Pura-pura meninggal, siswi SMK di Klaten selamat usai dibegal teman naik gunung
Pura-pura meninggal, siswi SMK di Klaten selamat usai dibegal teman naik gunung. Beruntung siswi salah satu SMK di Klaten yang sudah dalam kondisi tak berdaya itu kemudian berpura-pura meninggal. Pelaku lantas berhenti menganiaya dan membawa kabur sepeda motor korban.
Lusiana Intan Wijayaningsih (17) remaja asal Desa Duwet, Kecamatan Ngawen, Klaten, Jawa Tengah, nyaris tewas setelah dirampok dan dianiaya oleh Bagas Aulid Saputra (22) warga Dukuh Rekuning, Desa Bayuanyar, Kecamatan Ampel, Boyolali. Pelaku merupakan temannya sendiri.
Beruntung siswi salah satu SMK di Klaten yang sudah dalam kondisi tak berdaya itu kemudian berpura-pura meninggal. Pelaku lantas berhenti menganiaya dan membawa kabur sepeda motor korban.
-
Kapan lelang motor Omesh berakhir? Setelah nungguin sekitar 4 hari, akhirnya ada yang menang lelang dengan harga Rp 300 juta.
-
Kenapa detailing motor penting? Detailing motor berfungsi untuk membersihkan kotoran dan kerak yang sulit dibersihkan pada motor. Hal ini dilakukan agar motor lebih awet dan meminimalisir terjadinya karat maupun korosi.
-
Kapan Pegi Setiawan menerima hadiah sepeda motor? Pegi menerima langsung sepeda motor yang diberikan pada Minggu (14/7).
-
Kapan Jalur Pantura Jawa Barat mulai ramai pemudik motor? Sudah Ada Beberapa yang Mudik Saat kreator tersebut melalui Jalur Pantura, beberapa pemudik mulai terlihat di satu pekan jelang lebaran. Mereka sudah mulai pulang ke kampung halaman denga menggunakan sepeda motor.
-
Di mana sekte pemuja sepeda motor berada? Gerakan spiritual ini bermula di Desa Chotila, Rajasthan, India, di mana para penduduk bikin kuil untuk sepeda motor dan pemiliknya yang tewas bernama Om Banna.
-
Kapan pencurian motor itu terjadi? Peristiwa itu sebenarnya telah terjadi pada 16 Oktober 2020.Namun pelaku JM baru tertangkap di rumahnya setelah tiga tahun hidup di kebun untuk menghindari polisi.
Informasi yang dihimpun dari sejumlah sumber menyebutkan, Lusiana dan Bagas merupakan teman yang hobi mendaki gunung. Keduanya merencanakan mendaki Gunung Slamet pada Jumat (14/9) lalu.
Mereka pun akhirnya bertemu di base camp Komunitas Pendaki Gunung (KPG) Solo. Dengan sepeda motor Honda Beat D 2522 IH, milik korban, mereka berboncengan menuju lokasi pendakian melalui pintu Blambangan, Purbalingga.
Keduanya turun dari Gunung Slamet, Senin (17/9) sore pukul 18.30 WIB. Namun dalam perjalanan terjadilah peristiwa perampasan dan percobaan pembunuhan itu. Sehari setelah kejadian, polisi berhasil menangkap pelaku.
Ditemui di RSUD Pandanaran, Boyolali, korban yang masih mendapatkan perawatan intensif mengaku trauma atas kejadian tersebut. Ia sama sekali tak menyangka temannya tega melakukan perbuatan nekat itu.
"Saat itu saya sudah merasa curiga, kenapa dia lewat jalur yang tidak biasanya. Tapi saya diam saja. Sampai di jalan timur Perum Galih Asri, dia menghentikan sepeda motor saya dan mematikan mesin. Kemudian terjadilah peristiwa itu," ujar Lusiana, Kamis (20/9).
Lusiana menceritakan ihwal perkenalannya dengan tersangka terjadi pada April lalu, saat mendaki di Gunung Andong, Magelang. Setelah berhubungan melalui telepon, keduanya sepakat untuk mengisi waktu libur, dengan mendaki Gunung Slamet. Selama perjalanan berangkat, hingga pendakian, kata Lusiana, pelaku tidak menunjukkan sikap yang aneh.
"Kejanggalan mulai saya rasakan setelah sampai di Magelang. Dia malah ambil jalan pulang melalui Kopeng, tidak lewat jalur utama tapi malahan lewat jalur desa," jelasnya.
Saat itu, lanjut Lusiana, pelaku beralasan jalur tersebut lebih cepat, apalagi korban harus sekolah keesokan harinya. Di situlah korban mulai khawatir kalau saja temannya mempunyai maksud jahat. Setelah menyisir jalan desa dan hutan, sekitar waktu Maghrib, keduanya sampai di wilayah Kelurahan Mojosongo di batas Kota Boyolali.
Korban pun semakin curiga karena tersangka masuk ke perladangan warga dan berhenti dan turun dari sepeda motor. Tanpa basa basi pelaku kemudian melepaskan helm Lusiana dan langsung mencekik hingga korban terjatuh dari sepeda motor.
"Sambil menceritakan dia juga mencoba menusuk perut saya dengan pisau, tapi meleset dan kena pergelangan tangan saya. Dia kemudian ambil batu dan menghantamkannya berkali-kali ke kepala saya," jelasnya lagi.
Tak ingin tersangka terus menyiksa, Lusiana yang muka ya sudah bermuluran darah, kemudian pura-pura meninggal. Ia menjulurkan lidah, menahan nafas dan kaku berdiam diri layaknya orang yang meninggal.
Siasat tersebut berhasil mengelabui tersangka, yang mengira korbannya sudah meninggal. Sesaat kemudian tersangka kabur membawa sejumlah peralatan mendaki, barang dan sepeda motor korban.
"Setelah dia pergi, saya masih diam sekitar sepuluh menit memastikan tersangka sudah pergi. Setelah yakin dia pergi, saya kemudian mencari pertolongan warga dan dibawa ke rumah sakit," ungkapnya.
Kasatreskrim Polres Boyolali, AKP Willy Budiyanto mengemukakan, usai kejadian, pada Selasa (18/9) sore, polisi langsung melakukan perburuan dan berhasil menangkap tersangka di wilayah Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Selain tersangka pihaknya juga menyita satu unit sepeda motor dan telepon genggam milik korban.
"Pelaku dijerat dengan pasal 365 KUHP yaitu pencurian dengan kekerasan. Pelaku sudah kita tahan di Mapolres Boyolali," pungkas dia.
Baca juga:
Siswa SMP di Tangerang ditangkap usai tersungkur saat menjambret
Setahun buron usai begal pemotor, kedua kaki Limbad ditembak polisi
Begal 14 tahun bercelurit pantau pengendara motor anak-anak di Ngaglik
Saat beraksi, komplotan begal ini nyamar jadi anggota Polantas
Dari nomor pelat motor pelaku, begal motor di OKU berhasil diringkus
Teriakan ibu-ibu gagalkan aksi begal
Demi kelabui korban, begal di Bandung bonceng anak saat beraksi