PVMBG: Terjadi Empat Kali Guguran Lava, Gunung Merapi Masih Berstatus Waspada
Meskipun terjadi guguran lava, saat ini status Gunung Merapi belum ditingkatkan. Masih berstatus Waspada atau level 2. Masyarakat masih dibolehkan beraktivitas di Gunung Merapi dengan radius 3 kilometer dari puncak.
Balai Penyelidikan dan Penelitian Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat, pada Kamis (22/11) malam, guguran lava terjadi di Gunung Merapi. Guguran lava di Gunung Merapi itu terjadi sebanyak empat kali dengan jarak luncur terjauh 300 meter.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani menjelaskan, guguran lava terjadi karena adanya pertumbuhan kubah lava. Pertumbuhan kubah lava itu disebut telah mencapai batas permukaan kubah lava tahun 2010.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Di mana batuan jumbo di Gunung Merapi ditemukan? Saat menyusuri kawasan hulu Sungai Boyong yang berada di area Taman Nasional Gunung Merapi, tim kanal YouTube Jogja Plus menemukan banyak batuan berukuran jumbo.
-
Bagaimana cara menjelajahi area sekitar Gunung Merapi? Lava Tour Merapi merupakan salah satu wisata Merapi yang menawarkan petualangan menyusuri area sekitar Gunung Merapi. Ada banyak agen wisata yang membuka Lava Tour Merapi. Biasanya paket Lava Tour Merapi berupa berkeliling area bekas letusan Merapi lengkap dengan Jeep dan pemandu.
"Guguran lava terjadi akibat pertumbuhan kubah lava yang sudah mencapai batas permukaan kubah lava 2010 hampir di semua arah termasuk pada arah bukaan kawah. Hal ini memungkinkan guguran material kubah langsung meluncur ke luar kawah seperti yang terjadi pada 22 November kemarin," ujar Kasbani di Kantor BPPTKG, Senin (26/11).
Empat kali guguran lava terlihat mengarah ke bukaan kawah hulu Kali Gendol. Guguran lava dengan jarak luncur terjauh 300 meter ini teramati terjadi sekitar pukul 19.05 WIB.
Kasbani menerangkan, pertumbuhan kubah lava terus terjadi di Gunung Merapi. Meskipun terus bertumbuh tetapi relatif lebih kecil dibandingkan pertumbuhan lava saat erupsi tahun 2010.
"Pertumbuhan kubah lava yang ada di atas jumlahnya masih relatif kecil dibandingkan volume kawahnya. Rata-rata 3000 meter perkubik setiap harinya. Saat ini kondisi kubah lava juga masih simetris dan stabil dengan volume kawahnya yang mencapai sekitar 10 juta meter kubik," urai Kasbani.
Kasbani menambahkan meskipun terjadi guguran lava, saat ini status Gunung Merapi belum ditingkatkan. Masih berstatus Waspada atau level 2. Kasbani menuturkan, masyarakat masih dibolehkan beraktivitas di Gunung Merapi dengan radius 3 kilometer dari puncak.
"Status masih sama. Masih waspada. Untuk masyarakat yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III diimbau terus mengikuti informasi pertumbuhan kubah dan guguran lava. Serta masyarakat diperbolehkan beraktivitas dengan radius lebih dari 3 km dari puncak Merapi," tutup Kasbani.
Baca juga:
Gunung Merapi Keluarkan Guguran Lava Pijar ke Kali Gendol
10 Alat peringatan dini di Gunung Merapi rusak
Lima alat peringatan diri di Gunung Merapi tak berfungsi
Muncul kubah lava di Merapi, Sultan HB X imbau warga tetap waspada
Nekat mendaki Gunung Merapi, pendaki bakal di blacklist tiga tahun
Muncul kubah lava baru di Merapi, warga diimbau hindari radius 3 km dari puncak