Putri Ismail Marzuki: Yang penting ada yang menghargai karya bapak
Kini sejumlah lagu karya sang ayah telah mendapatkan royalti.
Rachmi Adiyah duduk di antara ratusan penonton yang memadati Gedung Teater Taman Ismail Marzuki saat perhelatan 100 tahun Ismail Marzuki pada 21 Mei, dua tahun lalu. Hati kecilnya gundah dan terus bertanya mengapa dirinya tak dipanggil ke atas panggung sebagai bagian dari peringatan se-abad usia bapaknya. Padahal, Rachmi adalah satu-satunya keturunan sang maestro yang masih ada dan diundang sebagai tamu dalam acara itu.
Tetapi, kegundahannya itu perlahan memudar tatkala wanita berumur 66 tahun itu menyadari perhelatan tersebut merupakan bentuk penghargaan terhadap jasa dan karya mendiang bapaknya. Bagi Rachmi, "yang penting masih ada yang menghargai karya bapak."
Ismail Marzuki merupakan bagian tak terpisahkan dari sejarah Indonesia. Jembatan Merah, Halo-Halo Bandung, Juwita Malam, Rayuan Pulau Kelapa, dan Indonesia Pusaka adalah sejumlah karya bisa dikenang darinya. Tembang itu tak lekang ditelan masa. Bahkan selalu dilantunkan kembali oleh musikus lain hingga saat ini. "Bapak," ucap Rachmi lirih, "berkarya untuk Indonesia."
Lagu-lagu gubahan Ismail Marzuki memang acapkali tak 'dihargai'. Baru setelah pemerintah menyematkan gelar pahlawan nasional, berbagai bentuk apresiasi pun kemudian bermunculan. Mereka yang hendak menggunakan atau mengaransemen ulang lagu Ismail Marzuki dianjurkan untuk meminta izin sekaligus membayar royalti hak cipta.
Rachmi mengatakan, karya-karya bapaknya kini berada di bawah naungan PT. KCI (Karya Cipta Indonesia). Menurut dia, hal itu dilakukan supaya hasil jerih payah ayahnya memiliki hak cipta paten yang bisa digunakan guna mendapatkan royalti. "Jadi ya ada orang pakai lagu bapak terus menghubungi ke saya atau dia menghubungi KCI, lalu KCI menghubungi ke saya," tutur Rachmi kepada merdeka.com.
Dia menambahkan, ada sejumlah selebritis bermaksud menyanyikan lagu-lagu ayahnya dan langsung menghubungi dirinya melalui telepon seluler. Bahkan, ada juga yang meminta izin dengan cara datang langsung ke rumahnya. Namun, Rachmi enggan menyebutkan besaran jumlah royalti yang biasa dia terima.
"Keikhlasan hati mereka lah, prinsip saya kan bukan jual lagu," katanya.
Pemerintah juga, ungkap Rachmi, masih rutin mengirimkan santunan kepada setiap keturunan pahlawan nasional. Besarannya sejumlah Rp 1,5 juta per bulan. Tetapi, sejak tahun 2014, santunan itu menjadi Rp 50 juta rupiah per tahun. Bentuk lain dari penghargaan pemerintah ialah dengan mengundang Rachmi--atau juga putra-putri pahlawan nasional yang masih hidup, untuk mengikuti upacara di Istana Kepresidenan tiap perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI.
"Tapi, karena capek dan lelah pulang dari Purwakarta, makanya tahun ini saya tidak bisa datang ke istana," tutup wanita asli Sunda itu.
-
Siapa yang menobatkan Kiras Bangun sebagai Pahlawan Nasional Indonesia? Pada 2005, nama Kiras Bangun ditetapkan menjadi salah satu Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
-
Apa yang dibangun oleh PLN di IKN Nusantara? PT PLN (Persero) siap memenuhi kebutuhan listrik hijau di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 Megawatt (MW).
-
Kapan Abdurrahman Baswedan mendapatkan gelar Pahlawan Nasional? Atas jasa-jasanya semasa hidup, ia diberi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo pada 8 November 2018 di Istana Kepresidenan Jakarta.
-
Pajak apa yang diterapkan di Jakarta pada masa pasca kemerdekaan? Di dekade 1950-an misalnya. Setiap warga di Jakarta akan dibebankan penarikan biaya rutin bagi pemilik sepeda sampai hewan peliharaan.
-
Siapa yang diangkat menjadi Pahlawan Nasional? Setelah kematiannya yang tragis, nama Amir Hamzah semakin semerbak di telinga masyarakat Indonesia. Ia juga diakui dan dianugerahi Satya Lencana Kebudayaan dan Piagam Anugerah Seni. Sampai puncaknya, pada tahun 1975, nama Amir Hamzah ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
Baca juga:
Cerita sedih anak semata wayang Ismail Marzuki
Anak Ismail Marzuki berjualan Es demi menyambung hidup
Video: Kisah haru anak Ismail Marzuki kini dagang Es