Pura-pura dirampok, PNS kecamatan bawa lari uang honor dan bansos Rp 92 juta
Kapolres Kampar, AKBP Andri Ananta Yudhistira, menceritakan laporan palsu yang dibuat BB bermula pada Rabu 20 Desember 2017 lalu sekitar pukul 16.00 WIB. Berdasarkan informasi dari masyarakat dan hasil penyelidikan, polisi menemukan indikasi bahwa BB telah berencana untuk melakukan rekayasa kasus pencurian.
Satuan Reskrim Polres Kampar melakukan penangkapan terhadap seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kantor Camat Bangkinang inisial BB (34) dan dua temannya RW (20) dan IF (28). Mereka berpura-pura dirampok kemudian membawa kabur uang negara untuk honor Ketua RT dan RW serta dana bantuan sosial.
"Ketiga pelaku merekayasa perampokan uang senilai Rp 92.540.000 dan membuat laporan palsu. Awalnya kita terima laporannya tapi setelah diselidiki ternyata itu hanya rekayasa para pelaku saja," ujar Kapolres Kampar, AKBP Andri Ananta Yudhistira, Sabtu (14/7).
-
Kapan THR PNS Depok dicairkan? Pemberian THR bagi ASN Depok direalisasikan pada Selasa (26/3). Pencairan dilakukan setelah adanya Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 15 tahun 2024 tentang Teknis Pemberian THR dan Gaji 13.
-
Di mana PNS itu ditikam? Peristiwa itu terjadi kira-kira pukul 09.28 WIT di Jalan Dekai- Sarendala, Kabupaten Yahukimo.
-
Kapan PPK Pemilu dibentuk? Menurut peraturan tersebut, PPK dibentuk paling lambat 60 hari sebelum hari pemungutan suara.
-
Apa yang dilakukan oleh Wamen ATR di Pekanbaru? Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang, Raja Juli Antoni mengunjungi Kantor Pertanahan (Kantah) Kota Pekanbaru, Sabtu (5/8). Setibanya di Kantah Kota Pekanbaru, Raja Juli Antoni meninjau jalannya Pelayanan Tanah Akhir Pekan (PELATARAN). Ia ingin memastikan program tersebut benar-benar bermanfaat bagi warga yang tak bisa mengurus administrasi pertanahannya di hari kerja pada umumnya, yaitu Senin-Jumat.
-
Bagaimana besaran THR PNS Depok? Disebutkan, untuk besaran THR yakni penghasilan gaji 100 persen dari penghasilan satu bulan yang diterima pada bulan Maret.
-
Apa yang terjadi pada PNS tersebut? Korban atas nama Yosep Pulung tewas usai ditikam Orang Tak Dikenal (OTK) di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Kamis (4/4) kemarin.
Andri menceritakan, laporan palsu yang dibuat BB bermula pada Rabu 20 Desember 2017 lalu sekitar pukul 16.00 WIB. Mereka ditangkap setelah 7 bulan melakukan aksinya, yakni pada Kamis (12/7).
Saat itu pelaku BB berangkat dari Bank Riau setelah mengambil uang honor RT/RW dan Bansos untuk Kelurahan Pasir Sialang dan Kelurahan Pulau sebesar Rp 92.540.000, lalu segera menuju ke Kantor Camat Bangkinang.
Sesampainya di Jalan Lintas Bangkinang Petapahan, BB berhenti di Toko Ponsel Elok Cell untuk membeli pulsa. Tiba-tiba datang 2 orang berhenti dan langsung masuk ke dalam mobil BB yang diparkir depan kios ponsel.
"Dua pelaku mengambil tas warna coklat berisi uang yang diletakkan di kursi depan beserta kunci mobil pelapor. Lalu pelaku melarikan diri ke arah Bangkinang Kota dengan menggunakan sepeda motor Scoopy warna hitam dengan nopol tidak diketahui," kata Andri.
Atas kejadian tersebut, BB melapor ke Polres Kampar. Berdasarkan informasi dari masyarakat dan hasil penyelidikan, polisi menemukan indikasi bahwa BB telah berencana untuk melakukan rekayasa kasus pencurian bersama dengan pelaku lainnya.
"Ketiga pelaku rekayasa perampokan uang Bansos dan gaji RT/RW. Salah satu pelaku adalah mantan Bendahara Kantor Camat Bangkinang," terang Andri.
Saat ini ketiga pelaku sudah diamankan di Polres Kampar untuk diproses dan mempertanggung jawabkan perbuatan mereka.
Baca juga:
Bak adegan film, perampok satroni kantor BNI Digul minta teller masukkan uang ke tas
Modus main game, 2 pemuda di Malang rampas cincin pemilik rental PS
Rumah mewah disatroni perampok, warga bilang pemiliknya koruptor BNI
Sekap pembantu rumah tangga, perampok satroni rumah mewah di Pekanbaru
Bersenjata parang, perampok sekap PRT dan anak pemilik rumah di Pekanbaru
Gasak Rp 1,7 M uang pabrik, 7 pencuri di Tangerang beli mobil hingga emas batangan
Baku tembak dengan polisi, kedua kaki Johan ditembus timah panas