Puluhan miliar dikeluarkan Bupati Dedi biar Purwakarta dilirik dunia
Wisata air mancur Sri Baduga Maha Raja diklaim yang terbesar di Asia Tenggara.
Kabupaten Purwakarta tengah berbenah dalam segi pariwisata. Anggaran mencapai puluhan miliar sudah digelontorkan demi menghadirkan banyak wisatawan. Sarana wisata dibangun pemerintah setempat juga tidak sembarangan.
Pembuatan air mancur Taman Sri Baduga Maha Raja, merupakan salah satu tempat wisata teranyar di Purwakarta. Dalam pembuatannya, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi tidak segan mengeluarkan anggaran daerahnya hingga Rp 50 miliar. Wisata air mancur Sri Baduga Maha Raja akhirnya resmi dibuka pada Sabtu (9/1) lalu.
-
Mengapa air mancur Taman Sri Baduga menjadi salah satu ikon Purwakarta? Air mancur berjoget di Taman Sri Baduga belakangan ini menjadi salah satu ikon dari Purwakarta. Hal ini dikarenakan menyuguhkan seni permainan lampu dan motif pancuran air yang bergerak harmonis.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Apa keunikan dari Air Terjun Aek Mertua di Pekanbaru? Air terjun ini sayang untuk dilewatkan karena terdapat tiga tingkatan. Di setiap tingkatannya memiliki ukuran dan ketinggian yang berbeda-beda.
-
Di mana letak Air Terjun Api Abadi? Air terjun api abadi merupakan air terjun kecil bernuansa pedesaan yang terletak di New York Barat.
-
Di mana menara air Prujakan berada? Sebuah menara air di wilayah Prujakan, Kecamatan Pekalipan menjadi ikon lain di Kota Cirebon, Jawa Barat.
Berlokasi di Taman Kota Situ Buleud, air mancur ini dipercaya sebagai terbesar se-Asia Tenggara dan merupakan pesaing Wings Of Times Singapura, dengan daya sembur mencapai 6 meter Air mancur ini memiliki beragam tampilan, mulai dari air bergoyang, dan semburan api serta dilengkapi visual dari aqua screen dan didesain secara modern.
"Pembangunannya dilakukan melalui tiga tahap pembangunan, yaitu mulai tahun 2013, 2014 hingga 2015," ujar Dedi, Minggu (10/1) kemarin. Menurut Dedi Mulyadi, setelah dilakukan peluncuran tahap kedua, Pemkab Purwakarta juga akan melakukan peresmian tahap final pada bulan Juni mendatang. "Saat ini kan baru 90 persen pengerjaannya."
Selain air mancur, di area taman seluas lima hektar tersebut nantinya akan dibuatkan juga sejumlah fasilitas termasuk penataan taman agar lebih cantik dan menarik. Termasuk pemasangan keran air siap minum dan tempat sampah bagi pengunjung saat datang ke destinasi wisata termegah di Purwakarta.
Pertunjukan air mancur ini gratis bagi masyarakat. Namun, warga hanya bisa dinikmati di akhir pekan. Dimulai pukul 19.30 WIB dan berakhir pukul 22.30 WIB di hari Sabtu malam Minggu. Dan pada hari Minggu, yaitu pukul 17.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB. Bukan hanya air mancur menjadi andalan Bupati Dedi biar wilayahnya dilirik dunia internasional.
Pihaknya bahkan sesumbar bakal menyaingi negara Spanyol melalui acara adu domba. Jika Spanyol memiliki Plaza de Toros de Las Ventas, terkenal sebagai arena adu banteng. Maka dalam waktu dekat Purwakarta, juga akan memiliki arena serupa. Bedanya hewan yang diadu adalah domba. Adu domba merupakan kebudayaan sejak lama di Purwakarta. Bupati Dedi mengungkapkan, stadion adu domba akan dibangun di lahan seluas 3,5 hektar.
Pembangunannya dimulai pada bulan Februari, dengan mengambil lokasi di Kecamatan wilayah Kiara Pedes. Pembangunan diperkirakan bakal memakan biaya hingga Rp 4 miliar. Adapun anggaran pembangunan arena adu domba memakai APBD Kabupaten Purwakarta.
"Nanti di stadion itu kita bisa menggelar adu ketangkasan mulai hewan ternak mulai dari domba, hingga kelinci," kata Dedi, Jumat pekan lalu.
Dedi percaya adanya pembangunan area adu domba bakal mendatangkan wisatawan. Apalagi para pengunjung nantinya disuguhkan pertunjukan bak adu banteng di Spanyol. Meski begitu, pemerintah setempat hanya melakukan pertandingan pada musim libur saja. Arena adu ketangkasan juga akan dilengkapi dengan fasilitas taman dan perkebunan.
Selain itu, terintegrasi area peternakan. Sehingga diharapkan menjadi salah satu ikon wisata khas Purwakarta. Dedi menegaskan, para peserta adu domba diusahakan berasal dari para petani. Sehingga pihaknya mempunyai hewan ternak unggul.
"Kalau di Spanyol maka salah satu cara melestarikan budayanya adalah dengan adu Bantengnya, maka kita jangan kalah. Karena kita adalah bangsa yang memiliki budaya yang sangat luhur," ujarnya.
Untuk melengkapi sarana pendukung pariwisata Purwakarta, pemerintah setempat juga membangun keran air siap minum. Rencananya ada 100 titik pembangunan keran minum. Salah satunya di kawasan Situ Buleud Taman Sri Baduga. Infrastruktur keran air siap minum tentu bukan hanya wisatawan.
Bupati Dedi sengaja mengadakan fasilitas ini bagi warganya. Apalagi setiap pagi maupun akhir akhir ramai aktivitas warga berolahraga. Penempatan 100 titik kerap siap minum nantinya bukan hanya di sarana publik sembarangan. Beberapa sekolah di Purwakarta bakal mendapat fasilitas ini.
"Ada 100 titik di Purwakarta, tidak hanya di taman tapi juga di sekolah-sekolah dan tempat publik yang aman supaya tidak dirusak," terangnya.
(mdk/bal)