Puluhan bocah SD di Palembang ikut demo 4 November
Puluhan bocah SD di Palembang ikut demo 4 November. Dengan memegang spanduk dan kertas bertuliskan penolakan Ahok, mereka meneriakkan takbir dan menuntut presiden menindak tegas mantan bupati Belitung itu.
Aksi unjuk rasa terkait dugaan penistaan agama yang ditujukan kepada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tak hanya terjadi di Jakarta. Di Palembang, massa yang tergabung dalam Barisan Pemuda Indonesia juga menyampaikan aspirasinya.
Aksi ini digelar di depan Masjid Agung Palembang, Jumat (4/11). Dari puluhan pendemo yang berbaju putih tersebut, mayoritas berasal dari kalangan anak-anak SD. Ada yang masih mengenakan seragam pramuka, ada juga memakai seragam merah putih.
Dengan memegang spanduk dan kertas bertuliskan penolakan Ahok, mereka meneriakkan takbir dan menuntut presiden menindak tegas mantan bupati Belitung itu.
Menurut Egi (10) yang merupakan bocah kelas 5 SD itu mengaku ikut berdemo karena diajak temannya sehabis pulang sekolah. Namun dirinya mengetahui kasus yang menjerat Ahok dari televisi.
"Saya disuruh makan dulu di rumah baru ke sini bareng (berdemo). Saya ikut berjuang membela Islam," ungkap Egi, Jumat (4/11).
Peserta demo yang lain, Feri (11), mengatakan, dirinya berangkat demo bersama beberapa teman sekelasnya dan guru sekolah. Dia tertarik dengan isu SARA yang dilakukan Ahok karena dugaan pelecehan Surat Al Maidah ayat 51.
"Saya tidak ingin Alquran dilecehkan," ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Aksi, Ragil Pamungkas (22) mengungkapkan, keikutsertaan anak-anak pada demo ini tanpa diajak secara langsung. Mereka datang sendiri karena mengetahui bakal ada aksi unjuk rasa di Palembang.
"Mereka (anak-anak SD) ikut bergabung berdemo, kami tidak melarang, mereka juga ingin menyampaikan aspirasinya," kata Ragil.