Pulang berkebun, petani Banyumas hilang terseret arus Sungai Tanjum
Basarnas berupaya menemukan tubuh Dirman yang hilang terseret arus.
Dirman (60), seorang petani warga Desa Cikakak RT 02 RW I, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas hilang tenggelam di Sungai Tanjum, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Dirman diduga hilang saat berupaya menyeberangi Sungai sepulang berkebun sejak Selasa (9/1) sekitar pukul 17.00 WIB, namun hingga Rabu (10/1) Dirman (60) belum berhasil ditemukan meski sudah dilakukan pencarian dan penyisiran.
"Kejadian bermula saat Dirman menyeberangi sungai saat hendak pulang dari berkebun kemudian dirinya terbawa arus yang kebetulan saat itu kondisi sedang deras," tegas Humas Basarnas Semarang, Affandi kepada merdeka.com Rabu (10/1).
Kondisi fisik yang sudah tua sehingga Dirman tidak kuat menahan derasnya arus mengakibatkan dirinya langsung terseret arus kemudian hilang tenggelam. Affandi mengatakan sampai saat ini, upaya pencarian dilakukan Tim SAR gabungan dengan melibatkan Basarnas Pos SAR Cilacap, Polsek Wangon, Koramil Wangon, BPBD, PMI serta relawan lainnya.
Curah hujan yang tinggi serta kondisi keruhnya sungai disertai derasnya arus menjadi menghambat Tim SAR Gabungan dalam proses pencarian.
"Upaya pencarian dihentikan petang tadi karena selain derasnya kondisi arus sungai juga situasi gelap yang tidak memungkinkan tim untuk melakukan penyisiran di sepanjang sungai," pungkasnya.
Baca juga:
Mancing di Sungai Bengawan Solo, Eka hanyut dan hilang terbawa arus
Tali perahu putus dihempas angin, bocah tenggelam di danau
Sakit dan sendirian saat banjir, Winarni tewas di kamar
Bocah kelas 3 SD yang hilang di Sungai Mahakam ditemukan tewas
Banjir bandang, petugas PLN di Babel tewas terseret arus
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Di mana desa Tegal Wangi terletak? Desa Tegal Wangi di Jimbaran, Badung, Bali, kini menjadi hidden gem yang menawarkan keindahan pantai dengan suasana tenang.
-
Kapan wabah kelaparan terjadi di Semarang? Pada tahun 1901, muncul wabah kelaparan di Semarang dan Demak.
-
Apa keunikan dari Desa Tegal Wangi? Keunikan desa ini juga terletak pada lokasinya yang belum banyak diketahui orang, alias masih hidden gems.
-
Mengapa Kampung Semonet tenggelam? Sejak tahun 1999, terjadi abrasi di kampung tersebut. “Ini ada dampak dari pembangunan di kawasan Ujung Muara. Jadi ombak yang dulunya landai dan stabil, dengan ada pembangunan itu ombak jadi berputar ke arah sini. Lama-lama kan akan menggerus pantai. Kalau sehari berapa milimeter, setahun sudah berapa meter?” ungkap Pak Suroso.
-
Apa yang menarik dari rumah terbengkalai di Semarang? Ruang tamu, pekarangan, hingga sejumlah ruangan di dalamnya nampak begitu luas. Sayangnya, bangunan tersebut kini mulai termakan usia dan tak terawat.