Qodari:Lebih baik umat Islam idolakan Panglima TNI dari Habib Rizieq
Qodari:Lebih baik umat Islam idolakan Panglima TNI dari Habib Rizieq. Dia mengatakan langkah Gatot Nurmantyo yang mendekati umat Islam belakangan ini sangat tepat pada saat umat Islam sedang mencari idola. Gatot Nurmantyo selalu tampil di depan pada saat terjadi peristiwa krusial secara politik
Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menilai, pernyataan Panglima TNI Gatot Nurmantyo bahwa seratus persen berada di belakang Presiden Joko Widodo semakin menegaskan loyalitas TNI kepada Presiden Jokowi.
"Pernyataan tegas Panglima TNI di depan beberapa pimpinan negara dan ribuan prajurit TNI sekaligus menampik asumsi lawan politik Jokowi yang menilai Gatot Nurmantyo tengah menyiapkan diri menjadi lawan politik Jokowi pada 2019," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M qodari di Jakarta, Rabu (21/6). Demikian dikutip Antara.
Pernyataan Panglima TNI Gatot Nurmantyo itu disampaikan pada acara buka puasa bersama di Markas Besar TNI, Jakarta Timur, 19 Juni 2017.
Qodari mengatakan langkah Gatot Nurmantyo yang mendekati umat Islam belakangan ini sangat tepat pada saat umat Islam sedang mencari idola.
"Karena itu, daripada ruang kosong umat Islam yang mencari idola ini mengerucut kepada Panglima Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab, lebih baik Panglima TNI yang menjadi idola umat Islam, yang komitmennya pada NKRI tidak perlu diragukan lagi," kata Qodari.
Selain itu, lanjut Qodari, selama ini Gatot Nurmantyo selalu tampil di depan pada saat terjadi peristiwa krusial secara politik maupun sosial sehingga memang pilihan Jokowi terhadap Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI bukanlah pilihan yang salah. Apalagi, akan membangkang terhadap Presiden Jokowi.
"Padahal kalau kita lihat ke belakang, seharusnya estafet kepemimpinan TNI sekarang ini, jika mengikuti pola pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, bukanlah dari Angkatan Darat (AD) melainkan dari Angkatan Udara," katanya.
Dalam acara buka puasa bersama yang dihadiri Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPD Oesman Sapto Odang (OSO), Ketua MA Hatta Ali, Kapolri Tito Karnavian, dan ribuan prajurit TNI, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meyakinkan Presiden Joko Widodo bahwa seluruh pasukan TNI berada di belakangnya.
TNI berada dalam sistem garis komando yang jarang melakukan tindakan pembangkangan.
Gatot menjelaskan, garis komando tertinggi di TNI berada di tangan presiden. Garis itu kemudian diteruskan ke Panglima TNI. Dari panglima kemudian diteruskan lagi ke bawah seperti para kepala staf, panglima Kodam, hingga lapisan paling bawah.
"TNI berbeda dengan organisasi lain, TNI mengutamakan kesatuan garis komando. Di sini yang diutamakan kesatuan komando karena TNI dilengkapi dengan persenjataan dan alutsista yang sangat mematikan. Kesatuan garis komando ini yang harus dipegang teguh," kata Gatot dalam acara buka bersama di Markas Besar (Mabes) TNI, Jakarta Timur, Senin (19/6).
Baca juga:
Panglima TNI bakal gelar doa bersama di hari kemerdekaan Indonesia
Panglima TNI: Jangan ikuti 'ulama' bersorban tapi pecah belah NKRI
Teguran Panglima TNI untuk kelompok yang suka teriak kafir-kafir
Tawaran rekonsiliasi Rizieq bertepuk sebelah tangan
Dalih Jakarta tak kondusif, Rizieq bakal rayakan lebaran di Saudi
-
Siapa yang mengunjungi Habib Rizieq? Bos jalan tol Jusuf Hamka membagikan momen saat ia berkunjung ke kediaman Habib Rizieq Shihab, di Instagram.
-
Kapan Habib Muhammad bin Idrus Al Habsyi meninggal? Makam Habib Muhammad meninggal di Kota Surabaya pada tahun 1917 Masehi.
-
Siapa Habib Ali Kwitang? Di awal abad ke-20, Habib Ali Kwitang menjadi sosok ulama yang paling berpengaruh di masa penjajahan Belanda dan Jepang. Ia merupakan keturunan dari Rasulullah di Betawi yang turut membantu kelahiran Republik Indonesia.
-
Bagaimana cara Hadi Tjahjanto menyapa prajurit TNI? "Ketika berjumpa dengan Prajurit, maupun keluarga besarnya saya selalu berusaha menyapa terlebih dahulu seperti apa yang dipesankan oleh kedua orang tua saya dahulu," tulisnya dalam caption.
-
Apa yang dilakukan Hadi Tjahjanto saat bertemu dengan keluarga prajurit TNI? Hadi juga sempat menceritakan perjuangan menjadi anak Kopral. "Tahu enggak Ibu-Ibu, dulu Bapak saya pangkatnya apa? Bapak saya pangkatnya Kopral. Tapi Bapak saya bisa menyiapkan saya ternyata bisa menjadi Menkopolhukam. Ya karena sekolah dan doa dari Ibu tiap hari," ungkapnya.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.