Puti tegaskan Pancasila sebagai bintang penuntun dinamis yang tidak bisa diubah
Sosok Puti Guntur Soekarno terus berkibar didunia internasional. Di Jepang, didepan para guru besar Universitas Kokushikan, Puti menjabarkan bagaimana Pancasila sebagai penuntun bagi Bangsa Indonesia
Sosok Puti Guntur Soekarno terus berkibar di dunia internasional. Di Jepang, di depan para guru besar Universitas Kokushikan, Puti menjabarkan bagaimana Pancasila sebagai penuntun bagi Bangsa Indonesia.
"Satu yang perlu dipahami, Pancasila mutlak tidak boleh diubah. Pancasila merupakan penuntun dinamis ke arah tujuan kemerdekaan,"kata Puti Guntur Soekarno calon wakil gubernur Jawa Timur.
-
Kapan Yusuf mulai beternak itik? Ahmad Yusuf (22) sudah mulai beternak itik sejak usianya masih 15 tahun.
-
Apa yang akan dilakukan Khofifah di Pilgub Jatim? Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Timur Prabowo-Gibran, Khofifah Indar Parawansa menyatakan akan kembali mengikuti kontestasi pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur 2024.
-
Apa yang dilakukan Yusuf bersama Ikram Rosadi? Sejak datang ke klinik, Yusuf seakan tak terpisahkan dengan sang ayah sambung yang menyemangatinya sebelum disunat.
-
Kapan Khofifah memutuskan untuk ikut Pilgub Jatim? Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Timur Prabowo-Gibran, Khofifah Indar Parawansa menyatakan akan kembali mengikuti kontestasi pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur 2024.
-
Siapa saja yang mendukung Khofifah di Pilgub Jatim? PAN, Gerindra, Golkar, dan Demokrat menyatakan kesiapannya untuk mendukung Khofifah di Pilgub Jatim.
-
Siapa yang menepis isu Cak Imin maju di Pilkada Jatim? Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Jazilul Fawaid menepis isu calon wakil presiden nomor urut 1 yang juga Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar akan maju pada Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur 2024. "Gus Muhaimin tidak mungkin, ngapain (maju Pilkada Jatim)," ujar Jazilul di Jakarta, Sabtu (6/4). Ia menegaskan sampai saat ini tidak ada pembahasan mengenai Cak Imin (sapaan akrab Muhaimin Iskandar) akan maju pada Pilkada Jatim.
Puti menuturkan, saat ini para sejarawan masih terus menyusun sejarah nasional sebagai usaha membangun watak bangsa, termasuk meluruskan dan menegaskan hari lahir Pancasila 1 Juni 1945 yang menjadi sumber Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
"Kami menyadari hanya dengan dan melalui Pancasila kemerdekaan yang diraih kekal hingga hari ini, dan Insya allah Negara Kesatuan Republik Indonesia lestari-abadi sepanjang masa," ujarnya.
Pancasila, ujar dia, merupakan philosofische-grondslag dari Indonesia merdeka yang memiliki dua dimensi, pertama sebagai dasar negara (meja statis) dan kedua sebagai bintang penuntun (leitstar) dinamis ke arah mana tujuan kemerdekaan Indonesia akan labuh-bersandar, sebagai dasar negara, Pancasila mutlak tidak boleh diubah.
Namun, sebagai bintang penuntun yang dinamis dalam usaha mengantar rakyat dan bangsa Indonesia menuju masyarakat adil dan makmur, berketuhanan atau masyarakat sosialis modern Indonesia yang religius sebagaimana dicita-citakan Bung Karno, maka Pancasila akan dan harus terimplementasi sesuai perkembangan zaman menjadi sistem budaya.
Artinya, Pancasila bisa diamalkan sesuai tradisi hidup dan berjalan efektif dalam setiap langkah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, berpemerintahan dan bernegara, baik dalam hal politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan sebagai satu ideologi yang diamalkan atau praktikal. "Pancasila tidak akan bertentangan dengan budaya. Justru Pancasila akan mengawal kelestarian budaya tersebut," terang Puti.
Langkah inilah yang membuat Indonesia akan menjadi negara besar. Dengan ribuan pulau, Pancasila mampu untuk mempertahankan kedaulatannya. Meskipun banyak pihak yang berusaha untuk merongrong, akan tetapi Indonesia masih tetap satu. Apapun budaya, apapun adatnya, dan apapun kulitnya tidak menjadi perbedaan. Justru, dengan perbedaan inilah Indonesia menjadi Bangsa yang disegani negara-negara lain.
Saat ini, banyak negara yang ingin belajar ke Indonesia. Mereka sangat heran kenapa Indonesia yang memiliki ribuan pulau, tetapi kehidupan rakyatnya bisa saling berdampingan. Hal ini berbeda dengan kondisi-kondisi bangsa lain yang sangat rentan adanya perpecahan lantaran ada perbedaan ras dan agama.
"Di sinilah letak keindahan Indonesia. Perbedaan ras, suku, dan agama tidak menghalangi untuk bisa saling bersanding," kata cucu Soekarno ini.
(mdk/paw)