrik bawah tanah bakal melewati jalur rel KA Railbus Batara Kresna dan KA Jaladara.
Pemerintah Kota Solo berencana membangun jaringan listrik bawah tanah (underground cables) di tiga ruas jalan utama. Yakni Jalan Slamet Riyadi, Jalan Adisucipto dan Jalan Gatot Subroto di pusat bisnis kota.
Namun pembangunan di Slamet Riyadi dan Gatot Subroto tersebut diperkirakan akan mempengaruhi operasional dua rangkaian kereta api (KA) yang melintas di tengah kota. Kedua KA tersebut yakni Railbus Batara Kresna dan KA wisata Jaladara.
Wali Kota FX Hadi Rudyatmo mengatakan, untuk merealisasikan rencana tersebut pihaknya akan berkoordinasi dengan Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Kami akan berkoordinasi dengan pusat soal rencana pembangunan jaringan listrik bawah tanah ini. Karena akan ada pengeboran di bawah rel yang bisa mempengaruhi perjalanan KA," ujar Rudyatmo, Selasa (22/11).
Rudyatmo menjelaskan, Railbus Batara Kresna melintas sebanyak empat kali setiap hari, sedangkan KA Jaladara dioperasionalkan sesuai pesanan wisatawan. Kedua KA tersebut membelah jalur lambat Jalan Slamet Riyadi dari rel bengkong Purwosari hingga Sangkrah.
"Kami belum bisa memastikan seberapa besar dampak proyek tersebut terhadap perjalanan KA. Namun selama pekerjaan pengeboran jaringan listrik bawah tanah, perjalanan railbus dan Jaladara bisa saja dihentikan untuk sementara waktu," katanya.
Dia menambahkan, pembangunan jaringan listrik bawah tanah Jalan Slamet Riyadi, akan dipasang di sisi utara jalan. Sedangkan pembiayaan sepenuhnya ditanggung PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
General Manager (GM) PT PLN Distribusi Jateng-DIY, Dwi Kusnanto menjelaskan proyek tersebut ditaksir membutuhkan anggaran Rp 60 miliar. Saat ini manajemen PLN sedang menggelar proses lelang. Proyek tersebut ditargetkan rampung 2018.
"Saat ini sudah proses lelang. Kira-kira membutuhkan waktu tiga pekan dan selesai Desember, untuk paket pekerjaan di Jalan Gatot Subroto," jelasnya.
Rencana penggantian jaringan kabel listrik ke bawah tanah mencuat sejak pertengahan 2016. Pemilihan kabel model tanam ini dimaksudkan untuk mendukung estetika dan keamanan, baik dari gangguan dahan pohon tumbang maupun petir.
Baca juga:
Rel tertimbun longsor di Purwokerto, 11 perjalanan KA terganggu
Pemerintah tambah lima trayek tol laut tahun depan
Proyek MRT terhambat, DKI desak pusat bikin aturan pembebasan lahan
Mengintip proyek jalur kereta bawah tanah terbesar di Eropa
-
Bagaimana PLN mendukung transisi ke kendaraan listrik? PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan.
-
Apa strategi PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo memaparkan strategi perseroan dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA/ Hydropower) di tanah air."Sebagai negara kepulauan, Indonesia menyimpan beragam sumber energi baru terbarukan. Khusus energi air, sebagai salah satu sumber energi terbesar, Air memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan hingga mencapai 95 GW, namun baru dimanfaatkan hanya sebesar 5,8 GW," papar Darmawan.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi energi di Indonesia? Dalam 2 tahun terakhir, PLN telah menjalankan berbagai upaya transisi energi. Di antaranya adalah membatalkan rencana pembangunan 13,3 Gigawatt (GW) pembangkit batubara, mengganti 1,1 GW pembangkit batubara dengan EBT, serta menetapkan 51,6% penambahan pembangkit berbasis EBT.
-
Apa yang sedang dibangun oleh PLN untuk memfasilitasi penggunaan energi terbarukan di Indonesia? PLN sendiri saat ini sedang membangun green enabling supergrid yang dilengkapi dengan smartgrid dan flexible generations. “Karena adanya ketidaksesuaian antara lokasi energi terbarukan yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan, serta jauh dari pusat demand yang berada di Jawa, maka kita rancang skenario Green Enabling Supergrid. Sehingga, potensi EBT yang tadinya tidak bisa kita manfaatkan, ke depan menjadi termanfaatkan. Selain itu, tentunya akan mampu membangkitkan kawasan dengan memunculkan episentrum ekonomi baru," jelas Darmawan.
-
Mengapa PLN membangun PLTS di IKN Nusantara? Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan PLTS ini menunjukkan keseriusan pemerintah melalui PLN dalam menyiapkan sistem kelistrikan yang andal dan berbasis pada energi ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan listrik di IKN Nusantara. Hal ini selaras dengan pembangunan IKN sebagai forest city yang hijau dan ramah lingkungan.
-
Kapan PLN mulai mendukung ekosistem kendaraan listrik? PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berkembang pesat di Indonesia.