Rahmani Rauf, penggagas buku Ini Budi hobi baca novel bahasa Belanda
Novel berbahasa Belanda tersebut dibeli langsung dari luar negeri.
Kecintaan Siti Rahmani Rauf (96), pencipta buku peraga 'Ini Budi' terhadap dunia pendidikan khususnya Bahasa Indonesia tidak pernah luntur, meski di usianya yang sekarang hampir menginjak satu abad. Di tengah keterbatasan fisik, yang mengakibatkannya tidak bisa beranjak dari tempat tidur, ia masih menyalurkan kegemarannya membaca, khususnya novel.
Wanita yang oleh warga sekitar rumahnya dikenal dengan panggilan Ibu Rauf ini mengaku mencintai novel yang mengisahkan percintaan. Yang menarik, novel yang dibacanya pun tidak berbahasa Indonesia, melainkan bahasa Belanda, bahasa yang dipelajarinya semasa ia menempuh pendidikan dasar semasa penjajahan kolonial.
"Bacaan nenek ini, novel-novel dari Belanda," ujar Rahmani saat ditemui di kediamannya di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat.
Dengan suara yang masih terdengar jelas untuk wanita seusianya, Rahmani menjelaskan isi cerita novel yang masuk dalam kategori 'International Best Seller' itu. Dengan menggunakan bahasa Belanda yang fasih, ibu dari sembilan anak ini juga menjelaskan arti kalimat-kalimat yang ada di sampul novel.
"Je wordt vermist. Ik Zal je vinden. Zusje. Itu artinya, kamu hilang. Saya akan menemukan kamu. Adik perempuanku," jelas Rahmani sambil menunjukkan Novel karangan Rosamund Lupton.
'Zusje' bukan satu-satunya novel berbahasa Belanda yang menemani Rahmani di waktu tua Ramhmani. Ada beberapa novel lain yang merupakan pembelian anaknya ketika berkunjung ke Belanda.
"Novel ini dibelikan anak nenek dari Belanda. Nenek masih sanggup baca ini semua," ujarnya.
Anak keenam Rahmani Rauf, Kamerni Rauf menjelaskan, sejak muda, ibunya memang gemar membaca. Sebagian besar, novel kesukaannya berbahasa Belanda.
"Novel-novel yang suka dibaca mami itu kebanyakan bahasa Belanda. Mami suka baca Agatha Christie, kalau lokalnya, mami suka 'Layar Terkembang'-nya Sutan Takdir Alisjahbana," kata Kamerni saat dihubungi.