Puluhan Ribu Kartu Tani Di Cianjur Tak Bisa Digunakan
Dia menjelaskan, kartu tersebut merupakan bantuan dari pemerintah pusat salah satunya untuk mendapatkan pupuk subsidi. Sehingga program pupuk bersubsidi dapat diterima petani kecil yang selama ini kesulitan mendapatkan pasokan.
Dinas Pertanian Perkebunan Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat 80 ribu petani di wilayah tersebut sudah memiliki Kartu Tani. Namun sayangnya hingga saat ini, kartu tersebut belum dapat digunakan.
Kasi penyuluhan Dinas Pertanian Deni Dadan Susila Putra mengatakan, penyuluhan dan pendataan terkait Kartu Tani sudah dilakukan sejak dua tahun yang lalu. Penyuluhan tersebut sesuai dengan program pemerintah pusat.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kenapa Dewi Perssik merantau ke Jakarta? Ia memulai kariernya dari nol setelah mengambil keputusan untuk merantau ke Jakarta demi mewujudkan impiannya sebagai penyanyi.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
"Nantinya Kartu Tani itu dapat digunakan oleh petani untuk membeli pupuk bersubsidi di kios resmi yang sudah di tentukan, selain itu dapat digunakan untuk meminjam modal di salah satu bank milik pemerintah," katanya seperti dilansir dari Antara, Minggu (3/2).
"Kartu Tani berisikan kuota sesuai dengan kebutuhan petani, jumlah dari kuota tersebut tergantung dari luas lahan yang di milik setiap petani, namun kartu tersebut tidak dapat diuangkan," tambah Deni.
Dia menjelaskan, kartu tersebut merupakan bantuan dari pemerintah pusat salah satunya untuk mendapatkan pupuk subsidi. Sehingga program pupuk bersubsidi dapat diterima petani kecil yang selama ini kesulitan mendapatkan pasokan.
Hingga saat ini, Deni mengungkapkan, kartu tersebut belum bisa digunakan karena masih dalam pendataan dan sedang 'diupload' ke Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Sehingga pihaknya berharap pendataan dapat selesai dengan cepat dan petani penerima manfaat segera menggunakan.
"Kartu Tani ini merupakan program dari pusat, kita hanya sebagai fasilitator. Mudah-mudahan dapat terealisasi tahun ini, nantinya akan di salurkan secara bertahap," ujarnya.
Sedangkan petani yang belum memiliki kartu tani, ke depan tutur dia, tidak diperbolehkan untuk membeli pupuk subsidi, namun jika sudah terdata di RDKK walaupun tidak memiliki kartu tani boleh membeli pupuk bersubsidi.
Baca juga:
Nilai Tukar Petani Naik 0,16 Persen di Januari 2019
Petani di Banten Ekspor Jagung dan Melon ke Hongkong
Ini Faktor Penyebab Jumlah Penduduk Miskin Turun Capai 25,26 Juta Orang
Mentan Amran Target Cetak Satu Juta Petani Milenial di 2019
Masuk Musim Panen, Petani Durian Raup Hingga Rp 200 Juta
Pemerintah Cari Cara Agar PPN Pertanian Tak Beratkan Petani Hasil Bumi